12. Warung Pecel Lele & Masa Lalu Sakala

24 15 94
                                    

Awas typo!!

Jangan lupa berikan vote and comment setiap paragrafnya!!

Tidak semua orang memiliki masa lalu yang baikTidak semua orang yang nakal itu bodohTidak semua orang yang bisa bersekolah itu hidupnya selalu bercukupan, bisa bersekolah pun itu sudah bersyukur

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Tidak semua orang memiliki masa lalu yang baik
Tidak semua orang yang nakal itu bodoh
Tidak semua orang yang bisa bersekolah itu hidupnya selalu bercukupan, bisa bersekolah pun itu sudah bersyukur

Kalian hanya tidak tahu bagaimana kehidupan mereka di balik layar karena kalian hanya melihat kehidupannya dari depan layar

Setuju?

~ Sakala Viguenzo Adriel ~

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, yang artinya hampir tengah hari. Sudah tiga jam pula, Sakala dan Natasha berada di Swan Lake. Berkeliling sekitar danau, menikmati indahnya pemandangan yang disuguhkan.

Kini, mereka berdua berjalan keluar dari bangunan tua tersebut menuju motor Sakala yang tak jauh dari sana.

"Ka, ini... kita nggak papa kalo bolos begini?" tanya Natasha tiba-tiba, yang membuat Sakala menghentikan langkahnya mendadak.

Dug!

"Aduh, jidat gue!" Natasha mengusap jidatnya yang terbentur punggung Sakala. Yaps, cewek itu memang berjalan di belakang Sakala, mengikuti cowok itu berjalan biar tidak tersesat katanya.

"Lo kalo mau berhenti bilang-bilang dong, rese banget sih! Kasian nih jidat gue, ntar makin jenong!" sewot Natasha kesal.

Sakala membalikkan tubuhnya menghadap Natasha. Ia menatap cewek itu yang sibuk mengusap jidatnya. "Salah lo sendiri kalo ngomong nggak difilter dulu, gregetan gue," ujar Sakala.

"Lah, salah gue apa coba? Gue, kan cuman tanya."

"Salahnya di pertanyaan lo yang kurang berbobot."

"Kurang berbobot gimana? Emang pertanyaan gue salah?"

"Je-"

"Oh iya, gue lupa satu hal. Lo emang sering bolos, kan, ya?" potong Natasha. "Jelas sih beda, secara, kan, gue anak baik-baik, beda sama lo. Lo mah udah biasa kalo masalah beginian, orang punya catatan hitam di buku BK paling banyak. Jelaslah udah nggak takut lagi sama yang namanya bolos apalagi hukuman guru," sindirnya tajam.

"Udah puas sindirnya?" tanya Sakala dengan memutar bola matanya malas.

"Bukan sindiran sih, lebih tepatnya faktanya. Toh, emang kenyataannya lo emang begitu."

"Ya, up to you! Tapi, asal lo tau, ya, meskipun gue sering bolos atau apa pun itu, gini-gini gue juga termasuk siswa berprestasi kali, emang lo?" balas Sakala dengan sedikit sombong. Sombong dikit nggak papa lah, ya, pikirnya.

NATASHA || Legantara School Series (ON GOING)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora