Part 23

31.4K 3.2K 260
                                    

Plagiat dilarang mendekat!!!🤬

Vote sebelum baca 🌟

‍‍Alunan musik mengalun begitu merdu di aula pesta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

‍‍Alunan musik mengalun begitu merdu di aula pesta. Para tamu undangan menari, membiarkan tubuh mereka mengikuti irama lagu. Senyuman lebar menghiasi bibir mereka. Pertanda mereka sangat menikmati pesta dansa malam itu.

Di tengah-tengah suasana menyenangkan tersebut, hanya satu orang yang tidak bisa menikmatinya. Siapa lagi kalau bukan Lucy. Tokoh utama pesta hari ini.

Lucy tidak bisa menikmati pesta karena sangat amatir berdansa. Maklum, Lucy belum pernah belajar berdansa. Baik di kehidupan sebelumnya maupun di kehidupan sekarang.

Ia seringkali menginjak kaki Kaisar Leonel. Tubuhnya juga sangat kaku saat berdansa. Namun, anehnya Kaisar Leonel tidak merasa terganggu sedikitpun.

Kaisar Leonel malah membantunya dan mengarahkannya dengan sabar. Disertai tawa manis dan senyuman hangat. Menghadirkan semburat merah di pipinya.

"Bagaimana kalau kita berhenti? Aku sangat lelah," bisik Lucy. Menyerah berdansa lantaran malu memperlihatkan kekurangannya.

"Maaf. Tanpa sadar, aku mengabaikan kondisimu." Sesal Kaisar Leonel, lalu menggendong tubuh Lucy. Membuat Lucy melotot. Kaget sekaligus malu digendong di hadapan semua orang.

"Turunkan aku!"

Kaisar Leonel tersenyum tipis melihat wajah panik istri kecilnya. "Bersabarlah sebentar."

"Ayolah, turunkan aku! Aku bisa jalan sendiri."

"Aku tahu. Akan tetapi, aku tidak bisa membiarkan permaisuriku semakin kelelahan sebelum melakukan malam pertama."

"Apa maksudnya itu?!" Sentak Lucy malu.

"Kau pasti tahu apa maksudku, sayang," goda Kaisar Leonel penuh arti.

Lucy menarik napas dalam-dalam sebelum menatap Kaisar Leonel dengan tatapan memelas andalannya. Memilih menyelamatkan diri dari cengkraman binatang buas. "Aku belum siap melakukannya. Tolong jangan lakukan apapun kepadaku."

Kaisar Leonel tertawa geli melihat raut wajah memelas Lucy. Terlihat sangat imut dan menggemaskan di matanya. "Tenanglah, aku hanya bercanda."

Lucy menatap Kaisar curiga. "Benarkah?"

"Iya, sayang." Kaisar Leonel mengecup pipi Lucy gemas. Melampiaskan kegemasan yang ditahannya semenjak tadi. "Aku tidak akan melakukannya sebelum kau siap."

Lucy mengerjap pelan mendengar pernyataan Kaisar Leonel. Heran melihat perubahan mendadak sang kaisar.

Biasanya, Kaisar Leonel selalu bertindak mendominasi dan mengintimidasi. Melakukan apapun secara sepihak. Tanpa mempedulikan pendapatnya.

Lantas, kenapa sekarang Kaisar Leonel mendengarkan pendapatnya? Kenapa sekarang Kaisar Leonel bersikap lembut dan lebih menghargainya?

"Apa yang kau pikirkan, sayang?"

The Emperor's ObsessionWhere stories live. Discover now