Noktah - 14

22.2K 1K 19
                                    

PART 14 - SATU MINGGU



"Taksi!"

Violet melambaikan tangan tinggi-tinggi memanggil taksi yang sedang melaju. Violet baru keluar dari restoran dengan sedikit buru-buru karena cuaca sedang mendung. Gerimis mulai turun disertai dengan angin kencang. Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh, karena sepertinya hujan akan turun sangat lebat.

"Ibu, ini taksi saya." Tangan Violet menahan pintu yang ternyata seorang wanita paruh baya juga menginginkan taksi tersebut.

"Saya juga menyetop taksi." Wanita itu sedikit panik karena cuaca tidak bersahabat.

Violet menarik tangannya, tidak bisa ngotot karena kasihan pada wanita tersebut. "Ya sudah, buat Ibu saja."

"Makasih, Nak. Saya buru-buru mau ke tempat anak saya." jelas wanita itu tanpa diminta.

"Iya, Bu. Sama-sama," Violet membantu membuka pintu dan membiarkan taksi itu membawa wanita tadi.

Violet berlari mencari tempat berteduh dan mengibaskan pakaiannya. Dia terjebak, hujan makin deras, susah mencari taksi saat hujan deras, dan yang pasti tidak bisa pergi ke stasiun atau halte.

Violet tak pantang menyerah, dia mencoba-coba memesan taksi yang pada akhirnya gagal untuk kesekian kalinya. Dia memandang boks yang berisi makanan dalam dekapannya. Violet sengaja mampir ke sebuah restoran sebelum ke apartemen Biru.

Violet hanya berjalan sekitar sepuluh menit dari kantor ke restoran. Dia membeli makanan kesukaan Biru, dipastikan lelaki itu masih tidur dan belum makan. Violet tidak sabar sampai di apartemen, menggoda Biru yang sudah satu minggu tidak bertemu dengannya.

Violet merindukan sentuhan Biru. Ingin lelaki itu di dalamnya dengan gerakan brutal dan menggoda. Violet menyeringai, masih tercetak jelas bagaimana wajah mengenaskan Biru beberapa malam ini. Mereka melalukan video call nakal dan berani, Violet menggoda Biru, melepas gaun malam yang tipis pelan-pelan dan menampilkan tubuh polosnya. Menyentuh dirinya dengan gerakan lamat-lamat dan sensual, menimbulkan erangan tersiksa dari Biru.

"Eugh!"

Violet tersadar oleh suara ponselnya. Rupanya dia mendapatkan taksi online dan pengemudinya mengabarkan posisinya ada di depan gadis itu. Violet tersenyum dan menggigit bibir bawahnya, memikirkan Biru saja tubuhnya langsung bereaksi.

Violet dan pengemudi taksi mengobrol ringan mengenai hujan. Tidak butuh waktu lama bagi mereka sampai di lobby apartemen Biru. Gadis itu mengucapkan terima kasih dan melangkah semangat ke kamar Biru.

"Hai!" sapa Violet dengan senyum lebar.

"Basah?" Tanya Biru ambigu. Menarik pinggang gadis itu dan menciumnya buru-buru. "Sudah siap, hem?" tambahnya. "Saya butuh pembuktian."

Violet tergelak, dia melompat dan membelit pinggang Biru. "Gue selalu siap buat lo, Mas." balasnya menggoda.

Biru mengerang, dia hanya mengenakan celana santai sebatas mata kaki. Biru menempelkan badan Violet pada dinding dan kembali menciumnya, melampiaskan emosinya. Nafas mereka terengah-engah, Biru menyapu wajah Violet dengan bibirnya. Saling membelit dan membuka kancing blouse gadis itu.

"Makan dulu." kata Violet menghentikannya.

"Udah makan kue." jawab Biru.

Violet mengerutkan dahi. "Kue?"

"Tadi mama ke sini."

"Mama?" Violet membeo seperti orang bodoh. Lalu Violet tersadar, dia melupakan keluarga Biru. "Oh, iya?"

"Udah pulang." jelas Biru menenangkan.

Violet mendesah lega. Dia turun dari gendongan Biru dan meletakkan makanan yang dia bawa ke atas meja. "Gue bawa makanan."

"Terima kasih. Ini makan." tunjuk Biru pada kue yang masih tersisa di atas meja.

Violet tertarik dengan kue itu. Dia duduk di sofa dan mencicipi bekas Biru. Sedangkan lelaki itu tidak sabaran mencicipi tubuh Violet. Dia menarik lengan Violet dan mencium lehernya sembari membuka blouse.

Violet memberikan akses pada Biru yang menginginkan dirinya. Membiarkan tubuh bagian atasnya polos dan sedikit menengadah. Biru fokus pada dadanya, membawa Violet menyandar di lengan sofa sehingga dia leluasa.

Biru juga melepas rok sepan Violet, mengangkat sedikit pinggung gadis itu dan mengelus miliknya. Violet mendesah, mulai tidak konsetrasi makan kue. Tubuh Violet siap menerima Biru, bagian bawahnya meleleh.

"Mas, gue nggak mau jeda!" pinta Violet mengingatkan.

Biru menyeringai, tentu saja. Dia memang ingin balas dendam selama satu minggu berpisah.

***


Jakarta, 26 Januari 2022

Next :
⚠️Spam komen!⚠️

Follow :

Ig : iLa_dira
Tiktok : iLaDira69

Di Karyakarsa udah sampe part 20!

Silahkan baca duluan secara ekslusif. Jarak update Karyakarsa dan Wattpad paling cepet 1 bulan.

 Jarak update Karyakarsa dan Wattpad paling cepet 1 bulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


NOKTAH [17+]Where stories live. Discover now