10

491 43 0
                                    

Hampir 4 hari setelah kejadian di rooftop, Frisly tidak masuk sekolah. Selama itu pula Frisly mengurungkan dirinya di dalam kamarnya karena dia takut jika nantinya mencelakai orang lain lagi. Rossa dan Farah sudah 2x ke rumah Frisly berniat untuk mengunjungi tapi tetap saja Frisly tidak membukakan pintu kamarnya.

Bunda Frisly berulang kali membujuk anaknya untuk keluar tapi tetap saja hasilnya. Bundanya takut Frisly kenapa-napa walaupun Frisly selalu menghabiskan makanan yang ditinggalnya di depan pintu. Beliau takut Frisly melakukan sesuatu di dalam sana.

"Kalian dateng lagi?" Ucap bunda Frisly pada Farah dan Rossa.

"Iya tante tapi saya ajak kakak saya sama temen-temen yang lain, gapapa kan tan?" Ujar Rossa.

"Ya gapapa dong justru tante seneng banget malah kalau temen-temennya mau jenguk dia. Baru pertama kali ini temen Frisly ada yang mau main ke rumahnya" Kata bunda Frisly memasang senyum manis.

"Oh itu temen-temen kalian?" Tanya bunda Frisly saat melihat sekumpulan laki-laki yang memakai seragam masuk ke dalam.

"Siang tante!" Sapa Alvin juga teman-temannya.

"Siang juga, loh kamu anaknya bu Liana kan?" Ucap bunda Frisly menunjuk Kenzo.

"Iya tante saya anaknya bunda Liana nama saya Kenzo" Ujar Kenzo menyalami bunda Frisly bergantian dengan yang lain.

"Jadi kamu yang pernah nganter Frisly beberapa hati lalu toh" Ucap bunda Frisly yang ditanggapi Kenzo dengan senyuman.

"Frisly gimana tante? Udah mau keluar dari kamarnya?" Tanya Farah.

"Mas--"

Akhhh

Ucapan bunda Frisly terpotong karena dari lantai atas terdengar teriakan yang dipastikan berasal dari Frisly. Bunda Frisly yang takut jika terjadi sesuatu, langsung bergegas naik ke atas diikuti lainnya.

Saat sampai di ujung tangga atas, mereka dapat melihat sudah ada eyang dan oma Frisly di depan pintu kamar Frisly.

"Frisly kenapa ma?" Tanya bunda Frisly pada oma Frisly.

"Mama gak tahu tiba-tiba tadi denger Frisly teriak" Ucap oma Frisly.

"Tante biar kita dobrak pintunya takutnya Frisly kenapa-napa" Ujar Nathan memberi ide.

"Hati-hati ya nak" Setelah mendapat persetujuan dari bunda Frisly, Nathan mengkode Kenzo untuk membantunya.

"Zo lu bantuin gue ya" Ucap Nathan yang disetujui Kenzo.

Mereka berdua lalu mendekat pada pintu kamar Frisly meminta eyang dan oma Frisly untuk menjauh.

"Hitungan ke 3 kita dobrak bareng"

"1,,, 2,,, 3,,,"

Bugh

"1,,, 2,,, 3,,,"

Bugh

Brak

Akhirnya pintu terbuka setelah didobrak 2 kali. Bunda Frisly langsung masuk kedalam kamar Frisly dan mereka dapat melihat barang-barang yang sudah berantakan juga sosok Frisly yang melipat lututnya di pojokan.

"Jangan!! Aku gak mau ikut kamu" Ucap Frisly lirih yang masih bisa didengar lainnya.

"Sayang? Kamu kenapa nak?" Tanya bunda Frisly mendekati anaknya dan langsung memeluknya.

"Frisly gak mau ikut Yola bun" Ucap Frisly lirih ketakutan sambil memeluk bundanya erat.

"Yola? Sayang disini gak ada Yola, coba lihat ada bunda, eyang, oma, sama temen-temen kamu" Ujar bunda Frisly menenangkan Frisly.

Indigo GirlWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu