1. Prolog

305 70 223
                                    

Happy reading ..

Seorang gadis memasuki kelas yang terasa asing. Ia berjalan mendekat ke arah guru yang berdiri di depan para murid.

Seluruh pasang mata menatapnya dengan penuh tanya.

"Ayo nak, silahkan perkenalkan diri kamu disini." Ucap guru seraya tangannya melambai agar gadis itu mendekat.

Bukannya mendekat, ia lebih memilih untuk berdiri agak jauh dari tempat gurunya berdiri. Hal itu membuat kesan pertama yang aneh bagi para siswa.

"Namaku Kinara Ayudya, aku pindah dari sekolah Citra Bangsa." Ujar gadis itu pelan dan terdengar datar.

Tak ada yang berkata-kata setelahnya. Suasana kelas menjadi hening ketika mendengar kata Citra Bangsa dari mulut Kinara.

"Sudah segitu saja? Apakah ada yang lain mungkin mau disampaik-"

"Tidak, terima kasih." Potong gadis itu sedikit terdengar tidak sopan.

Guru hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dengan wajah yang masih bingung.

"Baik Kinara, kamu boleh duduk di samping Velisa." Ucap guru itu seraya menunjuk bangku kosong di urutan ketiga dari depan.

Tanpa basa-basi, Kinara segera berjalan dan duduk di bangku yang guru maksud tanpa menoleh ke siapapun.

Velisa menoleh terkejut saat Kinara tiba-tiba menarik mejanya menjauh.

"Hei, kenapa bangkunya lo kesanain?" Tanya Velisa spontan.

Tidak ada jawaban dari Kinara. Gadis itu masih tetap diam ditempat dan acuh terhadap orang di sekelilingnya.

"Velisa.." panggil guru seakan mengisyaratkan agar Velisa tidak perlu menegur.

Velisa tak mau mendengarkan guru, ia malah semakin kesal dengan Kinara.

"Kalau emang lo nggak suka sebangku sama gue, kenapa lo nggak di Citra Bangsa aja? Sialan."

"Velisa!" Tegur guru mulai kesal.

Kinara menoleh saat mendengar umpatan dari Velisa. Ia tersenyum simpul. Ia berdiri dan mendekat ke arah Velisa duduk, kemudian memajukan wajahnya ke arah telinga Velisa.

"Denger baik-baik. Bokap gue donatur tetap di sekolah ini. Dan kalau lo berani macem-macem sama gue, ya lo tau lah konsekuensinya," Bisik Kinara membuat bulu kuduk Velisa berdiri.

"Dan satu lagi, jangan lo sekali-kali ungkit nama sekolah gue dulu. Atau gue bisa keluarin lo dari sekolah ini kapan aja, atas dasar pembully-an." Perjelas Kinara penuh penekanan.

Kinara berdiri dan kembali ke tempat duduknya dengan santai. Ia kembali duduk tanpa menghiraukan guru dan teman-temannya.

Sementara Velisa, ia bergemetar hebat. Ia menganggap Kinara adalah gadis yang begitu sadis dan menyeramkan.

"Sudah sudah, kita langsung masuk aja ke materi hari ini."

Lagi-lagi Kinara tidak menghiraukan gurunya. Ia malah memasang earphone dan memutar lagu sekencang-kencangnya.

Detik itu juga, lagi-lagi tidak ada yang mau berteman dengan Kinara. Iya, lagi lagi.

Helloo! Ini cerita ke dua ku! Hope u guys like this!

Z <3

Heal [Hiatus]Where stories live. Discover now