13. Laneta Seshanata

Start from the beginning
                                    

"Aminnn... terima kasih banyak, Mang. Kalo gitu saya sama Natasha pamit, ya," balas Sakala.

"Tasha pamit, ya, Mang," ujar Natasha yang akhirnya membuka suara, yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan kedua orang di depannya.

"Iya, hati-hati, Neng, Den. Semoga hubungannya langgeng terus, ya. Jangan lupa nanti mampir lagi ke sini," ujar Mang Udin lagi.

"Siap empat lima, Mang!" balas Sakala sembari mengacungi jempol.

Mereka berdua pun keluar dari tenda Pecel Lele milik Mang Udin, lalu berjalan menuju dimana motor Sakala terparkir rapi di tempatnya.

"Thanks for a threat, Ka," ucap Natasha.

"Yoi, sama-sama," ujar Sakala yang kemudian menyambar kunci motornya lalu menaiki motor miliknya.

"Emm... habis ini lo mau ajak gue ke mana lagi?" tanya Natasha penasaran.

Sakala menaikkan salah satu alisnya lalu menatap Natasha heran, namun sedetik kemudian ia tersenyum miring. "Pengen banget ya pergi bareng gue lagi?" goda Sakala.

Huekk... Natasha berlagak mau muntah mendengarnya. Pede sekali cowok itu, padahal niatnya hanya ingin bertanya karena penasaran saja, malah jadi seperti ini. Sepertinya tingkat kepercayaan cowok itu memanglah sangat tinggi.

"Najis! Pede banget lo! Orang gue cuman tanya, kalo nggak gue pengen pulang aja, capek," balas Natasha kesal.

Sakala tertawa melihat muka Natasha yang tengah kesal. Entah kenapa ia sangat suka menjahili cewek itu apalagi melihat wajahnya yang kesal, seperti saat ini. "Bercanda doang elah. Ya udah, nih pake helmnya, mau gue pakein atau pake sendiri?" tanya Sakala sembari menyodorkan helmnya kepada Natasha.

"Gue punya tangan jadi gue bisa pake sendiri." Natasha hendak mengambil helm tersebut namun dengan segera Sakala menghindar.

"Biar gue yang pakein." Sakala langsung memakaikan helm di kepala Natasha tanpa penolakan.

Dalam hati, Natasha mengumpat kesal. Nih cowok maunya apa sih? Kalo gitu mah nggak usah tanya tadi, bikin gue darah tinggi aja!

"Ayo, naik!" pinta Sakala yang kemudian dituruti Natasha. Namun sebelum itu, Natasha sempat melampiaskan kekesalannya dengan menendang ban belakang motor Sakala.

Sakala yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya. Serasa siap, ia pun menjalankan motornya kembali membelah jalan raya.

~ || ���Legantara School Series | Natasha || ~

Natasha menggeleng heran dimana sekarang dirinya berada. Kenapa cowok itu selalu membawanya ke tempat-tempat yang aneh? Tadi ke bangunan tua yang sudah tak terpakai lagi dan sekarang, ia berada di depan sebuah tempat pemakaman. Entah untuk apa cowok itu mengajaknya ke tempat seperti ini.

Cowok yang satu ini memang sulit ditebak, namun tingkah lakunya itu sering kali membuat Natasha naik darah. Lelah dengan semua sikapnya.

"Lo ngapain aja gue ke sini?" tanya Natasha pada akhirnya.

Sakala tidak menjawab. "Lo tunggu sini dulu," ujarnya yang kemudian berlalu dari hadapan Natasha, entah akan ke mana.

Natasha mengikuti arah ke mana Sakala berjalan dan ternyata cowok itu menuju toko bunga yang tak jauh dari sana. Ia memperhatikan cowok itu yang sedang berbicara dengan penjual bunga tersebut yang terlihat keduanya cukup akrab. Mungkin Sakala sering ke sini, sama seperti tadi dengan Mang Udin, pikirnya.

NATASHA || Legantara School Series (ON GOING)Where stories live. Discover now