15

476 38 2
                                    

Sepanjang pelajaran berlangsung bahkan saat istirahat pikiran Frisly terus dipenuhi dengan perkataan hantu Yola tadi. Beberapa kali juga Frisly mendapat teguran dari guru yang mengajarnya karena tidak memperhatikan. Pulang sekolah pun pikiran Frisly masih belum berhenti memikirkannya.

"Lu masih mikirin omongannya hantu Yola itu Fris?" Tanya Farah tiba-tiba membuat Frisly kaget. Saat ini mereka sedang berada di koridor lantai bawah yang sudah sepi. Semua murid sudah meninggalkan sekolahan, hanya ada beberapa siswa yang sepertinya sedang menghadiri ekstrakurikuler.

"Iya Far tapi entah kenapa aku rasa dibalik ucapannya hantu Yola ada sesuatu yang buruk bakal terjadi" Ujar Frisly

Farah dengan lembut mengelus pundak Frisly "Lu tenang aja apapun yang terjadi kita bakal baik-baik aja"

"HAYO!!"

"Rossa!!" Farah terlihat menahan rasa kesalnya pada Rossa si pelaku yang meneriaki dia dan Frisly. Sedangkan Frisly hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya satu ini.

"Maaf-maaf kalian habis ngobrolin apaan sih kok aku gak diajak" Ucap Rossa merangkul kedua temannya sehingga membuat dia sekarang berdiri di tengah-tengah.

"Ada deh rahasia lu gak perlu tahu" Ujar Farah yang mendapat pelototan dari Rossa.

"Ih kok gitu sih" Melihat wajah cemberut Rossa, Farah dan Frisly tidak bisa menahan tawa mereka.

"Kita gak bahas apa-apa kok Ros, cuma kepikiran aja soal omongannya hantu Yola doang" Ucap Frisly setelah tawanya berhenti.

"Eh yang lain mana katanya mau main ke rumah Frisly?" Tanya Farah pada Rossa.

"Gak--"

"Kita disini!" Ketiga gadis itu kompak menoleh ke kanan saat suara laki-laki yang mereka kenal terdengar.

"Nah semuanya udah kumpul waktunya kita main ke rumah Frisly" Rossa lebih dulu melangkah, memimpin abang dan temannya untuk menuju parkiran.

"Tunggu!"

Tapi baru beberapa langkah, suara seseorang dari arah belakang mereka membuat mereka berbalik melihat siapa yang memanggil.

"Ah lu Yo ada apa?" Tanya Farah pada seseorang yang barusan menghentikan langkah mereka.

"Hai Frisly!" Bukannya menjawab pertanyaan Farah, orang itu malah menyapa Frisly.

"Hai,,, Leo?" Frisly menyahuti sapaan orang itu yang ternyata adalah Leo.

"Iya gue Leo, masih inget kan?" Tanya Leo di iringi dengan senyuman tipis.

"Eh Yo gue tadi nanya loh kok lu malah nyapa Frisly!" Gerutu Farah karena Leo tidak menjawab pertanyaannya tadi.

"Ngapain lu nyamperin kita?" Tanya Alvin tapi kedengarannya dengan nada tidak suka.

"Mario nyuruh kalian buat ikut takziah ke rumah neneknya Tiara" Jawab Leo menyampaikan pesan ketua OSIS, Mario.

"Lah kenapa gak Mario sendiri yang kasih tahu? Kenapa juga kita takziahnya ke rumah neneknya Tiara? Kenapa gak ke rumahnya Tiara sendiri?" Tanya Nathan bertubi-tubi.

"Banyak tanya, tinggal berangkat aja" Cibir Leo lalu dia berbalik dan berjalan menjauh dari kumpulan remaja itu.

"Boleh gak sih gue tabok tuh mulutnya" Sungut Nathan menatap garang Leo yang sudah semakin jauh darinya.

"Udah, mending kita berangkat takziah dulu baru ke rumah aku" Ujar Frisly diangguki semua temannya.

_____

Indigo GirlOnde as histórias ganham vida. Descobre agora