Pt 9. Morning talk

107 23 2
                                    



Han Yerin mendadak tolol, jika biasa di jam-jam segini ia masih bercumbu panas dengan kasur, bantal dan selimut di apartemen nya namun beda hal nya untuk pagi ini, bahkan mungkin pekat embun dan percikan hujan di luar jendela kaca tidak mengusik apa lagi menarik Yerin untuk kembali terlelap ini masih pukul enam pagi dan ia masih berada di kediaman sang kekasih.

Tunggu, apa tadi? Kekasih.

Rasanya Yerin tidak memiliki masalah pada pendengaran nya, kata kekasih masih cukup asing tersemat di tengah-tengah hubungan mereka saat ini dan Taehyung mengatakan itu terang-terangan padanya, harusnya Yerin menyumpal mulut itu dengan tisu toilet, seenaknya saja.

Tapi tak bohong, Yerin diam-diam tersenyum dengan rasa bahagia tak terkira, tapi buru-buru ia menepis itu, ini bisa saja sebagai awal dari ancaman karirnya, dan ibunya juga pasti khawatir jika mengetahui hal ini, Yerin tak harus mengiyakan dan mempercayai atau menyetujui ucapan Taehyung yang terdengar konyol.

Tak sepenuhnya termenung, Yerin tengah menatap bagaimana wajah bantal Taehyung yang lebih menarik perhatian Yerin ketimbang gedung-gedung yang menjulang di luar sana. Pakaian nya sudah berganti dengan pakaian Taehyung. Tunggu, jangan salah paham Yerin hanya meminjam kaus Taehyung Karena tak nyaman menggunakan bajunya dan juga rok yang ketat, itupun baju Taehyung terlihat longgar di tubuhnya dan Taehyung mengatakan ia sama seperti tikus yang termasuk ke dalam gulungan karung beras. Sialan.

Kaki putih dan mulus juga tidak terbalut apapun selain celana pendek itu melangkah perlahan mendekati sofa di mana Taehyung sedang terlelap nyaman dengan posisi telungkup ia bahkan terlihat seperti bocah tiga tahun yang kelelahan sehabis bermain.

Selimut tebal itu tergeletak di lantai, merasa udara cukup dingin Yerin meraih kembali selimut itu dan menutupi tubuh Taehyung, bahkan ia harus mematikan pendingin ruangan.  Sesaat memerhatikan lagi Taehyung yang tak terusik ia bahkan hanya melakukan pergerakan kecil atau berdehem yang terdengar sexi di pagi hari.

Perhatian Yerin beralih pada jendela kaca yang masih tertutup, ia mendekati jendela dan menyibak kain gorden, tampak di luar masih gerimis tapi tak menutup kemungkinan orang-orang dia luar sana tidak berangkat bekerja atau sekolah.

Yerin menghela napas hingga tercipta embun pada kaca jendela sebab posisi nya cukup dekat dengan jendela, lalu setelah itu ia mendengar suara 'klik' cukup pelan pada pintu kamar mandi, Yerin menoleh dan ia tak mendapati Taehyung di posisinya lagi. Yerin menoleh lagi pada jendela tampaknya hujan di luar sana belum ingin reda, Yerin cukup khawatir ia hanya ingin pulang gadis itu mengkhawatirkan anjing kesayangannya di apartemen.

Ketika masih larut dalam kekhawatiran dengan anjing nya atau memikirkan bagai mana caranya ia harus pulang sesutu yang aneh melingkar di pinggang nya.

"Apa dingin?" Taehyung berujar di samping telinga Yerin, sungguh Yerin akui suara Taehyung berkali-kali lipat lebih sexi. Bulu roma nya spontan berdiri. Ini tidak aman untuk jantung nya di pagi hari.

Yerin mengangguk kaku dan menoleh sekilas pada Taehyung yang tengah menempel kan dagu di pundaknya bahkan napas Taehyung terasa menggelitik lehernya.

"Kau tidak ke agensi?" Yerin bertanya dengan ragu walau ia bisa meloloskan setiap kata dengn sekali tarikan nafas.

Taehyung menggeleng di pundaknya. "Aku ingin menghabiskan seharian ini dengan pacarku"

Pacar.

Kekaaih.

Apapun sejenis nya, Yerin masih belum bisa mempercayai itu.

"Kau mau kemana, taman, mall, restoran?" Taehyung mengecup pundak Yerin "atau di kasurku saja seharian"

Bucin Fangirl | KthWhere stories live. Discover now