Awalnya Vanta tidak terlalu memerhatikannya. Sampai suatu ketika ia menerima secarik surat di mejanya.

[Jangan ganggu cowok orang.

Baru kelas 10 udah banyak gaya.

Ga usah sok cakep! Bitch!

Gue tau lo ngga punya bokap.

Tapi nggak usah manfaatin cowok orang juga supaya ngasihanin elo!]

Dadanya terasa ditikam ketika membaca tulisan itu. Siapa yang dimaksud? Bahkan tak ada teman laki-laki yang dikenalnya dekat sudah punya pacar. Termasuk Leo. Begitu pikirnya waktu itu. Dan yang paling menyakitkan, ia dituding memanfaatkan orang lain.

Ia bersumpah, tidak pernah melakukan hal serendah itu. Pasti surat ini cuma salah paham. Ya, pasti. Vanta berniat membuang kertas itu. Diiringi tatapan seisi murid di kelas dengan pandangan haus akan gosip dan menghakimi. Dari gelagatnya, mereka pasti sudah melihat isi pesan itu.

Pada hari lain, sepulang sekolah. Lagi-lagi muncul kertas bertuliskan hinaan terhadap dirinya. Namun dengan cara berbeda. Lebih menyakitkan.

Kertas dengan ukuran lebih besar ditempel di depan pintu lokernya. Sehingga siapa saja yang lewat dapat melihat tulisan tersebut. Perutnya sakit. Seperti diremas kuat-kuat. Wajahnya serta matanya memanas. Kepalanya tertunduk lemas. Dapat ia rasakan derap langkah beberapa murid melintasinya sambil berkasak-kusuk.

Ia buru-buru menarik kertas itu hingga terlepas. Dirobeknya kecil-kecil dan dilemparkan dengan kasar ke tempat sampah terdekat.

'Tahan, Ta.

Mereka hanya iri.'

Begitu caranya untuk menguatkan diri.

Tak lama setelahnya, Leo menyadari gunjingan yang diterima Vanta. Dia pun membuat pernyataan di depan banyak siswa kalau tidak ada yang boleh mengganggu pacarnya. Leo juga meminta maaf karena benar, saat dia mendekati Vanta, dia sudah punya kekasih yang berbeda sekolah dengan mereka. Tetapi tak lama setelah itu mereka putus.

Vanta yang ceria dan dikelilingi banyak teman perlahan mulai dijauhi. Satu persatu teman-temannya tidak bicara lagi padanya karena semua peristiwa yang dialaminya. Ia kemudian bertekad, dia harus selalu menjadi yang terbaik di sekolah. Tidak peduli bagaimana orang lain melihatnya.

Ia ingin menunjukkan kalau keadaan keluarganya yang tidak harmonis tidak berpengaruh pada kehidupan sosial dan akademisnya. Dia bukan benalu seperti hinaan kakak kelas. Dia akan tetap berdiri tegak meski tak ada yang memihaknya di sekolah. Sejak itu Vanta juga tak lagi berselera membicarakan keadaan keluarganya. Dia memutuskan untuk menutup cerita tentang dirinya saat kuliah nanti.

Selama lebih dari dua tahun Vanta tetap mempertahankan hubungannya dengan Leo. Jatuh bangun, senang sedih diterimanya. Hingga perasaannya semakin insecure setelah setahun kelulusan Leo. Mereka sering bertemu, tapi terasa jauh. Banyak hal yang tidak diketahui Vanta secara langsung dari lelaki itu.

Dia hanya melihat banyak komentar perempuan di postingan media sosial Leo. Percakapan-percakapan intens dan tak sedikit candaan mesra dari mereka. Foto-foto yang di-tag pada Leo dari teman-teman perempuan di kampusnya menampilkan kedekatan mereka.

Luntur sudah pertahanannya. Mengingat bagaimana dia berjuang dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa Leo hanya melihat ke arahnya rasanya melelahkan.

Laki-laki itu sangat baik padanya. Tetapi juga bersikap serupa pada teman-temannya. Kerap kali membuat banyak perempuan menyalahartikan maksud kebaikannya. Membuat Vanta selalu dilema dan terus terombang-ambing. Hingga bom waktu yang disimpannya suatu hari meledak.

"Leo... ayo kita putus."

Hubungan mereka tak akan bisa berlanjut dengan kadar kepercayaan yang kian hari kian menipis. Sementara tidak ada diskusi dan solusi dari keduanya. Sama-sama bertahan dengan cara yang salah. Dan, semuanya pun terpaksa harus diakhiri.

***

Getar ponsel Vanta selanjutnya membuyarkan lamunannya. Ia memeriksa pesan yang masuk setelah mengusap matanya yang sedikit berair. Pesan dari Alvin. Laki-laki itu hampir tiba.

Kembali ia mengarahkan pandangan ke cermin. Dengan memantapkan hati melepas kalung yang selama ini terus dikenakannya. Sekali lagi memulas bedak tipis-tipis untuk menutupi sudut-sudut matanya yang memerah.

Dia yakin, suatu saat nanti posisi Leo di hatinya akan tergantikan.


=== BERSAMBUNG ===

Iya, ini hasil setelah direvisi. Kisah dan penyebab putusnya Vanta-Leo diganti.

Jujurly, banyak yang merasa hubungan seperti mereka itu melelahkan.

Kalau kamu salah satu orang yang pernah mengalaminya, atau sedang mengalaminya,  please ... jangan memaksakan diri.


LOVE LIKE LEMONADE [TAMAT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ