13. Laneta Seshanata

25 15 73
                                    

Awas typo!!

Jangan lupa berikan vote and comment setiap paragrafnya!!

Sosok Ibu yang seharusnya menjadi cinta pertama seorang anak laki-laki, namun tidak dengan gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sosok Ibu yang seharusnya menjadi cinta pertama seorang anak laki-laki, namun tidak dengan gue.
Karena gue nggak pernah melihat bagaimana rupa mama gue apalagi merasakan kasih sayang darinya.

Beruntunglah kalian yang masih mempunyai sosok Ibu di dalam hidup kalian dan jangan sia-siakan kesempatan yang telah Tuhan berikan untuk kalian.
Hargailah dan sayangilah mereka selagi dia masih hidup.

~ Sakala Viguenzo Adriel ~

"Udah kenyang, kan? Masih mau nambah lagi?" tanya Sakala yang melihat Natasha sudah selesai memakan untuk piring yang kedua. Ia sampai heran sendiri dengan cewek yang ada di hadapannya ini, lapar apa doyan?

Bahkan tidak ada malu-malunya untuk menambah porsi makanannya lagi di hadapannya, atau emang porsi makannya segitu banyaknya?

Natasha mendorong piringnya agak ke dalam lalu mengusap perutnya yang sudah kenyang. "Nggak, udah cukup. Udah kenyang banget ini," ujar Natasha sembari tersenyum tipis.

"Ya iyalah, gimana nggak kenyang, orang udah nambah satu porsi lagi," balas Sakala. "Untung nggak nambah lagi, bisa boncos gue."

Natasha tertawa kecil menanggapinya. Tidak tersinggung dengan apa yang dikatakan Sakala karena memang benar dirinya sampai nambah lagi saking enaknya, ditambah lagi perutnya yang ternyata masih lapar.

"Hehe... tapi ikhlas, kan?" tanya Natasha memastikan.

"Ikhlas lahir batin," ujar Sakala sedikit ragu.

Natasha mengambil gelas yang berisi es teh manis pesanannya lalu meneguknya hingga setengah. "Ya udah, yuk! Udah selesai, kan?"

"Hm." Sakala bangkit berdiri, diikuti oleh Sakala dan berjalan menghampiri Mang Udin yang sedang sibuk menyiapkan pesanan makanan pelanggan lainnya.

"Mang, jadi berapa total semuanya?" tanya Sakala.

"Eh, udah selesai toh. Totalnya... jadi empat puluh delapan ribu, Den," jawab Mang Udin.

Sakala mengangguk. Ia mengeluarkan dompetnya, mengambil selembar uang berwarna biru dan selembar uang berwarna ungu lalu memberikannya kepada Mang Udin. "Ini, Mang," ujar Sakala.

"E-eh, ini kelebihan, Den," ujar Mang Udin yang mengembalikan uang berwarna ungu itu kepada Sakala, namun ditolak mentah-mentah oleh cowok itu.

"Itu buat Mang aja, anggap aja itu rezeki buat Mang hari ini."

"Ya ampun, makasih banyak, ya, Den. Mang doakan semoga Allah membalas semua kebaikan Den Enzo," ucap Mang Udin bersyukur. Beliau sangat bersyukur bisa bertemu dan kenal dengan orang, seperti Sakala.

NATASHA || Legantara School Series (ON GOING)Where stories live. Discover now