SETITIK LUKA || SURPRISE

3.3K 240 5
                                    

back to my story'

tandai typo!

tandai typo!

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

--

Soundtrack : Ajarkan Aku - Arvian Dwi [cover by Nabila Maharani]

Malam telah berganti pagi, kini Dara sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dengan segera Ia menuruni anak tangga, dan terlihatlah Dirga sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Hai Dar,"

"Kamu yakin, hari ini mau sekolah?" Tanya Dirga memastikan. Pasalnya, kemarin adiknya itu terlihat sangat kacau dan tak terawat.

Saat ini pun, terlihat jelas matanya yang sembab, karena menangis semalaman.

Dara mengangguk yakin, "iya Dara yakin. Ada masalah yang harus Dara selesaikan." Ujarnya sembari tetap tersenyum, meskipun dalam hatinya mengatakan, bahwa Ia tak yakin untuk pergi ke sekolah.

Dirga tersenyum. Ia tau, masalah apa yang akan diselesaikan untuk Dara.

"Mau buat surprise?" Ujar Dirga terkekeh. Dan di ikuti oleh Dara yang juga terkekeh pelan .

Nungguin ya? ahahaha, nanti kalian juga akan tau!

"Dara berangkat ya, Nana sama Ara udah nungguin di depan." Ujarnya sembari mengecup singkat pipi Dirga.

Dirga mengangguk lalu terkekeh.

Saat sampai di mobil Nana, Ia mendapat ceramah pagi dari kedua sahabatnya itu.

"Lo lama banget sih, Dar! Gue lumutan disini tungguin Lo." Celetuk Ara yang sudah lelah menunggu Dara keluar rumah.

"Salah sendiri tadi di suruh masuk ngga mau." Sahut Dara tak mau kalah.

Ara mengerucutkan bibirnya sebal. Beda dengan Nana, Ia memicingkan matanya ke arah Dara. Menatapnya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Melihat penampilan Dara yang tak seperti biasanya membuat Nana menatap Dara penuh tanya.

Dara yang tak pernah mengenakan hoodie dan bandana saat sekolah, kini Ia menggunakan hoodie hitam oversize. Tak lupa dengan bandana abu-abu yang melekat di kepalanya.

"Ini Dara teman gue, kan?" Tanya Nana tak percaya.

Dirga yang melihat dari kejauhan, hanya bisa tersenyum. Dirga sama sekali tak marah ketika Dara memutuskan untuk merubah penampilannya.

"Lo pake bedak, Dar?" Tanya Ara tiba-tiba.

Dara mengangguk, "cuma bedak bayi elah, lebay amat." Jawab Dara santai.

Nana tersenyum penuh arti. "Akhirnya sahabat gue mau dandan."

Dara menonyor kepala Nana pelan. Dara sebenarnya malas untuk dandan. Tetapi Ia hanya ingin menutupi wajah pucat dan mata pandanya. Belum lagi lebam yang ada di dahinya.

SETITIK LUKA || ENDWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu