EPISODE 3

13.6K 608 3
                                    

Hi guys
Makasi yang udah baca ya
*
*
Yuu vote dan follow
Kalau udah yuk baca lagi
*
***

***
Di sekolah saat istirahat Jihan dan dhavia berbincang bincang di taman bawah pohon.

" Eh kerja kelompok Lu dah belum sama Dika?" Tanya Jihan sambil memakan bekal yang mama Jihan bawakan.

" Udah kemarin di cafe, lah lu udah belum sama si kulkas itu?" Tanya dhavia kembali.

" Hari ini jam 3 di rumahnya" jawab Jihan

" Wah demi apa, orang cuek gitu bawa cewek ke rumah, kapan dia bilangnya?" Tanya dhavia kaget sedikit menaikan nadanya.

" Dia chat gue" jawab jihan sambil menatap dhavia dengan ekspresi yang santai.

" (Bfuurrrr)" tersembur air di dalam mulut dhavia yang sedang minum.

Air dhavia menyembur rerumputan di hadapannya.

Cowok paling ganteng seisi sekolahnya itu dengan berani mengajak sahabatnya kerumah.

" Lu ngapa dah" sahut Jihan menatap heran.

" Asal Lu tau sekelas itu yang punya nomor hpnya cuma temen temen cowok aja, bisa bisanya dia chat lu" jelasnya sambil melotot kaget, tapi Masi menampilkan muka Gemoynya.

" Lah mana gue tauu, dia yang minta no gue" jawabnya santai.

" Wah wah lampu hijau ni" ledek dhavia menepuk nepuk tangannya.

" Lampu hijau lampu hijau, kulkas kaya gitu mana suka sama gue yg pecicilan" jawab Jihan ngegas.

Perbincangan itu berlanjut hingga lonceng masuk berbunyi, dan mulai memasuki pelajaran jam terakhir.


Setelah dua jam pelajaran tepatnya selesai jam 1 siang, lonceng pulang sudah berbunyi, murid murid mulai berhamburan keluar kelas untuk pulang.

" eh gue balik duluan ya" pamit Jihan ke dhavia.

" Eh iya iya, Jangan lupa besok cerita ya wkwk" jawab dhavia sambil tertawa.

" Iye serah Lu" jawabnya sambil berlari kecil ke parkiran.

sampai di rumah Jihan segera ganti baju, makan siang dan minta izin ke mamanya untuk kerja kelompok di rumah Abian.

Jihan menggunakan pakaian sederhana rok plisket, baju sweater  dan kerudung segi empat.

" Ma, aku mau kerja kelompok di rumah temenku dulu ya" izinnya sambil menyiapkan buku buku yang akan di bawa kerumah Abian.

" Iya nak jangan pulang terlalu sore" jawab mamanya jihan.

Setelah mendapat izin mama tercinta Jihan segera berangkat, karena tidak ingin terlalu mepet waktu perjanjian.

Sesampainya di gerbang rumah Bian karena ingin memastikan apakah benar ini rumah Bian atau bukan Jihan bertanya kepada satpam yang ada di situ.

" Pak apa bener ini rumah Abian?" Tanya Jihan.

" Iya bener dek" jawab pak satpam.

ETERNALLY BELOVED  Where stories live. Discover now