SEQUEL- HAPPY ANNIVERSARY ( Repost )

Почніть із самого початку
                                    

"Hati-hati." ucapku pelan. Sean mengangguk dan mengambil jasnya yang tersampir di kursi. Gaya suamiku ini masih seperti anak ABG saja.

******

Malam hari tiba. Aku lihat jam di pergelangan tanganku sudah menunjuk pukul 7 malam. Sean belum pulang juga. Apa dia selingkuh!?

Aku sudah mengenakan dress panjang ketat berwarna hitam polos yang ada belahan sampai lututku. Aku menggerai rambut ikalku dan sedikit berdandan. Sedikit memakai bedak, eyeliner, maskara, dan lipstik berwarna merah terang. Sangat kontras dengan warna kulit putih pucatku ini.

Aku menunggu Sean di ruang tamu dan tak lama kemudian terdengar bunyi deru mobil terparkir di depan. Dan tiba-tiba Sean datang dengan gayanya yang.. Oh mempesona. Sungguh!

Dia sudah siap dengan memakai jas berwarna hitam dan di dalamnya kemeja putih. Dilengkapi dengan dasi kupu-kupu dan celana berwarna serupa. Sangat cocok denganku.

"Cantik sekali. Ayo." Sean meraih tanganku dan menggenggamnya erat. Aku merasa sangat nyaman jika dia begini. Senangnya punya suami begini.

Kami menaiki mobil Sean dan melesat pergi ke arah kota. Sepertinya kami menuju ke salah satu hotel berbintang lima di kota ini. Aku ingat Sean pernah mengajakku makan malam tetapi itu sudah lama sekali, err sekitar 2 tahun yang lalu.

Sean menggandeng tanganku di lengannya dan kami berjalan ke arah Ballroom hotel. Banyak pasang mata yang melihat kami dengan wajah berseri-seri dan kagum. Mungkin mereka hanya terpesona dengan Sean.

Sudah banyak orang datang, sepertinya ini bakal jadi pesta yang sangat besar.
"Sebentar lagi acara di mulai." bisik Sean di telingaku. Aku hanya mengangguk dan melihat ke sekeliling. Disini juga banyak artis dan model yang datang. Acara yang megah.

Tiba-tiba lampu di matikan hingga hanya ada penerangan di atas panggung, menampilkan seorang wanita cantik yang akan menjadi MC malam ini.

"Selamat malam Ladies and Gentlement. Baiklah kalau begitu, langsung saja kita mulai acaranya. Kepada Tuan Sean D. Franklin, silahkan naik ke atas panggung."

Loh tunggu? Kenapa Sean? Lalu siapa yang menggandengku ini?

"Hy Mom."

DEG! Ini suara Kelvin. Aku menoleh dan melihat wajah anak pertamaku ini samar-samar. Benar, Kelvin. Kemana Melvin dan Deira.

"Kelvin kenapa kamu disini? Kamu di undang juga? Mana Melvin dan Dei?" tanyaku spontan.
"Tentu saja aku di undang, Ma. Lihat." tunjuk Kelvin ke arah kanan kami, lalu ku lihatlah keluarga anak-anakku. Astaga, mereka semua disini?!

"Loh kapan kamu menggandeng tangan Mama? Kok Mama gak sadar?" tanyaku lagi.
"Ma hush diem, Papa sudah naik ke atas panggung tuh." ucap Kelvin membuyar pandanganku. Aku mencari sosok Sean yang tampan itu, kini dia sudah berada di atas panggung.

Sean melepas mic dari stand mic dan mulai ingin berbicara.
"Terima kasih sebelumnya karena sudah menyempatkan waktu kalian untuk datang ke pestaku. Dan pertama-tama aku ingin menyapa istriku, Hy sayang. Kau cantik sekali malam ini."

Sean melambaikan tangannya ke arahku dan aku hanya tersenyum kecut. Apa-apaan pesta ini? Apa Sean membohongiku?

"Satu, dua, tiga." Sean menghitung lalu terdengar bunyi seperti ledakan bom versi pelan. Duar!

Wajahku melongo saat sebuah banner besar muncul dari belakang panggung. Banner itu bertuliskan:
"Happy Anniversary 30th years My lovely Wife"
Disekitar tulisan banyak pernak pernik cantik.
Lalu balon-balon bermunculan dan terbang ke udara. Semua pengunjung seakan terhipnotis dengan apa yang barusan disuguhkan. Begitu pula denganku.

"Apa ini masih membuatmu cemberut sayang?" lanjut Sean membuat semua orang tertawa. Ahh aku malu tapi aku suka walaupun masih kurang romantis.

"Bisakah kau menemaniku sayang? Aku kesepian di sini." kata Sean lalu lampu sorot langsung mengarah ke arahku. Aku memegang lengan Kelvin lebih erat. Argghh Sean, awas saja!

"Ma, di panggil Papa tuh." Kelvin melepaskan tanganku di lengannya dan mendorong bahuku pelan. Oh semoga Sean tidak berani berbuat macam-macam.

Aku menaiki panggung itu dan tangan Sean sudah terjulur untuk menyambutku. Aku meraih tangannya dan Sean menarik pinggangku mendekat. Lalu dia mencium pipiku membuat semua orang berjerit iri melihat kami.

"Sean.." Jujur saja aku sedikit terharu hanya sedikit tidak banyak-banyak.
"Selamat hari jadi kita ke 30 sayang, semoga kau masih mencintaiku seperti aku yang mencintaimu." kata Sean tulus. Terdengar sorak-sorak dari para penonton kami dan mereka semua terlihat senang melihat kami.

"Mr. Franklin. Bisakah anda menceritakan awal pertemuan kalian?" tanya seorang tamu dengan suara keras. Sean menoleh padaku dan kelihatan dia memamerkan senyum smirk-nya.

"Sean, Don't.." cegahku. Karena pertemuan kami sangat sangat buruk. Aku tak mau mengingat masa lalu yang kelam itu. Toh, aku sudah sangat bahagia sekarang.

"Well, sebenarnya awal pertemuan kami bisa di bilang tidak bagus. Baru sehari aku bertemu dengannya, aku langsung menikahi istriku saat dia sedang tertidur." kata Sean tersenyum geli, menarik pinggangku untuk lebih dekat dengannya. Aku mencubit pelan tangannya itu, brr.. Lihat coba reaksi mereka.

"Woooohhhhh...." ucap para penonton itu serempak. Mereka kagum, penasaran dan takjub bersamaan. Mungkin di pikiran mereka, aku hamil di luar nikah.

"Tapi yang tidak berbeda dari dulu sampai sekarang adalah aku mencintai istriku dan akan terus bertambah setiap harinya. Apakah kau mencintaiku juga, sayang?" tanya Sean menoleh padaku dan tersenyum.

Hemm, bukankah ini yang ku tunggu-tunggu dari pagi?
Aku melepaskan tangan Sean dari pinggangku lalu dengan cepat aku memeluk Sean kuat, mengalungkan kedua tanganku di lehernya. Seakan mengerti, Sean memeluk pinggangku membuat semua yang melihat kami bersorak ria. Apalagi terdengar siulan di seberang sana, aku yakin itu ulah Melvin.

Aku mencium pipi kanan Sean dan berbisik di depan telinganya, "Aku mencintaimu juga, suamiku. Happy Anniversary for us. I hope, we'll be always together and forever."

End

Wkwkwkwkwwkwkwkwk apaan sih xD gak tau ah geje banget wkwkwk

MINE [TAMAT]Where stories live. Discover now