chap 14

3.9K 192 5
                                    

Kyungsoo merapikan penampilannya didepan cermin. Ia harus terlihat sempurna agar tak mempermalukan Kai. Rambutnya yang hitam panjang ia ikat menjadi satu dibagian belakang kepalanya. Make up natural selalu menghias wajahnya yang cantik. Dress mini ketat berwarna hitam yang dipadu dengan blazer berwarna hitam-emas menambah glamor penampilannya. Tak lupa sepatu heels berwarna hitam mengkilat terpasang dengan indah di kakinya. Sederhana tapi terlihat anggun dan mewah itulah kesan  pertama saat melihat Kyungsoo.

“Kai...Kau harus bergegas. Waktu kita tak banyak. Hari ini jadwalmu sangat padat” teriak Kyungsoo yang berada diruang santai kamar hotel mereka.

Kai tergesa-gesa keluar kamar tidur dengan mengenakan celana kain panjang berwarna hitam dan kemeja putih yang pas dibadannya. Rambutnya sudah disisir rapi keatas dengan belahan pinggir. Penampilannya saat ini jauh dari kata siap.

“Soo dimana kau....”

Ucapan Kai terhenti saat melihat Kyungsoo. Dengan gerakan slow motion Kyungsoo berbalik badan. Rambutnya yang hitam sedikit berterbangan saat Kyungsoo berbalik. Matanya yang mengedip membuat Kai berhenti bernafas. Langkah Kyungsoo tampak sexy dan menggoda. Setiap gerakan Kyungsoo membuatnya terpaku dan lemas. Ingin sekali Kai bertekuk lutut dihadapan Kyungsoo tapi itu akan menjatuhkan harga dirinya. Kai sama sekali tak berkedip melihat Kyungsoo dengan penampilan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Mulutnya sedikit menganga.

Kyungsoo mendekati Kai yang bengong ditempatnya dengan sebuah dasi ditangannya. Kyungsoo langsung memakaikan dasi dileher Kai. Kai masih diam dengan tampang bodohnya. Setelah Kyungsoo memakaikan dasi Kai, ia berjalan kedalam kamar untuk mengambil jas Kai.

“Rentangkan tanganmu”

Kai langsung merentangkan tangannya sesuai perintah Kyungsoo yang berada dibelakangnya. Kyungsoo mengenakan jas Kai lalu merapikannya dari depan. Kyungsoo sekali lagi merapikan dasi Kai. Sekarang Kai sudah siap. Kyungsoo mendongak menatap Kai yang sedari tadi memperhatikannya. Sentuhan lembut tangan Kyungsoo menyadarkan Kai dari fantasi-fantasi liarnya.

“Soo...kau...aku...itu...”

“Arra. Ja! Sekarang pakai sepatumu lalu kita kebawah untuk sarapan. Yang lain sudah menunggu” potong Kyungsoo.

Kai menurut. Kyungsoo mengambil beberapa dokumen yang perlu ia bawa dan tasnya yang sudah berada di ruang tamu kamar hotel mereka. Kyungsoo sibuk mengecek dokumen-dokumen yang akan ia bawa. Ia tak menyadari jika Kai berada dibelakangnya. Kai melingkarkan tangannya disekitar perut sekertaris pribadinya itu. Kyungsoo sedikit tersentak saat merasakan tangan menggerayangi perutnya. Ia tak protes karena tau jika Kai yang melakukannya.

“Kita harus segera berangkat, bujangnim. Jadwal anda sangat ketat hari ini. Saya harap anda dapat bekerja sama” ucap Kyungsoo saat menjauhkan dirinya dari pelukan Kai.

Kai mengangguk dan menampilkan wajah seriusnya. Kyungsoo membukakan pintu kamar dan mempersilahkan Kai untuk keluar terlebih dahulu.  Kyungsoo benar-benar bersikap profesional. Dia tak ingin mencampur adukkan pekerjaan dan masalah pribadinya. Kyungsoo dan Kai berjalan menuju lantai bawah dimana restoran berada. Jadwal pertama Kai adalah sarapan bersama dengan timnya dan beberapa petinggi hotel tempat mereka menginap.

.

.

.

Luhan dengan ceria melangkah memasuki perusahaan Sehun. Tangannya membawa bekal makan siang untuk Sehun. Baru kali ini ia menginjakkan kakinya dikantor Sehun. Sebelumnya ia tak mau pergi ke kantor Sehun dengan alasan cemburu dengan semua pekerjaan Sehun disana. Sehun juga tak pernah memaksa Luhan untuk mendatangi kantornya karena ia takut jika Luhan semakin marah bila ia acuhkan. Luhan menghampiri meja resepsionis dan tersenyum.

LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang