Noktah - 18

20.7K 1K 156
                                    

Violet tersenyum melihat punggung lebar Biru. Dia menemukan lelaki itu di atap kantor. Memutuskan menemui Biru sebelum pergi makan siang karena setelah ini Biru ada meeting di luar.

Sejak tadi malam, mereka belum bicara hal pribadi. Di kantor keduanya fokus pada pekerjaan, bahkan saat meeting tadi pagi keduanya terlihat biasa-biasa saja seperti rekan kerja lainnya.

"Mas ...,"

Violet berbisik sambil memeluk pinggang Biru dari belakang. Menyandarkan wajahnya pada punggung lebar Biru membuat gadis itu nyaman.

Biru diam saja. Dia memegang kedua tangan Violet di perutnya. Kemudian memutar badannya sehingga mereka berhadap-hadapan. Biru membelai wajah Violet, mencium gadis itu rakus.

Violet sampai kewalahan. Mereka mengambil jarak dan gadis itu tersenyum tipis. Dia menurunkan tangan kanan dan membelai dada Biru yang ditutupi kemeja putih.

"Tadi malam sori." pinta Violet merasa bersalah. "Adik gue nginap seminggu."

"Nanti sore mampir ke apartemen." ajak Biru setengah berbisik.

"Mas pulang jam berapa?"

"Biasa. Nanti saya jemput kamu dulu."

"Gue datang langsung ke apartemen Mas Biru. Mas entar sibuk di luar."

"Saya kirim taksi kalau nggak bisa jemput."

Violet mengangguk setuju. Mereka kembali sibuk berciuman, tangan nakal Biru membuka kancing atas blouse Violet dan mengecup leher gadis itu.

"Makan yuk." ajak Violet.

"Hem," Biru mengangguk patuh dan mengancingi blouse Violet. Mereka turun dari atap menuju restoran yang tidak jauh dari kantor.

Keduanya juga mampir ke sebuah kedai kopi, memesan dua cup berukuran sedang. Biru dan Violet bergandengan tangan berbaur dengan orang-orang yang sibuk mencari makan waktu istirahat.

Biru dan Violet berpisah setelah jam istirahat usai. Keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Violet tak lupa mengirim pesan untuk adiknya, sebelum pergi bekerja dia meninggalkan uang pecahan lima puluh ribuan untuk makan siang.

Waktu terus berlalu sampai sore. Waktunya para pekerja pulang. Violet siap-siap sambil memeriksa ponsel. Biru sudah ada di parkiran, senyum gadis itu merekah dan semangat.

Dia bertemu dengan beberapa rekan kerja, saling menyapa dan berbasa-basi. Violet mencari Biru di tempat biasa, parkiran khusus seperti bosnya.

Biru menarik leher Violet begitu gadis itu masuk mobil. Mencium buru-buru karena tadi malam dan siang tidak puas.

"Sabar dong." kekeh Violet.

Biru tidak menjawab. Dia segera menghidupkan mesin dan keluar dari area perusahaan. Menyetir dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai apartemen.

"Adik kamu gimana?" tanya Biru di sela-sela ciuman mereka.

"Aman." jawab Violet dengan wajah memerah.

Biru mengangkat Violet dan menempelkan pada dinding lift. Mereka sibuk berciuman sampai tidak sadar pintu lift telah terbuka.

Keduanya memisahkan diri dan pura-pura santai pada dua orang yang sedang melotot menyaksikan perbuatan keduanya. Biru menarik lengan Violet dari lift, melangkah buru-buru memasuki kamar apartemennya.

"Anjir, ada orang!" maki Violet.

"Nggak kenal." balas Biru cuek.

Violet tergelak. Dia menaikkan kedua tangan sehingga memudahkan Biru meloloskan blouse dari kepalanya.

NOKTAH [17+]Where stories live. Discover now