Sebagai saksi mata pemuda itu yakin jika mungkin keberadaannya akan diperlukan, mengingat belum ada satu keluarga dari korban yang dapat dihubungi.

Setelah lima menitan berdiri di depan ruangan para korban, seorang dokter pria yang menangani korban kecelakaan tersebut tiba-tiba keluar dari ruangan dan menghampiri pemuda tampan itu.

"Permisi, mas"

"Iya, dok"

"Maaf sebelumnya, Mas ini salah satu keluarga dari korban kecelakaan?"

"Bukan, saya kebetulan ada ditempat kejadian dan orang yang memanggil ambulans dok"

"Kalo gitu, apakah ada pihak keluarganya? Atau pihak keluarga yang sudah dihubungi mungkin?"

"Maaf dok, sepertinya gak ada pihak keluarga yang dapat saya hubungi. Tapi, mungkin nanti polisi menemukan sesuatu ditempat kejadian"

"Yasudah kalo gitu, saya akan menyampaikannya pada mas sebagai saksi ya"

"Baik, dok"

Wajah dokter yang terlihat sudah berumur itu berubah serius, membuat pemuda bertopi hitam itu untuk pertama kalinya setegang ini, mengalahkan ketegangannya saat berbicara dengan orang-orang penting.

"Begini Mas, kita sudah memerikasa kedua korban dari kecelakaan mobil tersebut. Yang kita tahu kedua korban mengalami banyak luka serius dan terdapat beberapa benturan hebat dikepala dan bagian tubuhnya yang lain. Untuk itu, saya selaku dokter yang memeriksa kedua korban kecelakaan tersebut menyatakan bahwa kedua korban dinyatakan telah meninggal dunia semenit pada saat tiba dirumah sakit ini" jelasnya panjang lebar.

Pemuda berlogat asing saat berbicara bahasa Indonesia itu terlihat kecewa, pemuda itu hanya bisa pasrah mendengar pernyataan sang dokter, seraya mengusap gusar wajahnya tak percaya.

"Meninggal dunia, dok?"

"Iya Mas, kedua korban tidak bisa terselamatkan. Saya turut berduka cita ya"

Sekali lagi saat mendengar ucapan dokter dihadapannya, pemuda itu masih sepenuhnya belum percaya dengan apa yang telah di dengarnya. Tangan kanannya terulur mengelus tengkuknya.

"Iya dok, makasih"

"Ya mas, sama-sama"

"Lalu korban yang satu lagi gimana keadaannya?". Wajahnya di penuhi harapan.

"Untuk korban yang satu lagi, rekan saya yang menangani. Mungkin ditunggu aja kabarnya Mas, semoga ada kabar baik ya"

"Oh, ya sudah dok, terima kasih kalo gitu"

"Yasudah, saya permisi. Mari"

Pemuda tinggi berambut hitam kecokelatan itu bernama Mark, nama lengkapnya Mark Lee.

Terlihat dari namanya saja jika pemuda tampan itu bukanlah asli orang Indonesia. Seperti paras dan namanya pemuda bermarga Lee itu sebenarnya berasal dari Korea Selatan, namun pada dasarnya pemuda itu berkebangsaan Kanada.

Mark sendiri keturunan Kanada-Korea. Ayahnya berasal dari Kanada, sedangkan sang Ibu berasal dari Korea Selatan.

Tujuannya berada di Indonesia karena memang sedang menghindari Daddynya yang sekarang menetap di Korea Selatan. Jika terus didekat Daddynya, Mark merasa sangat stres dibuatnya. Karena memang ada suatu masalah antara pemuda Lee itu dan Daddynya itu.

𝘋𝘰 𝘺𝘰𝘶 𝘴𝘵𝘪𝘭𝘭 𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘮𝘦? | 𝑀𝑎𝑟𝑘 𝐿𝑒𝑒Where stories live. Discover now