NATASHA || Legantara School Series (ON GOING)

3. Hukuman atau Kesialan?

Awas typo!!

Jangan lupa berikan vote and comment setiap paragrafnya!!

Kalian sadar nggak sih, kalau hukuman dan kesialan itu sebenarnya beda tipis?
Memang setiap perbuatan pasti ada resikonya, apalagi jika melanggar yang tentunya ada sanksi yang berupa hukuman.
Namun pasti kalau keberuntungan ada di pihakmu saat itu, pasti lolos dari hukuman benar bukan?
Jadi, kalau memang lagi sial pasti ada aja hukumannya.

~ Natasha Reika Madelyne ~

Natasha POV

Aku berkali-kali mengecek jam tangan yang menempel di pergelangan tanganku sambil berlari menuju sekolah yang sudah tak jauh dari tempatku berada. Tetesan-tetesan keringat sudah membasahi wajah serta seragamku, ditambah lagi dengan sinar matahari pagi yang menyorot ke arahku membuat diriku terlihat seperti kehujanan. Sudah dipastikan penampilanku saat ini sangat kacau, sangat berantakan, seperti baru bangun tidur mungkin yang tak mandi dan tak cuci muka dan berangkat sekolah.

Mau dikatakan seperti apa aku ini? Seperti sudah tak niat pergi ke sekolah. Kalau saja aku tidak bangun terlambat tadi, aku mungkin saat ini sudah sampai ke sekolah. Kalau saja bukan karena aku menolong cowok sialan itu, aku tidak mungkin terlambat.

Dasar cowok sialan! Nyesel gue tolong lo! Udah gue tolongin, bukannya terima kasih, main pergi seenak jidatnya. Dasar nggak tahu diri, nggak tahu terima kasih!

Hari masih pagi, aku sudah dibuat emosi saja. Tanpa sadar, aku sudah berada di depan sebuah gerbang sekolah terelite di kota Bogor ini, tempat dimana aku bersekolah. SMA Legantara, nama sekolah itu. Tak perlu ditanyakan bagaimana murid-murid di sekolah ini yang sudah dipastikan dunianya para cogan dan cecan, termasuk aku sendiri, lalu bagaimana guru-gurunya, fasilitas yang memadai, prestasinya dan yang terakhir peraturannya yang begitu ketat.

Dewi Fortuna memang sedang berada tidak di pihakku, terlihat jelas di depan mataku saat ini, gerbang sekolah sudah terkunci rapat bahkan sudah ada dua satpam yang menjaga di depan gerbang. Untuk pertama kalinya selama aku bersekolah di sini, aku datang terlambat ke sekolah.

Sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana caranya aku bisa masuk tanpa ketahuan?

Aku memutuskan untuk bersembunyi terlebih dahulu di balik pohon dekat sana agar tidak ada yang bisa melihat diriku. Otakku terus berpikir untuk mencari jalan pintas masuk ke dalam sekolah tanpa ketahuan sembari memperhatikan keadaan sekitar.

Ahaa! Lampu di otakku kembali menyala. "Kenapa gue nggak coba lewat pintu belakang ya? Biasa 'kan murid-murid tukang telat suka lewat sana, mending gue coba aja deh!"

Aku mengecek kembali keadaan sekitar dan kedua satpam tersebut sebelum aku benar-benar pergi. Setelah aman, aku pun mulai bergerak menuju gang sempit tempat di sebelah warung dekat sekolah, jalan menuju pintu belakang sekolah.