Part 15

35K 3.5K 327
                                    

Vote sebelum baca 🌟

Vote sebelum baca 🌟

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kesal. Lucy sangat kesal.

Kesal menghadapi sifat semena-mena Kaisar Leonel.

Kesal atas ketidakberdayaannya menghadapi sang kaisar.

Apapun kata kaisar, ia terpaksa melakukannya. Membantu mandi, menyajikan teh, menemani tidur, bahkan sekarang ditambah lagi menemani bekerja.

Sungguh membuatnya frustasi.

Apalah daya ... Dia hanya bersabar dan menahan diri. Demi menjaga kehidupan tenang nan damainya.

Lucy membenamkan wajahnya di atas meja. Mengutuk sifat Kaisar Leonel seraya berdoa agar dewa memberinya banyak kesabaran dalam menjalani kehidupan.

"Kau bosan, sayang?"

Lucy mendelik.

Kenapa sekarang Kaisar Leonel berpura-pura perhatian kepadanya setelah dirinya diabaikan berjam-jam lamanya?!

Lucy mengangkat kepalanya. Menatap Kaisar Leonel memelas. "Iya. Bolehkah aku kembali ke kamar?"

"Nanti saja. Aku masih ingin melihatmu."

Lucy mengerucutkan bibir kesal. "Padahal dari tadi kau melihat berkas-berkas saja."

Kaisar Leonel mengulum senyum mendengar gumaman Lucy. "Apakah kau merajuk akibat merasa diabaikan?"

Lucy mengibaskan tangannya cepat. "Tidak!" Bisa gawat jadinya jika Kaisar Leonel terpancing melakukan hal-hal mesum lagi.

"Akui saja, sayang. Tidak perlu merasa malu," seringai Kaisar Leonel menyebalkan.

'Astaga! Aku benar-benar tidak bisa memahami pola pikirnya!' gerutu Lucy dalam hati.

Untunglah interaksi mereka terpaksa terjeda oleh seseorang yang tiba-tiba mengetuk pintu dari luar sehingga Lucy bisa terbebas dari Kaisar Leonel, walau hanya terbebas beberapa menit saja.

Seorang pria berambut merah muda dan bermata hijau cerah memasuki ruang kerja Kaisar Leonel. Penampilannya agak terlihat kacau seperti baru saja melakukan pertarungan. Percikan darah bahkan masih terlihat di bajunya.

Ah, Lucy ingat. Pria itu adalah Gerald Ricardo. Pemimpin kesatria yang menaklukkan Kerajaan Harley sekaligus kesatria yang memenggal kepala raja dan ratu Kerajaan Harley.

Kesatria paling setia dalam novel hingga mendapat julukan kaki tangan kaisar dan anjing kaisar.

Gerald begitu mendedikasikan dirinya untuk Kaisar Leonel sejak sang kaisar naik tahta.

"Sayang!" Tegur Kaisar Leonel sedangkan Lucy berdehem pelan akibat tertangkap basah memperhatikan Gerald secara terang-terangan.

"Lapor, Yang Mulia. Saya sudah berhasil melaksanakan perintah Anda. Para penghianat telah dimasukkan ke penjara bawah. " Gerald langsung mengatakan urusannya karena tak suka membuang-buang waktu.

The Emperor's ObsessionWhere stories live. Discover now