HALO TUAN MIN

82 23 6
                                    

Tak peduli bagaimana aku memikirkannya
Kamu yang aku inginkan
Aku melihatmu seorang
Kamu memiliki sesuatu yang berbeda
Seluruh diriku berhenti karena mu

~STUCK by: Twice~

Welcome back luv♡

Happy Reading!

***

9. HALO TUAN MIN

       Matanya melihat ke segala penjuru, sedangkan mulutnya sedari tadi terus mengunyah permen karet yang sudah berubah warna menjadi putih. Tak kunjung juga laki-laki yang ditunggu menampakkan diri. Padahal belum waktunya bel tanda istirahat berbunyi, namun ia sudah duduk santai di atas pembatas di depan kelas.

Dahyun melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, semenit lagi benda merah yang bertengger di sana akan berbunyi. Bersamaan dengan teman-teman di dalam kelasnya yang mulai riuh, akhirnya benda itu mengeluarkan bunyi bisingnya.

Gadis itu turun dari sana, lalu merapihkan rambutnya. Hari ini ia dan beberapa temannya tak perlu mengikuti remedial yang di berikan bu Chaerin karena ulangan matematika nya tuntas. Sungguh suatu keajaiban, guru killer itu sampai heran dibuatnya.

Dahyun melangkah sambil menunjukan senyum lebar miliknya. Hari ini dia senang sekali!

Kakinya berhenti tepat di depan pintu perpustakaan di ujung lorong. Bisa ia lihat di dalam sana, Yoongi tengah menyusun buku-buku yang telah ia ambil dan hendak membawanya. Dengan gerakan cepat, Dahyun menghampiri laki-laki itu.

"Hai– aku bantuin yah!" Tawarnya namun tak mendapat respon.

Tanpa ba-bi-bu, Dahyun meraih beberapa buku dalam genggaman Yoongi lalu menenteng keluar mendahului laki-laki itu.

"Kok bengong, ayok." Kini keduanya berjalan berdampingan. Sesekali Dahyun melirik wajah datar itu. Tak ada senyum disana. Hanya tatapan tajam, juga mulut yang tertutup rapat tanpa berniat membuka suara. Dingin, tapi Dahyun suka. Aneh memang.

"Meja." Titah Yoongi saat keduanya sampai di ruang OSIS. Tak ada siapapun disana.

Dahyun melihat sekeliling, ruangannya rapih. Baru pertama kali Dahyun masuk ke dalamnya. Pernah sekilas ia melihat, yah dari luar saja. "Ngapain?" Dahyun berbalik mendapati Yoongi tengah menatap dirinya dengan sebelah alis yang terangkat.

"Gaada." Singkatnya. Setelahnya, Yoongi mengisyaratkan menggunakan dagunya agar gadis itu segera meninggalkan tempat tersebut.

Dahyun yang mengerti sedikit kesal. "Mau ke kantin bareng nggak?" Ajaknya dengan harapan laki-laki itu mengiyakan. Namun Yoongi tetaplah Yoongi yang dingin, ditolaknya mentah-mentah ajakan Dahyun.

Kecewa? Tentu saja! Akhirnya Dahyun mengalah dan meninggalkan Yoongi yang masih berkutat dengan buku-bukunya.

***

Laki-laki itu berjalan tegap dengan buku panjang bertuliskan catatan kedisiplinan di tangan kirinya. Auranya sangat berbeda. Para siswi yang dilaluinya berteriak histeris tat kala ia membenarkan kaca mata baca yang bertengger di batang hidungnya. Tampan, salah satu kata yang dapat mendeskripsikan seorang Min Yoongi. Ingat salah satu.

Tangannya meraih pintu loker dengan nomer, tertera nama 'Yoongi' disana, yang artinya itu miliknya.

Saat hendak meraih buku pelajaran, sekotak susu cokelat beserta sticky note dengan kata-kata sudah menyambut dirinya. Diraihnya minuman itu.

GOING CRAZY[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang