0.3 Alden VS Okta

181 95 14
                                    

"Kau terlalu percaya diri sampai lupa kalau aku juga bisa pergi kapan saja"
-Alden Regantara

"Jauhin Rayna. Kalo enggak Lo mati ditangan gue!" Ucap Alden penuh amarah. Ia sangat marah sekarang, pagi ini ia melihat Okta menaruh sebuah nasi goreng di laci meja Rayna.

Tentu saja ia tidak terima. Siapa yang ga tau kalo Alden suka sama Rayna? Bahkan siswa yang ingin menembak Rayna takut, karena Alden terlalu posesif.

"Lo gak ada hak untuk ngelarang gue!" Bentak Okta. Pria ini sudah penuh lebam di bagian wajah nya, siapa lagi pelakunya kalo bukan Alden. Alden yang mendengar itu pun kembali terpancing emosi dan membogem Okta. Dan Okta pun pingsan.

"Alden! Lo apa-apaan sih." Teriak Rayna. Lalu menghampiri Alden dan Okta. Okta sudah tergeletak dilantai. Rayna menatap siswa yang menonton adegan perkelahian antara Alden dan Okta. "Heh! Lo pada gak ada niatan ngebantu gitu?!" Ucap Rayna.

Alden yang melihat siswa memopong Okta pun langsung menarik tangan Rayna untuk menjauhi kantin.

Rayna baru tahu jika Alden bisa marah. Lah gue kira gak bisa marah ni orang. Batin Rayna.

Alden menatap dalam Rayna. Menahan kedua tangan Rayna. "Lo punya gue, Ray." Ucap Alden.

Rayna diam membeku. Ia tidak bisa melakukan apa-apa sekarang. "Gini yaa, Alden. Permasalahannya apa? Sampe-sampe Okta pingsan gitu. Itu anak orang, Al." Ucap Rayna.

Alden memalingkan wajahnya. "Dia suka sama lo. Gue gak bisa diem aja dong." Ucap Alden sedikit memanyunkan bibirnya.

"Hm, gak sampe berantem gitu juga dong." Ucap Rayna.

"Lo gak mau ngobatin luka gue?" Tanya nya mengalihkan pembicaraan. Ia tidak suka membahas cowok itu.

"Yaudah yok ke UKS" Ucap Rayna lalu menarik tangan Alden ke UKS. Sesampainya di UKS.

Rayna mengambil kapas dan alkohol untuk mengobati luka Alden.

"Aws pelan-pelan, Ray." Ringis Alden saat Rayna tak sengaja menekan kapas dan alkohol itu.

"Iya iya, sorry. Bawel banget lo."

"Bomat." Ucap Alden memutar bola matanya.

Rayna menghela nafas pelan karena manusia didepannya ini terlihat sangat menyebalkan.

-

Alden sudah berada dirumah nya, ia memasuki rumahnya "Huaaa, Mami!! pengen nikahh!" Teriak Alden.

"Husss, kamu itu lho ngagetin aja. Nikah sama siapa? Emang ada yang mau sama kamu?" Ucap Maminya lalu disusul dengan kekehan.

"Ih, Mamiii mah." Rengek Alden.

Mami tertawa mendengar rengekan Alden lalu terkejut melihat muka putra bungsunya ini.

"Loh? Dek?. Muka kamu kenapa? Berantem lagi ya?" Tanya Maminya bertubi-tubi. Alden memutar bola matanya malas.

"Udah diobatin kok, Mi." Ucap Alden. "Ah iya. Alden mau nikah, Mi." Lanjutnya semangat.

Mami nya menggeleng lalu "Ngejaga diri sendiri aja gak bisa. Apalagi ngejaga in pacarnya." Sindir Mami nya.

"Ih tau ah, Mami. Alden pengen nikah!" Ucapnya lalu berjalan menuju kamar dengan kaki yang digertakkan.

Melanjutkan langkahnya menuju kamar lalu merebahkan diri nya dikasur yang empuk. Ia mengambil bantalnya lalu mengarahkan bantal tersebut ke mukanya dan berteriak.

"ARGHH PENGEN NIKAHH"

"Ciee yang lagi jatuh cinta" Kekeh Mami nya dari balik pintu.

Alden menjauhkan bantal tersebut dari mukanya lalu berteriak "Mami!!" Teriaknya.

Mami nya terkekeh melihat anaknya yang sedang malu. Lalu berjalan kebawah.

"Sialan, gue lupa nutup pintu" Batin Alden.

-23.45-

Alden belum bisa tidur, ia masih terbayang-bayang dengan kejadian tadi siang. Ia membuka ponselnya lalu membuka room chatnya lalu memberikan pesan ke seseorang.

Calon pacar♡

Malam, Ray. : Aldentampan
Udah tidur ya? : Aldentampan

Raynaja : Belum nih
Raynaja : Lagi belajar, hehe
Raynaja : Biar besok dapet 100.

udah malem, Ray. : Aldentampan
Belajarnya besok, disekolah : Aldentampan

Rayna : Hm, iya.

Read.

Disisi lain. Rayna sedang membereskan buku-bukunya, hari ini mama dan papanya sedang keluar kota. Jadi ia tidak dimarahi. Padahal kan Rayna tadi dapet 45.

Rayna heran, kenapa dirinya terlalu bodoh? Lalu kenapa Alden menyukainya? Alden terlalu pintar untuk bersanding dengannya.

Ia merasa tidak pantas dengan Alden, maka dari itulah ia menjauhi Alden. Ia juga belum bisa melupakan semua masa lalunya.

Tingg

Rayna menatap ponselnya yang berbunyi menandakan ada yang mengiriminya pesan. Ia mengernyitkan dahinya. Nomor siapa ini?

 Nomor siapa ini?

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

-

Hayoo tebak siapa tuu??
Komen next sebanyak-banyaknya dan jangan lupa vote ya!!

See you again guys!!

Hargai author dengan cara vote dan komen.

Diketik dengan 697 kata.

RAYDEN [ON GOING]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora