Part 17

32.7K 3.2K 237
                                    

Vote sebelum baca 🌟

‍‍‍‍"Semua gaun pilihan tuan putri sangat cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

‍‍‍‍"Semua gaun pilihan tuan putri sangat cantik. Saya menjadi tidak sabar menunggu hari pernikahan tiba. Pasti tuan putri terlihat sangat bersinar di samping Yang Mulia."

"Para perempuan pasti tertarik melihat betapa cantiknya gaun tuan putri. Lalu, menjadikan gaun pilihan tuan putri sebagai tren di ibu kota."

"Sementara itu, para pria pasti terpesona melihat kecantikan memikat tuan putri. Saya dapat membayangkan betapa terkesimanya mereka melihat tuan putri untuk pertama kalinya. Semoga saja Yang Mulia tidak marah dan menghukum mereka yang lupa diri saat melihat tuan putri."

Lucy bertopang dagu, tersenyum geli melihat betapa bersemangatnya Violet dalam bercerita.

Pelayannya itu terus berceloteh tiada henti semenjak selesai memilih gaun pernikahan.

Bahkan sampai di rumah kaca pun, Violet masih bersemangat mengatakan pendapatannya perihal gaun pilihan Lucy.

Dia saja sangat kelelahan memilih gaun, tapi pelayannya malah sangat bersemangat. Seolah memiliki banyak cadangan energi.

"Apakah tuan putri mau tahu sesuatu tentang Yang Mulia?"

Lucy menaikkan alisnya melihat Violet tiba-tiba berhenti menyeduh teh dan menatapnya berbinar.

"Yang Mulia sangat diidolakan para nona bangsawan. Wajah tampan, perawakan gagah, keberanian, kepintaran, dan aura misterius Yang Mulia berhasil memikat mereka. Pernah sekali ada seorang nona bangsawan nekat melamar Yang Mulia secara langsung, tapi Yang Mulia menolaknya dengan dingin. Beberapa diantaranya juga sengaja mencuri-curi kesempatan untuk mendekati Yang Mulia. Semoga saja nanti tidak ada lagi yang berbuat demikian setelah tuan putri menjadi permaisuri."

"Lalu, bagaimana pandanganmu terhadap Yang Mulia?" Tandas Lucy penasaran.

"Bagaimana mungkin saya berani mengutarakan pandangan saya tentang matahari kekaisaran, tuan putri?"

"Santai saja. Hanya kita berdua di sini."

"Anda salah. Di sini ada Gerald, tuan putri."

Lucy melirik Gerald yang berdiri di sampingnya. "Kau tidak akan mengadukan obrolan kami kepada Yang Mulia, 'kan?" Tuntutnya.

"Tidak, tuan putri."

"Nah! Kau dengar sendiri, bukan? Dia akan menutup mulut mengenai obrolan kita. Jadi, bagaimana pandanganmu terhadap Yang Mulia?"

Violet mendesah pasrah. "Menurut saya, Yang Mulia sangat tampan tapi juga berbahaya dalam waktu bersamaan. Yang Mulia orangnya tidak suka membuang-buang waktu dan memberantas musuh tanpa pikir panjang. Sekecil apapun musuh itu. Mungkin sebagian orang berpikir Yang Mulia itu kejam, tapi saya justru mengagumi cara kerja Yang Mulia. Menurut pandangan saya, penjahat sekecil apapun harus segera dibunuh meski memiliki status tinggi sekalipun karena mereka bisa membuat kekacauan lebih parah di masa depan jika tak segera diatasi," jelasnya panjang lebar.

The Emperor's ObsessionWhere stories live. Discover now