chapter 5

2.7K 191 2
                                    

Kyungsoo berjalan menunduk. Banyak sekali hal yang dipikirkannya saat ini. Kyungsoo sendiri bingung dengan keputusan yang diambilnya tapi Kyungsoo yakin dia bisa melaluinya. Tiba-tiba saja tubuhnya dipeluk erat oleh seseorang. Tanpa Kyungsoo melihatpun dia sudah tau siapa yang memeluknya.

“Mianhae…mianhae” gumam Kai disela-sela pelukannya. Kyungsoo sama sekali tak membalas pelukan Kai.

Kai melepaskan pelukannya dan menatap Kyungsoo yang sedari tadi hanya diam. Kai memperhatikan Kyungsoo yang sedari tadi menundukkan kepalanya. Kai merasa bodoh karena dirinya menyakiti malaikat hatinya ini. Kai bersimpuh dihadapan Kyungsoo. Seketika Kyungsoo mendongakkan kepalanya dan menatap Kai yang berlutut dihadapannya. Kai menggenggam tangan Kyungsoo dan menciumnya lama. Tangan Kyungsoo bergerak menyeka air mata Kai yang entah kapan mengalir.

“Mianhae, Soo. Aku akan menjelaskan semuanya asalkan kau tak mendiamkanku begini” pinta Kai.

“Tak ada yang perlu dijelaskan Kai. Aku mengerti” ucap Kyungsoo dengan senyumannya. Senyuman yang dipaksakan.

“Kau tak mengerti Soo. Aku…Aku…”

“Ssssttt…Kau tak perlu menjelaskan apapun” ucap Kyungsoo. Kai memandang Kyungsoo penuh dengan kebingungan dan tak mengerti apa yang dimaksudkannya.

“Untuk saat ini jangan temui aku dulu. Pergilah temui Krystal. Dia lebih membutuhkanmu” ucap Kyungsoo.

Tubuh Kai seketika seperti tersambar petir. Jantungnya berhenti berdetak sejenak. Semua akal sehatnya hilang menguap. Kai tak sanggup lagi menumpu tubuhnya hingga ia bersimpuh ditrotoar.

“Aku tak apa Kai. Jangan pedulikan aku. Pusatkanlah perhatianmu ke Krystal. Dia jauh lebih membutuhkanmu dibanding aku” lanjut Kyungsoo dan membelai pipi Kai.

“Tapi aku membutuhkanmu, Soo. Pikirkanlah perasaanku” lirih Kai.

“Aku tau kau bisa Kai tanpaku” bujuk Kyungsoo.

“Kau berjanji untuk tak pernah pergi dariku, Soo” ucap Kai dan menatap Kyungsoo.

“Maaf Kai tapi aku...”

“Hajima” potong Kai cepat.

“Maaf, Kai. Aku tak bisa menepati janjiku. Saranghae” sesal Kyungsoo dan meninggalkan Kai yang masih bersimpuh ditrotoar.

“Hajima! Kajima!” gumam Kai dan air matanya mengalir tanpa bisa dihentikan.

Tubuh Kyungsoo bergetar menahan tangisnya. Kyungsoo tak sanggup menoleh kebelakang. Dirinya terlalu kejam kepada Kai. Tapi ini semua demi kebaikan Kai, dirinya dan juga Krystal. Kyungsoo sudah memutuskan untuk tak menemui Kai. Mianhae, Kai gumam Kyungsoo.

Kai mematung. Tubuhnya seperti dihantam sebuah batu besar. Otaknya tak dapat bekerja dengan baik setelah Kyungsoo mengatakan kata-kata perpisahan. Hancur sudah hatinya untuk kedua kalinya. Kai kehilangan lagi orang yang paling disayang. Orang yang mencerahkan hidupnya disaat dia terpuruk oleh kematian kedua orang tuanya. Kai mencoba berdiri. Tubuhnya masih saja berasa lemah. Saat ini Kai tak tau akan pergi kemana dan berbuat apa. Kepala dan hatinya benar-benar sakit.

.

.

.

.

.

Tubuh Kyungsoo merosot dibalik pintu rumahnya. Diriya tak sanggup lagi menahan tangis. Rasa sakit saat meninggalkan Kai begitu terasa. Hatinya memberontak saat Kyungsoo mengucapkan salam perpisahan tapi tubuh dan otaknya tak dapat diajak bekerja sama. Hancur. Itulah yang saat ini Kyungsoo rasakan. Semua yang Kyungsoo bangun untuk mempertahankan hatinya hancur berkeping-keping akibat keputusannya sendiri. Kyungsoo menangis sejadi-jadinya. Kyungsoo menelusupkan kepalanya diantara dua lututnya. Kyungsoo meringkuk tanpa mempedulikan fakta bahwa sekarang dia berada tepat didepan pintu. Untung saja hari ini appa dan eommanya sedang pergi dan menginap dirumah saudaranya sehingga kedua orang tuanya tak perlu khawatir melihat kondisi Kyungsoo saat ini.

LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang