chap 10

3.7K 200 4
                                    

Chanyeol sedari tadi membuntuti Baekhyun dikampus. Chanyeol melangkahkan kakinya secara hati-hati agar Baekhyun tak mengetahui keberadaannya. Baekhyun berjalan dikoridor sendirian. Chanyeol mengendap-endap mengikuti Baekhyun. Saat Baekhyun berbelok Chanyeol langsung berlari agak kencang agar tak kehilangan Baekhyun. Saat Chanyeol akan mengintip dari balik tembok ponselnya berdering. Chanyeol gelagapan saat akan mematikan ponselnya. Setelah ponselnya benar-benar mati Chanyeol menghela napas lega dan mengintip. Tapi objek yang sedari tadi diikutinya sudah menghilang entah kemana. Chanyeol mengumpat dalam hati dan mengacak-acak rambutnya. Sia-sia sudah usahanya hari ini untuk membuntuti Baekhyun seharian hanya karena sebuah telepon tak penting.

Chanyeol yang menyerah memutuskan untuk pulang. Chanyeol berjalan lesu menuju tempat parkir. Tapi tiba-tiba tubuhnya menabrak seseorang hingga membuat orang itu terjatuh kesakitan. Chanyeol yang kaget langsung menghampiri orang yang ditabraknya.

“Gwenchanayo, Seulgi-ssi?” khawatir Chanyeol memegang pundak orang yang ditabraknya.

“Nan gwenchana, Chanyeol-ssi” jawab Seulgi penuh senyum. Chanyeol membantu Seulgi berdiri dengan merangkul pundaknya. Seulgi sedikit kesakitan saat berdiri sepertinya kakinya sedikit keseleo

“Sepertinya kakimu terkilir. Kau yakin tak apa-apa?” tanya Chanyeol memastikan saat Seulgi menahan rasa sakit saat berdiri. Posisi mereka saat ini seperti sedang bermesraan. Tangan Chanyeol yang semula berada dipundak Seulgi turun kepinggangnya guna menopang berat Seulgi. Sedangkan tangan Seulgi dilingkarkan disekitar leher Chanyeol untuk menahan tubuhnya.

“Aku benar-benar tak apa, Chanyeol-ssi” ucap Seulgi yang masih kesakitan.

“Aku akan membawamu keruang perawatan. Aku rasa kakimu harus segera diurut” putus Chanyeol. Seulgi mengangguk paham dan mengikuti langkah Chanyeol yang menuntunnya. Chanyeol melangkah pelan agar Seulgi bisa menyeimbangi langkahnya.

Baekhyun mengepalkan tangannya. Tak sengaja Baekhyun melihat adegan romantis dadakan tadi. Niatnya dia ingin kembali kekelasnya untuk mengambil barang yang tertinggal tapi langkahnya terhenti saat melihat Chanyeol merangkul mesra yeoja lain. Hati Baekhyun memanas menahan amarah dan cemburu. Ingin sekali dia menghampiri Chanyeol dan memakinya. Tapi saat ini Baekhyun sudah memutuskan untuk menjauhi Chanyeol. Dan ternyata dibelakangnya Chanyeol mengkhianatinya.

Baekhyun masih terdiam ditempatnya tadi. Matanya menatap kosong koridor yang menjadi saksi bisu sakit hatinya. Perasaannya hancur, benar-benar hancur. Baekhyun membalikkan tubuhnya lalu berjalan setapak demi setapak. Setiap kakinya melangkah air matanya menetes. Dengan tetap mempertahankan langkahnya, Baekhyun menatap lurus jalan yang dilaluinya. Tak peduli pandangan mahasiswa yang melihatnya heran. Baekhyun tetap melangkah dengan kepala tegap dan air mata yang membanjiri pipinya.

.

.

.

.

Sehun berjalan santai setelah memarkir mobilnya. Satu tangannya dimasukkan kedalam saku celananya. Penampilannya saat ini terlihat santai tak serapi biasanya. Dirinya hanya menggunakan kemeja putih yang ditutupi sweater tanpa lengan sehingga otot tubuhnya terlihat jelas, celana berwarna abu-abu yang pas dikaki jenjangnya dan sepatu kets merk ternama melengkapi penampilannya. Rambutnya dibiarkan sedikit berantakan. Sehun menekan tombol lift sambil bermain ponselnya. Pintu lift terbuka, Sehun langsung masuk dan menekan tombol lantai yang diinginkan tanpa mengalihkan pandangannya seperti sudah hafal letak tombolnya. Sehun terlalu fokus pada ponselnya dan tak menyadari jika dirinya telah sampai dilantai yang dituju. Sontak kepalanya mendongak saat pintu lift terbuka. Saat melihat angka yang tertera ditombol lift menunjukkan lantai yang dituju, Sehun langsung keluar lift. Sehun memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celananya sambil berjalan menuju kesuatu ruang.

LAST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang