32. How We Meet | The First & The Last Night (1)

106 17 0
                                    

Day6 adalah sebuah band yang beranggotakan lima orang anak muda yang penuh dengan bakat dan talenta. Mereka berasal dari kota yang berbeda namun mereka bisa bersatu karena kuliah di universitas yang sama.
Siapa yang tak mengenal mereka, apalagi di antara kaum remaja dan 20-an akhir.

Cobalah bertanya kepada orang-orang di pinggir jalan. 90% diantara mereka pasti tau Day6 dan akan menyebutkan "Congratulations" atau "You were beautiful" sebagai lagu favorite mereka.

Terbentuknya Day6 bisa di bilang tidak sengaja. Pada awalnya mereka hanya sebatas mahasiswa yang saling berteman dan kemudian terkumpul menjadi satu karena mengikuti UKM band di kampus mereka.

Kemudian singkat cerita Sandi, Brian dan Jevan yang berada di angkatan yang sama telah diterima pada agency saat ini setelah mereka mengikuti audisi perekrutan pada tahun pertama kuliah.

Kemudian pada tahun berikutnya, Willy dan Daffa yang berstatus sebagai mahasiswa tahun pertama juga ikut bergabung pada UKM band yang sama dan juga mengikuti jejak kakak-kakak tingkatnya.

•••

Jevan yang sedang berbaring di sofa studio tiba-tiba teringat akan pertemuan pertama mereka, pertemuan antara Brian, Sandi dan dirinya.

Sembari melihat langit-langit studio ia mengakatan, "Lama juga ya kita udah bareng-bareng. Udah mau 10 tahun aja. Gak kerasa."

Lalu ia memiringkan badannya melihat ke arah teman-teman yang sedang beristirahat setelah latihan rutin. Terlihat Sandi yang terduduk di lantai sembari melipat kedua kakinya. Daffa yang masih mengendurkan baut-baut pada drumnya. Willy yang sedang menggulung kabel-kabel ampli serta Brian yang kini tengah duduk di lantai bersandar pada sofa yang ia tiduri.

"Btw kalo di pikir-pikir gue gak nyangka band kita bisa jadi kayak sekarang. Padahal dulu cuma berawal dari UKM doang, iseng-iseng aja." Brian menambahi.

Pria putih pucat itu menoleh ke arah Sandi, "Eh tapi yang gue heran pas pertama kali Sandi tau kalo ternyata Daffa tuh se SMA sama dia. Kocak banget! Masa iya se-clueless itu lo San."

"Tap–" belum selesai Sandi menjelaskan Daffa sudah memotongnya begitu saja.

"Bang Sandi mah emang gitu, mentang-mentang dia dulu udah terkenal banget. Gue mah apa." eluhnya.

"Biasa aja kali Daf, gak usah lebay."

"Tapi iya tau dulu gue dari SMP tuh udah sering liat Bang Sandi menang lomba-lomba gitu. Ya kan?"

Sandi mengangguk mengiyakan.

"Tapi berkat paksaan Daffa waktu habis ospek gue jadi bersyukur banget, gue bisa ketemu sama kalian. Bisa ngebentuk dan ngebesarin Day6 sama-sama." ujar Willy yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka semua sembari menggulung kabel-kabel keyboard-nya.

Brian kembali bertanya, "Jadi lo berdua dulunya satu kelompok ospek? Apa gimana? Soalnya dulu pas gue pertama kali liat lo berdua kaya upin ipin anjir, mana pas itu lo pake baju warnanya samaan."

Daffa mengangguk, "Ospek univ kita sekelompok, sama yang latihan apa tuh yang di Bogor? Yang kemah empat hari itu?"

"Latihan dasar kemahasiswaan?" tebak Sandi si mantan Ketua BEM.

"Nah sama itu juga kita sekelompok. Terus karna gedung D nya fisip sama gedung latihan gue, gedung anak seni kan sebelah-sebelahan tuh jadinya kita sering ngaso di bawah gazebo beringin kalo lagi istirahat."

Willy kemudian menambahi, "Terus gara-gara info audisi-audisi di anak seni kan santer banget tuh, Daffa yang tau gue bisa main piano ngajakin ayo audisi bareng buat UKM, mana tau keterima. Lumayan kalo ada job, bisa buat nambah uang bensin. Dan guenya iya-iya aja pas diajakin."

Get Into | DAY6Where stories live. Discover now