11

488 37 0
                                    

"Frisly?!"

Farah keheranan dengan apa yang penglihatannya lihat. Frisly, terbaring di kasurnya dengan kondisi tangan dan kaki yang terikat di setiap ujung tempat tidurnya.

"Kenapa Frisly diikat kayak gini?" Suara Farah membuat penghuni kamar Frisly menoleh ke arahnya.

"Farah,,, tadi Frisly udah mulai mendingan tapi gak tahu kenapa tiba-tiba dia teriak terus mau celakai tante" Ujar Rossa yang saat ini sedang memeluk Firda.

"Tenaga Frisly kuat banget Far mangkanya kita ikat Frisly supaya gak ada yang kenapa-napa" Timpal Nathan ikut bersuara.

Farah kembali menatap tubuh lemas Frisly, perlahan kakinya melangkah masuk ke dalam mendekati ke kasur. Dalam pikiran Farah, dia yakin jika arwah Yola pasti sempat masuk ke dalam tubuh Frisly. Farah terus menatap Frisly yang masih menutup matanya sampai sepasang mata tersebut perlahan bergerak dan terbuka.

"Frisly?!" Farah langsung mendudukkan dirinya di samping tubuh Frisly.

"I-ini kenapa aku diikat, bunda Frisly kenapa sampai diikat gini" Tanya Frisly saat kesadaran sudah penuh.

"Biar Farah yang buka tante" Ucap Farah mencegah Firda yang ingin mendekati Frisly.

Dengan perlahan Farah membuka ikatan tali yang melilit kaki dan juga tangan Frisly. Sebenarnya Farah sedikit was-was kalau arwah Yola ternyata masih ada di tubuhnya Frisly. Farah tidak takut jika dia kenapa-napa tapi dia tidak tega melihat bundanya Frisly yang terus menatap sendu anaknya.

"Bunda kenapa nangis? Frisly ngelukain bunda ya" Firda langsung menghampiri anaknya dan langsung memeluknya.

"Enggak sayang, kamu gak ngelukain bunda. Bunda cuma sedih aja lihat kamu kayak gini" Tutur Firda sambil sesekali mencium pucuk kepala Frisly.

"Kalian gak aku apa-apain kan?" Frisly kembali bertanya, kali ini ditujukan kepada temannya.

"Kita gak kenapa-napa kok Fris tenang aja" Jawab Rossa.

"Tante, eyang, oma lebih baik istirahat. Biar Farah yang jaga Frisly" Pinta Farah.

"Percaya sama saya tante. Kalian juga keluar ya gue mau ngomong berdua sama Frisly" Ujar Farah menyakinkan Firda.

Setelah semua keluar dari kamar Frisly, Farah menutup pintu kamar dan kembali duduk di samping Frisly.

"Minum dulu Fris" Tangan Farah mengambil gelas berisi air yang sudah tersedia dan langsung dituruti Frisly.

"Udah mendingan?" Tanya Farah dibalas Frisly dengan anggukan.

"Gue tahu ini berat buat lu karena gue juga pernah ada diposisi ini, tapi lu harus lebih kuat lagi. Gue kasian lihat bunda lu sedih kayak tadi" Ucap Farah lembut.

"Sebenarnya aku juga mau kayak gitu Far tapi semakin aku berusaha, mereka-mereka selalu muncul dipikiran aku" Jelas Frisly.

"Termaksud Yola?"

"Yola? Yola siapa Far?" Frisly balik bertanya pada Farah saat telinganya mendengar nama Yola.

"Frisly gak tahu Yola siapa? Apa mungkin Yola ini arwah yang baru aja ganggu Frisly?" Batin Farah menatap lekat Frisly.

"Lu gak tahu siapa Yola Fris?" Tanya Farah sekali lagi namun Frisly menjawab dengan gelengan.

"Yola itu arwah anak kecil yang gangguin lu bahkan lu tadi sempet nyebut namanya waktu kita masuk tadi" Jelas Farah.

"Anak kecil? Selama ini aku gak pernah punya urusan sama arwah cuma Ria aja. Tapi,, tunggu ada 1 arwah anak kecil yang aku tahu Far tapi aku gak tahu namanya. Dia sering muncul di mimpi aku dan selalu ngajak aku buat main sama dia" Ujar Frisly menceritakan mimpinya yang beberapa kali ia alami.

Indigo GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang