|| LEGANTARA SCHOOL SERIES || NATASHA |
⚠️BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA
⚠️Akan direvisi setelah tamat
⚠️No plagiat!!! Cerita dilindungi hak cipta!
"Heh lo!"
"Hah? Siapa?"
"Iya, lo. Lo Natasha Reika Madelyne 'kan?"
"Tau dari mana nama gue?"
"Tuh...
Jangan lupa berikan vote and comment setiap paragrafnya!!
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Masa iya gue mulai suka sama tuh cowok? Yang bener aja, ogah banget gue suka sama dia, apalagi jatuh cinta.
Nggak, intinya jangan sampe seorang Natasha suka sama cowok buaya macam Sakala. Nggak boleh, titik!
~ Natasha Reika Madelyne ~
CUP!
Natasha membelalakkan matanya ketika Sakala tiba-tiba menciumnya. Sepertinya cowok itu memang benar-benar tidak main-main dengan ucapannya. Tersadar kalau saat ini mereka masih berada di tempat umum, apalagi di depan sekolah, Natasha langsung mendorong kasar Sakala, menjauh dari dirinya.
Sakala hampir saja terjengkang kalau saja ia tak menjaga keseimbangan tubuhnya akibat dorongan Natasha yang tiba-tiba. Ia menatap Natasha yang sudah menatap dirinya tajam, namun pipinya sudah merah seperti kepiting rebus. Entah sedang menahan malu atau emosi.
"Gue emang nggak pernah main-main sama omongan gue, Natasha." Sakala melangkahkan kakinya mendekati Natasha, lalu mengelus pipi Natasha namun segera ditepis oleh cewek itu. "Jadi, jadilah cewek yang penurut selagi sama gue, oke? Itu baru di pipi, belum di bibir lo, tapi nanti pasti akan kalo lo masih punya nyali," ujar Sakala sembari tersenyum kecil.
Memang, Sakala benar-benar melakukan ancamannya waktu itu, namun ia masih tahu batas normal. Itu hanya gertakan semata agar cewek itu tidak banyak mengomel tak jelas atau pun melawan dirinya, yang membuatnya gemas sendiri.
Setelah mengatakan hal itu, Sakala mengambil kunci motornya dari saku celananya lalu menaiki motornya. Ia mulai menyalakan mesin motornya kembali. Sedangkan Natasha sendiri masih terdiam di posisinya, berusaha mencerna semuanya.
"Sampai kapan lo mau duduk kek gitu?" tanya Sakala yang melihat cewek itu belum beranjak dari posisi duduknya yang menyamping.
Natasha tersadar dari lamunannya, mengumpat dalam hati. Ia langsung turun dari motor Sakala dan merubah posisi duduknya. Jujur, ia masih sedikit shock dengan kejadian barusan dan tidak mengeluarkan suaranya. Namun lain dengan di dalam hatinya yang terus memaki-maki cowok di hadapannya. Awas aja lo, dasar cowok sialan!
"Jangan kebanyakan bengong, kerasukan tau rasa lo! Pegangan, lo jatuh, gue nggak mau tanggung jawab." Natasha mendengus kecil mendengarnya, namun ia tak melakukan perlawanan apa pun atau mengomel seperti biasanya. Ia langsung memegang ujung jaket milik Sakala.
"Ck! Mau jatuh lo pegangan kayak gitu?" Sakala menarik tangan Natasha untuk memeluk pinggangnya. "Gini baru bener!" ujar Sakala yang kemudian melajukan motornya meninggalkan sekolah.
