SETITIK LUKA || PENGGANGGU!

3.5K 178 2
                                    

back to my story'

tandai typo!

Terimakasih untuk kalian yang udah ikutin 'SETITIK LUKA' sampai sejauh ini✌
lopyu piww♡

Terimakasih untuk kalian yang udah ikutin 'SETITIK LUKA' sampai sejauh ini✌lopyu piww♡

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

--

Dua hari sudah, Raga tak menginjakkan kakinya di sekolah. Kini, Raga kembali ke sekolah.

Masih sama, keadaannya belum sepenuhnya pulih. Ia pergi ke sekolah saja, dengan paksaan agar ibunya mengizinkan Ia pergi. Dan di bantu oleh Gibran untuk meyakinkan Sophia.

"Lo yakin?" Tanya Gibran yang baru saja keluar dari mobil.

"Maksud Lo?" Bukannya menjawab, Raga malah kembali bertanya.

"Dengan kondisi Lo yang belum sepenuhnya pulih, Lo yakin mau sekolah?"

"Kan, udah sampe sini. Masa ia gue harus pulang. Gue bisa sampe sini juga butuh perjuangan, kali!" Sahut Raga sinis.

Gibran terkekeh di buatnya. "Ya terserah."

Raga beranjak dari tempatnya meninggalkan Gibran yang masih tertawa kecil.

Gibran yang merasa di tinggal sendirian pun, berlari menyusul Raga. Saat di koridor, mereka bertemu dengan Radit dan Kenzi.

"Gimana kondisi muka Lo? Udah mendingan?" Tanya Radit tiba-tiba.

"Goblok," umpat Raga tertahan.

Sontak mereka tertawa melihat ekspresi kesal yang di tunjukkan oleh Raga.

Radit sendiri masih bisa melihat bahwa wajah sahabatnya itu sudah mendingan, meskipun masih ada beberapa bekas lebam disana. Ia hanya basa-basi saja menanyakan hal itu.

Ia juga menyunggingkan senyum mengejek kala melihat raut wajah kesal yang di tunjukkan oleh Raga.

"Yaelah Ga, gitu aja kesel. Gue, kan, berniat baik, tanya gimana sama wa--"

Plak!

Raga menjitak kepala Radit dengan keras.

"Sakit anjing,"

"Anjing teriak anjing," gumam Raga yang masih bisa terdengar oleh mereka.

Kenzi dan Gibran hanya tertawa kecil melihat perdebatan antara Raga dan Radit. Memang disini Radit lah yang salah. Sudah tau wajah Raga mendingan, masih saja bertanya.

Radit goblok!

Selanjutnya, mereka kembali melanjutkan jalannya. Dari arah berlawanan, terlihat 3 orang gadis bejalan berdampingan menuju ke arah tangga.

Mata Raga memicing tajam. Sesuai dengan dugaannya, mereka adalah Dara dkk.

Saat sampai di tangga penghubung antara lantai satu dan lantai dua, mereka berhenti sejenak.

SETITIK LUKA || ENDOnde histórias criam vida. Descubra agora