Vendre La Mèche

2.5K 215 2
                                    


Vendre la mèche = membocorkan rahasia

Oleh-oleh dari Mathias tidak pernah Regi keluarkan dari tas. Dia masih menunggu waktu yang tepat untuk mengembalikan. Dua kali kuliah bersama, Mathias tidak datang. Regi menduga Mathias sibuk mengurus bisnis. Dalam waktu dekat pria itu  akan launching applikasi terbarunya untuk wilayah Prancis.

Bisnis Mathias yang bernama Bounty Junk menyediakan aplikasi untuk mencari dan delivery furniture baru dan bekas. Bisnis ini sukses besar di New York City  dan dia ingin memperluas bisnisnya. Karena itu juga Mathias berkuliah di Paris. Baru-baru ini Mathias berhasil mendapatkan partner bisnis di Prancis. Pria itu sempat mengirimkan pesan disertai foto dirinya bersama koleganya. Demi kesopanan Regi membalas chat dari Mathias. Sementara otaknya tak lepas dari kejadian malam tahun baru di apartemen Gaël.

Sambil mengantri makanan di kafetaria, Regi mengecek gawai. Muncul pesan dari Mathias yang bilang hari ini dia tidak akan masuk kelas Bahasa Prancis. Dia menitip pada Regi agar mencatat perkuliahan nanti dia akan meminjam catatannya.

Mathias juga mengundang Regi datang pada soirée yang akan diadakan di sebuah galeri. Aku cerita soal kamu sama teman-teman aku. Mereka pengin ketemu kamu, tulis Mathias. Sebuah pesan yang sedikit membuat Regi kegeeran. Setelah teman-teman Mathias di kampus mengenal dia. Ternyata teman Mathias yang lain pun tertarik ingin ketemu. Sebuah prestasi besar bagi Regi.

"Désolée (maaf), aku tadi ke ngurus soal kartu mahasiswa dulu," ucap Maya yang datang tergopoh-gopoh ke kafetaria.

Wajah Maya terlihat memerah gara-gara berlari sepanjang lorong. Sebelum masuk dalam antrian dia mengambil air mineral dari lemari pendingin dan meneguknya.

"Aku juga baru datang," sambut Regi yang masih ada dalam antrian. Dia memesan zuppa soup, baguette dan kopi hangat.

"Abis ini kelas apa?" tanya Maya yang ikut-ikutan memesan zuppa soup dan baguette.

"Bahasa Prancis," jawab Regi sambil membayar makanan yang dipesannya. Mereka pun berjalan keluar antrean dan mencari tempat duduk. "Tapi Mathias bilang dia hari ini absen lagi."

"Kamu belum sempat kembalikan oleh-oleh itu?" tanya Maya ketika mereka sudah duduk.

Regi menggelengkan kepala.

"Dia baru awal semester aja udah sering absen. Ngeri juga," cetus Maya.

"Dia sibuk launching untuk aplikasi bisnisnya. Kemungkinan akan bolos sampai launching selesai," jelas Regi.

"Kalau kalian jarang ketemu di kampus. Sebaiknya kirim saja ke alamat apartemennya," usul Maya.

"Mathias ngundang aku ke acara soirée launching apps. Kami bisa ketemu di sana dan aku akan kembalikan."

"Aku boleh gabung dengan kalian?" tanya Michelle yang datang membawa baki.

Michelle juga mahasiswa jurusan Executive International MBA walau beda kelas. Mereka berteman baik sejak acara soirée dengan seluruh mahasiswa satu jurusan. Semester ini mereka satu kelas di mata kuliah Political Economic dan Labours Economic.

Suasana kafetaria kian ramai. Semakin banyak kelas yang baru bubaran. Mahasiswa yang baru selesai belajar pun mulai mencari makan siang sebelum masuk pada perkuliahan selanjutnya. Tidak ada lagi meja yang tersisa.

"Lanjutkan aja ngegosipnya," ucap Michelle ketika melihat Maya dan Regi mendadak diam.

"Kebetulan ada kamu di sini. Kita bisa dapat info lebih banyak,"cetus Maya.

Love Rendezvous in Paris (Completed)On viuen les histories. Descobreix ara