#34 Tentangnya

1.9K 224 2
                                    

'Cause someday, someone's gonna love me

The way I wanted you to need me

Someday, someone's gonna take your place

One day, I'll forget about you

You'll see, I won't even miss you

Nina – Someday

-------------------------------------------------------------

Vanta menyisir rambut pendeknya, sambil mematut diri di cermin. Ketika ia sedang memerhatikan penampilannya, pandangannya jatuh pada kalung dengan bandul cincin yang masih melingkar manis di leher. Disentuhnya cincin itu perlahan dengan jemarinya.

Pemberian Leo, saat mereka masih berpacaran. Melihat Vanta yang menyukai pernak-pernik dan aksesoris, Leo membeli sepasang cincin yang bisa mereka pakai bersama sebagai tanda keterikatan mereka.

Jujur saja, kala itu pertama kalinya Vanta menjalin hubungan dengan laki-laki. Baginya, Leo bukan saja ramah. Tapi dia pandai memperlakukan wanita dengan baik. Mana mungkin perempuan tidak luluh. Sifat supelnya mudah membuat orang lain menyukai laki-laki itu. Dari teman-teman sekolah, hingga para guru. Tidak terbayangkan olehnya waktu itu kalau dia berkenalan dengan seorang kakak kelas populer di sekolah.

***

Seorang siswi berbando tipis dengan seragam putih abu-abu celingak-celinguk di koridor sambil menggenggam ponselnya. Tiba-tiba getar ponsel mengagetkannya. Setelah membaca satu pesan masuk, kepalanya berputar cepat ke lapangan. Matanya berhenti menyusuri ketika melihat seorang laki-laki yang juga berseragam putih abu-abu sedang men-drible bola.

Laki-laki itu menoleh, tersenyum kepadanya. Dengan langkah malu-malu, ia berjalan ke pinggir lapangan seiring dengan langkah lelaki itu yang mendekat ke arahnya.

"Hai..." Laki-laki itu mengulurkan tangannya. "Leo."

Pertemuan yang diawali dengan cara yang manis oleh Leo. Kakak kelas yang sebelumnya tidak dikenal mendapatkan nomornya dari Kak Aldo, cowok yang satu ekskul dengannya. Beberapa kali mengirim pesan pada Vanta setelah lelaki itu mengaku sering berpapasan dengannya.

"Vanta," Ia balas menjabat uluran tangan lelaki yang bernama Leo.

"Jadi, lo ikut camping besok?"

Vanta mengangguk dengan senyum cerahnya. "Gue diajak kakak-kakak OSIS."

"Wow, lo eksis juga ya ternyata."

"Nggak kok, itu karena teman gue yang eksis pas ospek. Gue kecipratan deh. Lo juga pasti tau kan, Clarisa?"

Cowok itu manggut-manggut. "Sedikit."

Semenjak perkenalan itu Vanta menjadi dekat dengan Leo, yang berada dua angkatan di atasnya. Kakak kelasnya itu banyak membantu selama camping. Saat itu Vanta terlalu larut dalam perilaku bertabur gulanya. Hingga tak sadar banyak tatapan tak suka dan cemburu yang dilayangkan padanya.

Ajakan kencan dari Leo setelah sebulan saling mengenal membuat dia mengabaikan banyak hal. Fakta bahwa lelaki itu digemari kaum hawa di sekolahnya sudah bukan rahasia lagi. Semakin dia dekat dengan Leo, semakin terasa berat hubungan yang dijalaninya.

Sikap ramah dan murah senyum Leo terkadang memberi kesan tebar pesona. Banyak disalah artikan siswi-siswi lain. Tak sedikit yang tetap mengobrol akrab dengannya meski tahu lelaki itu sudah ada yang punya.

LOVE LIKE LEMONADE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang