Noktah - 16

21.7K 1K 25
                                    

Part 16 - Piercing

Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Tinggalkan pesan atau cobalah beberapa saat lagi!

Biru mencoba menelepon Violet berkali-kali tetapi hasilnya nihil. Violet menghilang, nomornya tidak aktif dan tidak bisa kontak.

Dia sudah mencoba datang ke kos-kosan Violet, tetapi gadis itu tidak ada di sana. Biru pulang dengan tangan kosong, tidak ada petunjuk yang bisa dia gunakan untuk melacak.

Violet tidak mungkin ada di club. Biasanya gadis itu akan menelepon, menggoda Biru saat sudah teler. Dia juga langsung mengangkat jika Biru menelepon.

Biru meletakkan ponselnya di atas meja dan menggeram kesal. Hari mulai gelap, Biru tidak mendapatkan kabar Violet sejak tadi pagi.

Kebiasaan Violet akhir-akhir ini adalah menghilang. Setiap kali ditanya, dia selalu mengalihkan pembicaraan. Mulai menggoda Biru hingga berakhir percintaan panas. Bercanda sambil tergelak sampai Biru sebal dan lain sebagainya.

Biru tidak bisa tinggal diam seperti ini. Dia khawatir keadaan Violet. Dia baru mengetahui jika gadis itu sangat merepotkan.

Seenaknya saja, datang tiba-tiba dan pergi tanpa pamit. Biru mencoba menelepon lagi, namun hasilnya masih nihil.

Akhirnya Biru berhenti menelepon dan beranjak dari sofa. Dia tidak kemana-mana selama satu harian. Dia biasanya menghabiskan waktu libur di apartemen sambil bekerja.

Biru pergi ke dapur dan membuka lemari pendingin. Memilih beberapa bahan untuk mengolah makan malam. Biru tadinya ingin mengajak Violet makan di luar, tetapi karena gadis itu tidak bisa dikontak, Biru malas keluar apartemen.

Suara bel pintu terbuka menghentikan aktivitas Biru. Dia meninggalkan bahan-bahan yang sudah di siapkan begitu saja dan pergi ke ruang tamu.

Ternyata pelakunya adalah Violet. Gadis itu menyengir dan melempar asal sepatunya, juga tas pada sofa. Violet menghampiri Biru dengan cengiran tengil dan lebar.

"Mas Biru." panggil Violet manja.

Biru menggeram, mulut Violet menyengat bau alkohol dan tembakau. Entah sejak kapan gadis itu minum banyak sampai teler seperti itu.

Violet mengalungkan kedua lengannya pada leher Biru dan mengecup bibirnya singkat. Lelaki itu diam saja, lalu memegang kedua lengan Violet, melepaskannya dari leher.

"Dari mana?" tanya Biru dingin.

Violet malah terkekeh dan mengeratkan pelukannya.

"Vio!" Biru mulai geram.

"Gue mau nunjukin sesuatu buat Mas Biru." kata Violet, mengabaikan amarah lelaki itu.

Violet menarik lengan Biru dan memaksanya duduk di sofa. Violet terkekeh seperti orang gila dan meloloskan pakaiannya membuat Biru melotot.

"Gimana?" tanya Violet sembari melebarkan kedua lengannya.

Biru menilai tubuh Violet. Dia menelan air saliva, tergoda dengan keindahan tubuh Violet. Tetapi, sesaat kemudian Biru melotot tajam.

"Vio!" tekannya.

"Gimana? Cakep?" Violet nyaris terhuyung. Sebuah benda berkilau menghiasi tubuh Violet.

Gadis itu mendekat dan memegang bahu Biru sebagai tumpuan. Gadis itu merasa pusing namun masih perlu dengan Biru.

"Indah." jawab Biru pelan.

NOKTAH [17+]Where stories live. Discover now