"Saya setuju! Musuh memang harus segera dibasmi."

Keduanya sontak menoleh ke Gerald yang sedari tadi terdiam membisu seperti patung.

Lucy mengulum senyum melihat kesatria pendiam itu bersuara. "Rupanya kau juga mengagumi cara kerja Yang Mulia, sir." Cetusnya.

"Tentu saja, tuan putri. Yang Mulia itu panutan saya. Dulu Yang Mulia sangat berani menyingkirkan para bangsawan pendukung pangeran kedua. Yang Mulia berani mempertahankan haknya. Yang Mulia juga sangat berani membunuh kaisar terdahulu. Makanya saya sangat mengaguminya."

Lucy meringis ngeri mengetahui pola pikir Gerald.

Mengagumi seseorang karena sifat kejam orang itu?

Lucy rasa, hanya Gerald lah yang berpikir demikian.

"Tuan putri jangan salah paham. Yang Mulia membunuh kaisar terdahulu karena kaisar berniat menyerahkan tahta ke pangeran kedua setelah menyiksa Yang Mulia dengan pendidikan penerus. Yang Mulia membunuh selir karena terbukti meracuni permaisuri atau ibu Yang Mulia sedangkan untuk ketiga saudara beliau, Yang Mulia membunuhnya agar tidak terjadi kekacauan. Bukankah beliau sangat keren? Menyingkirkan semua pengganggunya dengan gagah berani. Fokus mencapai tujuannya tanpa gentar."

Lucy memijit pangkal hidungnya. "Tunggu, sir! Kenapa kau tiba-tiba menjelaskan tentang Yang Mulia serinci itu? Apakah Yang Mulia pernah menyuruhmu melakukannya?"

Gerald terdiam. Dan diamnya itu sudah menjadi jawaban bagi Lucy.

"Yang Mulia pasti sangat mencintai tuan putri hingga menyuruh orang kepercayaannya untuk mengucapkan sesuatu yang baik agar tuan putri mengubah sedikit pandangan Anda terhadap beliau," ujar Violet baper.

'Apa gunanya itu?! Menurutku dia tetap mengerikan!' batin Lucy sembari meraup wajahnya gusar. "Ck!" Lirihnya.

Violet mengerjap polos. "Tuan putri mengatakan sesuatu?"

"Tidak."

Pelayan berusia 30 tahun itu menuangkan teh ke cangkir Lucy. Mengisi kembali cangkir Lucy.

"Aku ingin jalan-jalan sebentar di sekitar sini. Gerald dan Violet jangan mengikutiku."

"Baik, tuan putri."

Lucy berdiri, hendak melangkah, tapi segera dihadang Gerald. "Tidak bisa, tuan putri. Yang Mulia memberi perintah agar saya selalu mengawal Anda."

"Aku hanya berjalan di sekitar sini, sir. Kau bisa mengawasiku dari tempatmu sekarang."

"Ti--"

"Please, aku ingin sendiri," ujar Lucy memelas.

"Ikuti saja perintah tuan putri, sir." Bela Violet.

Dengan sangat terpaksa, akhirnya Gerald pun mengizinkan.

Lucy meninggalkan Gerald seraya tersenyum penuh kemenangan. Ia mulai berjalan-jalan di sekitar rumah kaca. Menyusuri seisi rumah kaca.

Rupanya, rumah kaca bukan hanya menanam berbagai jenis bunga tapi juga berbagai macam tumbuhan. Baik tanaman obat maupun tanaman beracun.

Lucy cukup bisa membedakan antara tanaman obat dan tanaman beracun karena di kehidupan sebelumnya, dia suka membaca buku untuk mengatasi rasa bosannya di rumah sakit.

"Hah? Ternyata ada ini juga?"

Lucy sedikit terkejut melihat tumbuhan beracun yang bisa membuat kulit bengkak dan memerah selama berhari-hari walaupun sudah diobati.

'Bagaimana kalau aku memoleskan daunnya ke seluruh tubuhku?' Pikirnya.

'Apa aku sanggup menahan rasa gatal mematikan dari tumbuhan ini?' pikirnya lagi.

Lucy menggeleng kuat. Mengusir keraguan dalam hatinya. Memantapkan hati untuk melakukannya.

Hidup memang membutuhkan pengorbanan untuk mencapai suatu tujuan. Apalah arti menahan gatal dibandingkan menikahi Kaisar Tyrant.

Tangan mungil Lucy mulai mencabut tumbuhan. Hendak memoleskan daun ke tangannya supaya menerima efek lebih parah, tapi ...

"Sayang! Apa yang sedang kau lakukan?"

Kemunculan mendadak Kaisar Leonel mengagetkan Lucy. Alhasil, tumbuhan yang dipegang Lucy pun mengenai wajah Kaisar Leonel.

Kaisar itu meringis sembari menutupi wajahnya. "Kenapa wajahku sangat gatal, sayang?"

Lucy menggigit bibir bawahnya gelisah. Takut Kaisar Leonel menghukumnya. Tamatlah riwayatnya!!

 Tamatlah riwayatnya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29 Desember 2023

Dilarang plagiat🚩

Dilarang plagiat🚩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


firza532

The Emperor's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang