05

16.2K 2K 68
                                    

TIK!

Jaemin mendongak setelah lampu ruangan pesta kembali menyala. Dia terkejut saat mendapati dirinya masuk dalam dekapan Jeno. Pemuda itu lantas menarik diri.

Jeno juga melepaskan tangannya yang memeluk Jaemin. Keduanya nampak terjebak kecanggungan setelah itu. Jaemin hanya menyibak rambutnya keatas mengusir rasa canggungnya.

“Ma-maaf. Sepertinya aku melewati batas. Aku hanya kaget” Ucap Jaemin

“Ya, tidak masalah” balas Jeno dengan senyum kikuknya.

“Ah maaf atas sedikit masalah yang terjadi tadi”

Baik Jeno dan Jaemin beserta undangan yang lain langsung menatap sang pembawa acara yang menyampaikan permintaan maaf atas padamnya lampu disela-sela acara.

**

Jeno diam selama didalam mobil yang membawa mereka dalam perjalanan pulang, begitu pula Jaemin. Keduanya masih canggung pasca pelukan di acara pesta tadi.

PUK!
Jeno menoleh saat merasakan sesuatu yang berat jatuh kepundaknya. Ia dapati Jaemin yang sudah terlelap.

Jeno mendekhem beberapa kali guna mengusir rasa canggung yang lagi-lagi menghampirinya. Tangannya dengan ragu bergerak merangkul Jaemin yang terlelap.

Lagi-lagi jantungnya berdebar. Jeno menjilati bibir bawahnya lalu ia bawa pandangannya menatap Jaemin. Wajahnya yang terlelap benar-benar damai.

Jeno akui, Jaemin benar-benar cantik.

Bibir tipisnya bergerak membentuk sebuah senyuman. Dia diam selama mobil membawa mereka menuju rumah Jaemin.

Sampai akhirnya mereka tiba.

Sebenarnya, Jeno tak tega membangunkan Jaemin. Tapi bagaimanapun juga, dia harus kembali ke rumahnya. Membawa Jaemin pulang justru lebih tak mungkin.

“Jaemin...” Panggil Jeno

Bersyukur pemuda bersurai hitam itu langsung terperanjat bangun. Dia tersentak ditengah lelapnya, matanya bergerak mengedar masih mencoba menjemput kesadarannya.

“Ah ya. Maaf, sepertinya aku kelewatan lagi. Apa aku tertidur dipundakmu?” Tanya Jaemin

“Tak masalah” Balas Jeno dengan seulas senyum simpul. Jaemin hanya mengulum senyum tipis.

“Maaf ya, aku ketiduran”

“Harusnya kita kembali lebih awal. Setelah ini kau harus minum susu, menyikat gigi kemudian tidur ya” Ledek Jeno membuat Jaemin membulatkan matanya sebal.

“Kau pikir aku anak kecil hah?” Dengus Jaemin memasang raut wajah sebal, Jeno tertawa kecil setelah sukses menggoda Jaemin.

“Lagi pula ini masih pukul setengah sebelas” Kekeh Jeno, Jaemin hanya mendengus dengan kepala tertunduk.

“Beruntung kau tidak mengigau” Ledek Jeno lagi

“Ish, aku tidak memiliki kebiasaan tidur yang buruk. Aku tidur sangat anggun seperti putri tidur” Cerocos Jaemin membuat Jeno mengulum senyum, memandangi bibir pemuda itu yang mengerucut setiap kali bicara.

“Baiklah baik. Sebaiknya kau segera turun dan kembali menjemput mimpimu. Terima kasih untuk malam ini, aku sangat suka kencan denganmu” Ucap Jeno.

“Aku bersyukur jika kau menyukaiku. Ah maksudku, kencan denganku” Gumamnya dengan semburat merah tipis.

“Akan ku hubungi lagi jika aku membutuhkan jasamu”

“Tentu, silahkan dan dengan senang hati” Jawab Jaemin.

PLAY DATE [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang