7. Tentang Sakala

30 23 114
                                    

Awas typo!!

Jangan lupa berikan vote and comment setiap paragrafnya!!

Apa yang kalian lihat di depan, apa yang kalian lihat di luar, belum tentu sama dengan yang di belakangnya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Apa yang kalian lihat di depan, apa yang kalian lihat di luar, belum tentu sama dengan yang di belakangnya.

~ Sakala Viguenzo Adriel ~

Brumm ... brumm ...

Suara deru mesin motor milik Sakala beradu dengan suara kendaraan lainnya yang terdengar sepanjang jalan raya. Sakala kembali melanjutkan perjalanannya menuju suatu tempat setelah pamit undur diri dari rumah Natasha.

Tidak, ia tidak langsung pulang ke rumahnya. Masih ada hal lainnya yang harus dirinya urus. Kalian akan mengetahuinya nanti jika Sakala sudah sampai di tempat tujuannya.

Kini, Sakala menyalakan lampu sen kiri pada motornya lalu membelokkan motornya ke arah kiri. Dilewatinya beberapa ruko tiga lantai hingga ia membelokkan motornya ke bangunan kokoh dua lantai dengan area parkiran yang terbilang cukup luas. Ia pun segera memarkirkan motornya di tempat yang telah disediakan khusus pengendara roda dua.

Dimatikannya mesin motornya, lalu ia cabut kunci motor tersebut dan menyimpannya ke dalam saku celananya. Ia pun segera turun dari motornya dan tak lupa melepas helm yang dikenakannya.

Dengan gaya coolnya, ia menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari-jari tangannya dengan bantuan kaca spion motornya. "Nah udah ganteng gue! Eh emang gue udah ganteng dari lahir sih," ujarnya dengan pede.

Tanpa berlama-lama lagi, Sakala melangkahkan kakinya menuju pintu utama bangunan kokoh dua lantai tersebut. Sebuah tulisan 'OPEN' terpajang di pintu kaca bangunan tersebut dan karpet merah bertuliskan WELCOME yang bertengger di lantai pintu masuk. Tak mau membuang-buang waktu, Sakala pun mendorong pintu tersebut dan melangkahkan kakinya masuk.

Kleteng ....

Suara lonceng yang tergantung pada pintu kaca bangunan tersebut terdengar. Dinginnya AC serta bau khas makanan menyambut kedatangan Sakala. Ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, terlihat jelas semua kursi dan meja sudah dipenuhi orang-orang yang sedang menikmati hidangan mereka. Sakala tidak heran akan hal itu karena penuhnya parkiran di luar sana sudah membuktikan semuanya.

"Ekhem! Mau ngapain lo ke sini?"

Sakala langsung mengalihkan pandangannya ke seseorang yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapannya. Kemeja navy yang membaluti tubuhnya dipadu dengan celana jeans hitamnya, menatap Sakala dengan tatapan memincing.

"Menurut lo?" Sakala memutar bola matanya malas. "Mau makan!" jawab Sakala asal.

"Oh ... kalo gue potong gaji lo aja gimana?"

"Enak aja lo, Vin! Ya gue di sini kerjalah, masa makan, gobl*k!"

Gavin Arangga Edward, seseorang yang sempat dipanggil 'Vin' tadi oleh Sakala. Cowok pemilik bangunan kokoh dua lantai ini yang diberi nama The Garden Cafe & Bakery. Umurnya tidak terpaut jauh dengan Sakala, hanya beda dua tahun saja. Sakala yang masih duduk di bangku SMA kelas 11-nya sedangkan Gavin sudah memasuki kuliah semester satu jurusan Bisnis and Management. Cowok idaman bukan? Masih muda, kuliah pula tapi punya usaha yang bisa dibilang sukses besar.

NATASHA || Legantara School Series (ON GOING)Onde histórias criam vida. Descubra agora