******

Reta menyibak gorden jendela kamar Alena. Kakinya melangkah dengan tangan yang berkacak pinggang melihat Alena masih bergulung dengan selimutnya.

Reta berdecak. "Anak gadisnya, Mommy. Cepat bangun yuk," dengan sabar Reta mengunyel pelan pipi Alena.

Alena menggeliat geli. "Mommy, Lena masih ngantuk," gadis itu mengucek matanya dengan mata yang di sipitkan.

Sedikit melirik jam weker yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya. "Omg, Mom. Ini baru jam 6 loh, 15 menit lagi deh," tawar Alena.

"Ngantuk, ngantuk. 15 menit lagi, 15 menit lagi," Reta menye-menye mengulangi perkataan putrinya.

"Tuh di bawah ada cowok ganteng," Reta tersenyum menggoda. Ibu dari 2 anak itu langsung menyibukkan diri untuk membuka lemari pakaian Alena.

Mata Alena seketika melebar. Ia menepuk jidat, lupa jika semalam Al mengajaknya berangkat bersama.

Segera Alena turun dari kasurnya dan masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa menghiraukan Reta yang terus melontarkan godaan.

Reta terkekeh melihatnya.

*******

Alena bergegas menuruni unjakan anak tangga dengan cepat. Berjalan pelan saat melihat jika di ruang tamu sudah ada Afra, Reta dan Al. Entah kemana Ael, ia bersyukur. Alena harap adiknya itu tidak turun dan bertemu dengan Al. Bisa bahaya.

Dari dekat, Alena bisa melihat jika wajah Al saat ini sangatlah tegas. Yang Alena tau, Al pasti sedang di interogasi oleh Daddy-nya.

"Al?" panggil Alena.

Yang di panggil siapa, yang menatapnya malah semua!

Alena meneguk ludahnya. Takut jika Al terkena siraman kalbu dari Afra. Atau sudah?

"Duduk sini, Lena." suruh Afra menepuk sofa di sampingnya yang kosong.

Alena menuruti. "Dad, Lena.." ia melirik Afra gelisah.

Tak terduga, Afra malah tersenyum sambil mengusap rambut Alena lembut. Tau tentang kegelisahan putrinya ini.

"Daddy izinin kok,"

"Beneran?" tanya Alena meyakinkan.

"Ada syarat tapinya," tambah Reta.

"Apa?" Alena memicingkan mata curiga.

"Kamu sarapan dulu, nanti kamu pusing di sekolah." ujar Afra tegas.

Alena menghembus lega.

"Oke Daddy,"

Gadis itu menatap Al yang terdiam melihat. "Al, gue sarapan dulu ya? Kalo gak sarapan nanti gak di izinin berangkat bareng lo," gurau Alena.

Al tersenyum kecil lalu mengangguk. "Iya,"

Alena bergegas pergi menuju meja sarapan.

"Al, kamu udah sarapan? Kalo belum, ayo sarapan dulu," tawar Reta lembut dengan tersenyum manis. Tak diduga, Reta mengerlingkan mata kepada Al, langsung saja dihadiahi pelototan mata Afra.

Afra meraup wajah Reta dengan telapak tangannya. "Ingat umur, kamu udah punya suami, punya anak juga," penuh penekanan, Afra menatap Reta dengan senyuman paksa.

Al tersenyum canggung. Merasa tak enak. "Gak usah, Tante. Al udah sarapan,"

"Oke ganteng," balas Reta.

Afra menggelengkan kepala. "Om mau sarapan juga, kamu tunggu disini. Sebentar lagi Alena selesai," tutur Afra.

"Iya, Om."

About AlenaWhere stories live. Discover now