SETITIK LUKA || ANEH

2.8K 198 3
                                    

back to my story'

tandai typo!

Di part sebelumnya ada yang tanya, Nara itu siapanya Raga sih?
Nanti pasti ada part khusus Nara, jadi tungguin aja okeyy

Di part sebelumnya ada yang tanya, Nara itu siapanya Raga sih?Nanti pasti ada part khusus Nara, jadi tungguin aja okeyy✌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--

Pagi-pagi sekali, Dara berangkat ke sekolah di antarkan oleh sopir pribadinya. Ia ingin menghindari Dirga. Karena jika Dirga melihat tangannya yang terluka, pasti Ia akan membanjirinya dengan pertanyaan beruntun dan melarangnya untuk pergi ke sekolah.

Semalam, Ia berhasil menyembunyikannya lukanya dari Dirga. Maka dari itu hari ini dia masih selamat dari amukan Dirga.

Jika Dara tak pergi ke sekolah, rasanya sangat bosan. Tidak boleh keluar kamar dan harus selalu istirahat dan istirahat. Sebegitu over protective nya sang kakak.

Ia berjalan sangat santai di koridor yang sepi. Ia kira, belum ada siswa yang datang, dan Ia lah yang datang paling awal. Ternyata dugaannya salah, di depannya dengan jarak 500 meter, terdapat 3 lelaki sedang berjalan ke arahnya.

Saat sudah dekat, Dara memutar bola matanya. Pagi ini, dewi Fortuna tak memihak dirinya. Ia bertemu Raga di pagi hari.

Seketika, memori dimana Ia selalu mendapatkan perlakuan kasar dari Raga, berputar di otaknya. Hatinya berdenyut nyeri kala mengingat kejadian pada hari itu.

Betapa bodohnya dirinya, melakukan hal yang tak pantas dilakukan bagi seorang perempuan. Mengejar laki-laki yang sama sekali tak mengharapkan kehadirannya.

Dara berusaha mengalihkan perhatian pada Radit dan Kenzi.

"Hai Ken, Dit." Sapa Dara berusaha tenang.

Radit hanya tersenyum lalu mengangguk. Berbeda dengan Kenzi, Ia meneliti penampilan Dara dari atas hingga bawah, pandangannya terhenti pada lengan kiri Dara yang di perban.

"Dar? Lengan Lo?" Tanya Kenzi membuka suara.

Dara yang sadar, membulatkan matanya sempurna. Ia merutuki dirinya sendiri, Ia lupa memakai hoodie. Karena tadi pagi Ia terburu-buru, takut di pergoki kakaknya Dirga.

Dara berusaha tenang. "Gapapa, kemarin gue jatuh di kamar mandi. Jadi luka kek gini." Ujar Dara yang tentunya berbohong.

Kenzi tau Dara berbohong. Bisa di lihat dari gerak-geriknya dan arah bola matanya.

"Lo ngga bohong? Itu bukan luka goresan pisau, kan?" Tanya Radit ikut memancing.

Dengan cepat Dara menggeleng. Berbeda dengan Raga. Ia sedari tadi memperhatikan pembicaraan kedua sahabatnya dengan Dara. Kenapa mereka seperti memancing Dara untuk mengatakan sesuatu? Pikirnya.

"Santai aja elah, gue gapapa. Ini cuma luka kecil," sahutnya dengan tersenyum. Senyum yang terlihat sangat dipaksakan.

Kenzi dan Radit mengangguk. Sebenarnya, mereka ingin lebih memancing Dara untuk berkata jujur. Tapi Dara ya tetaplah Dara, Ia tak ingin berbagi luka dengan orang lain.

Dara kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka bertiga.

Sedangkan Raga, Ia merasa ada yang aneh dengan hatinya, saat melihat Dara seperti tak menganggapnya keberadaannya. Dara hanya melewatinya begitu saja, melirik pun tak Dara lakukan. Mungkin Ia belum terbiasa di abaikan oleh Dara, pikirnya.

--

Dara memaki dirinya sendiri. Bagaimana bisa Ia lupa mengenakan hoodie, untuk menutupi luka yang ada pada lengan kirinya.

Akibatnya akan seperti ini, kan. Sial!

Saat ini, Dara berada di taman belakang sekolah yang tampak sangat sepi. Karena memang taman ini jarang di kunjungi oleh penduduk sekolah, kecuali tukang kebun.

Dara menikmati semilir angin yang berhembus kencang. Ia masih nyaman berada di tempat itu. Ia juga tak ingin beranjak dari tempatnya, meskipun sebentar lagi bel masuk berbunyi.

Kring...

Kring...

Baru saja memejamkan mata, bel sudah berbunyi nyaring. Dengan sangat terpaksa, Ia beranjak dari duduknya dan segera berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai 2.

Ia berjalan sembari membenarkan perban di tangannya, karena sedikit terbuka. Baru sampai di depan ruang kelas X-IPS, tak sengaja Ia menabrak dada bidang seseorang.

Bruk!

Dara tersungkur di lantai dengan tidak elitnya.

"Awwss," Dara meringis pelan. Kemudian ia berusaha untuk berdiri.

Orang yang tadi menabraknya diam saja layaknya patung. Tak ada niatan sedikit pun untuk menolongnya berdiri.

"Lo kalau jalan lihat-lihat dong. Pantat gue jadi sakit anying." Omel nya pada seseorang yang membuatnya tersungkur.

Sebenarnya yang salah disini itu Dara, karena Ia jalan tak melihat ke depan. Tapi bagi Dara, meskipun Ia yang salah, Ia tetap benar dan tak mau di salahkan. Dara sialan.

Dara tak tau siapa orang yang Ia tabrak, saat mendongakkan kepalanya, Ia terkejut bukan main.

Deg.

Tak hanya Dara, lelaki itu juga sama terkejutnya.

"K-kamu?"

--

Allo prenn, pa kabar?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Allo prenn, pa kabar?

Penasaran sama orang yang di tabrak sama Dara ya?😂
Simak terus kelanjutan nya!

JAN LUPA VOTE N KOMENNYA YA PRENN.

youcancallmedinda📌
Ikuti kisah DaraRaga
DR;/

SETITIK LUKA || ENDWhere stories live. Discover now