Noktah - 17

21.1K 1K 29
                                    

Part 17 - Tamu



Biru dan Violet berjalan menaiki tangga dengan semangat dan sesekali bercanda bercanda cekikikan. Biru mampir sebentar di kos Violet seperti biasa setelah pulang kerja.

Mereka pulang setelah hari gelap. Tentu saja, keduanya lebih dulu makan di luar dan nonton film. Bukan hanya partner di ranjang, mereka juga terlihat layaknya seperti sepasang kekasih normal lainnya.

Biru menggenggam tangan Violet. Tidak ada lagi penghuni kos-kosan yang membuka pintu atau keluar karena sebelumnya sedang hujan deras.

Violet menarik tangan Biru tidak sabar melahap lelaki itu di kamarnya. Dia mendorong pintu dan senyumnya langsung memudar. Violet melepas tangan Biru dan berdeham.

"Kak.," Ivory menyapa ramah dengan setengah menunduk canggung melihat Biru ikut pulang bersama kakaknya.

"Vory kapan datang?" tanya Vio dengan tenang. "Nggak ngabarin."

"Udah dari sore Vory kabari, Kak. Ponsel kakak nggak aktif." jawab ivory.

"Oh, iya!" Violet menepuk dahinya. "Lupa ponsel gue mati. Udah makan?"

"Udah, Kak. Tadi sama Jade beli nasi padang."

Biru tersenyum tipis melihat interaksi mereka lebih hangat dari pada dengan saudara Violet yang lain. Lelaki itu kemudian pamit pulang, untuk hari ini gagal menyantap makanan penutup.

Violet mengantar Biru sampai depan kamar. Mencuri kecupan selamat malam dari bibir Biru dengan kekehan jenaka. Biru pulang dengan langkah berat, mereka terlanjur bermain-main di ruang teater dan mobil.

Violet menutup pintu setelah Biru menghilang di bawah tangga. Senyumnya kembali tersungging, merasa lucu melihat wajah Biru sedang menahan ereksi tubuhnya.

"Kak, maaf ya udah ganggu kakak." ucap Ivory tak enak hati.

"Santai aja. Ponsel kakak mati nih dari tadi." Violet mengeluarkan ponsel dari tas kemudian menunjukkan pada adiknya sebelum mengisi baterai.

"Vory mau nginap di sini, Kak. Boleh?"

"Kamu libur sampai kapan?" Violet melirik ransel adiknya yang lumayan besar diletakkan di bawah ranjang.

"Dua minggu." jawab Ivory hati-hati. "Tapi, Vory di sini seminggu aja. Vory udah pulang, tapi nggak tahan di rumah. Kakak tahu sendiri gimana keadaan di rumah."

"Iya, nggak apa-apa. Kamu bisa tinggal di sini semau kamu."

"Vory minta maaf sama Mas Biru."

Violet tergelak sambil memutar bola mata. "Dasar kamu!" kata gadis itu. "Jade udah pulang?"

"Udah kak, tiga puluh menit yang lalu. Takut kemaleman sampainya."

Violet manggut-manggut paham. "Kakak mandi dulu. Di kulkas ada makanan. Makan aja sambil nonton."

"Iya, Kak." jawab Ivory patuh.

Ivory duduk bersila di atas ranjang sambil memeluk boneka besar milik Violet. Sesekali melirik ponsel dan membalas pesan dari Jade. Dia juga mengabari kakaknya sudah pulang, yang segera dibalas Jade dari seberang membuat senyum gadis itu makin lebar.

Beberapa saat kemudian, Violet keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk. Menahan dingin sambil berdendang. Gerimis di luar turun lagi, Violet buru-buru mengenakan pakaian dan bergabung dengan adiknya di atas ranjang.

"Di rumah perang lagi?" tanya Violet memulai obrolan.

"Iya, kak. Kak Olive sama Bang Alba berantem melulu. Mereka ngomongin masalah duit melulu setiap hari. Terus bawa-bawa Mas Biru."

NOKTAH [17+]Where stories live. Discover now