SETITIK LUKA || PAMIT?

4.4K 199 5
                                    

back to my story'

tandai typo!

Hai, maaf ya, mungkin di part ini ceritanya udah mulai ngelantur dan ga nyambung.

Soalnya aku udah bener-bener kehilangan ide buat cerita ini.

Ini aja udah ada di draft dari 3 hari yang lalu, dan baru selesai sekarang.

Rencananya, aku mau cerita ini segera end, beberapa part lagi maybe🙏

Rencananya, aku mau cerita ini segera end, beberapa part lagi maybe🙏

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

--

Lagi. Dara meneteskan air matanya, tanpa sepengetahuan orang.

Perlahan, jari mungilnya mulai bergerak.

Sungguh, kuasa tuhan tidak ada yang tau!

Mata nya yang sudah terpejam selama seminggu terakhir itu, kini mulai terbuka.

Bau khas obat-obatan menyapa indra penciumannya.

Ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya.

Setelah pandangan nya mulai kembali normal, ia menoleh ke samping ranjang nya.

Terlihat seseorang yang selama ini selalu melindungi nya, sedang terbaring lemah tak berdaya di atas brankar rumah sakit, yang berada di sebelahnya.

Air matanya menetes tanpa seizinnya.

Tiba-tiba, rasa sesak kembali menyeruak di dada.

Mata nya melirik jam dinding yang ada di ruangan. Jam menunjukkan pukul 9 malam.

Sepi, sunyi dan-- sakit!

Itulah yang di rasakan Dara saat ini. Ia tak menemukan keberadaan anggota keluarga nya disini.

Mungkin istirahat di tempat lain atau cari makan, pikirnya.

Air matanya kembali mengalir membasahi pipinya.

'Ternyata ayah sama aja kayak pria bajingan di luar sana. Bukan cuma merusak perempuan,'

'Tapi ayah juga udah buat seorang anak yang ngga bersalah, ikut menanggung semua akibat dari perbuatan ayah.'

Kalimat itu, terus terngiang di benaknya.

Entah itu mimpi dari tidur panjangnya, atau apa?

Rasa nya seperti nyata. Ia mendengar nya dengan jelas.

Rasa sesak yang menjalar, di gantikan rasa sakit di kepala yang tiba-tiba menyerang.

Suara knop pintu terbuka, mengalihkan perhatian nya.

Menatap dengan pandangan yang tak bisa di artikan, seseorang yang berada di depannya.

Orang itu tersenyum hangat.

SETITIK LUKA || ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora