Pt 5. kunjungan tengah malam

167 35 3
                                    


Hi para buciners
Sebentar lagi taeh
akan jadi bucin...



Suara dentingan menggema setelah memasukan beberapa kode pin. Pintu terbuka dengan sambutan hangat pewangi ruangan yang menyapa penghidu, mendesah panjang sembari melepas sepatu dan mengganti dengan sendal rumahan, bahu yang merosot dengan langkah yang lebih terlihat seperti di seret, lagi-lagi Han Yerin harus meratapi keadaan apartemen yang berantakan, baju kotor di dalam keranjang yang sudah menanti dan piring kotor yang masih tersusun di atas wastafel, persis seperti apartemen yang tak bertuan terkesan damai tapi berantakan.

Seminggu sejak Taehyung bertandang ke tempat ini, serasa meninggalkan kesan manis yang tak bisa di lupakan, oh ayolah bahkan Yerin tidak bisa melupakan bagai mana Taehyung datang dengan sekelebat senyuman yang merubah detik itu jauh sangat berharga. Tapi sejak itu Yerin tidak melihat Taehyung lagi. Ada kelegaan yang Yerin rasakan walau tak sepenuhnya, kendati ia tidak terus-terusan berurusan dengan seorang pria Dendi seperti Taehyung. takut tiba-tiba namanya ada di setiap portal berita, itu cukup menakutkan, hal itu sama rasanya jika kau menjadi seorang antagonis di film horor yang di teror setiap saat.

Dari pertemuan nya tersebut, lagi-lagi Yerin gagal pendapatkan fotonya. Sial apa Taehyung tidak tahu seberapa inginnya gadis itu melayangkan pukulan keras dengan kakinya pada wajah Taehyung. Jika saja tidak mencintai pria itu.

Malam yang terasa cukup dingin, kali ini suasana nya berbeda dari malam-malam sebelumnya, bahkan Yerin merasa ia sedang berada di kompleks permukiman di kota mati, hanya ada suara ketukan sepatu yang melintasi apartemen, sebab pemilik apartemen di sebelah selalu pulang cukup larut, bekerja menjadi salah satu staf di agensi juga cukup menyita waktu.

Atau tetangga di samping apartemen nya yang suka memaki karena pulang dalam keadaan mabuk, namun sekarang Yerin merasakan sekitar nya cukup sunyi, damai dan menenangkan.

Sebenarnya jarum jam masih berada pada angka sepuluh malam, Yerin baru menginjakan kaki selepas dari cafe Woo Sik ia sudah mengganti pakaian dengan hoodie yang cukup besar di tubuhnya bahkan bisa menutup celana pendek yang gadis itu kenakan malam ini.

Menghabiskan waktu hampir satu jam untuk membersihkan segala kekacauan yang ada, Yerin lantas mengambil waktu istirahat yang tersisa walau jarum jam sudah merangsak ke angka dua belas sebelum mengarungi alam mimpi, meringkuk di bawah selimut tebal.

Duduk di atas sofa dengan kaki di lipat ke samping sambil menikmati satu bungkus camilan yang sempat Yerin beli di mini market tadi, layar LED di hadapan gadis itu mampu menerangi ruang yang tamaram, ia sedang menyaksikan sinema horor sebab matanya belum ingin terlelap, hal ini kerap Yerin lakukan tiap malamnya sekedar menikmati waktu luang.

Ponsel yang semula memaku di samping kini menarik atensi sebab tiba-tiba ada suara notifikasi pemberitaan yang muncul, Yerin lantas mengambil benda persegi tersebut dengan sedikit enggan.

Berita yang menampilkan sebuah pemberitahuan tentang solois terkenal Korea Selatan yaitu Kim Taehyung pada media sosial nya bahwa berita kencan yang beredar beberapa minggu lalu tidak benar, hal itu di konfirmasi langsung oleh CEO bighit entertainment di mana tempat Taehyung bernaung saat ini.

Yerin akui ada kelegaan tersendiri yang mengisi tiap rongga hatinya. Bibirnya tersenyum samar. Namun jika sekalipun berita itu benar maka Yerin tak masalah. Ia hanya secuil debu yang tak berguna yang berusaha untuk menjadi berlian. Mustahil.

Taehyung tidak akan meliriknya barangkali untuk sesaat.

Pada adegan inti di mana alunan musik horor yang mengalun walau pada volume sedang tapi mampu membuat bergidik dan adrenalin kian terpacu, Yerin merubah posisi kakinya melipat di depan, remasan bungkus camilan di tangan nya semangkin kuat Yerin menunduk mencoba menyembunyikan wajah, takut jika ada adegan yang bisa membuat jantungnya melompat.

Bucin Fangirl | KthWhere stories live. Discover now