7

354 12 0
                                    

Lisa melangkah menyusuri koridor yang tampak sepi saat jam pelajaran. Dia ditugaskan bu Eva untuk membantunya membawa setumpuk buku menuju kelas IPA 1,siapa lagi kalau bukan kelas Arlan

Saat tiba didepan kelas ia langsung masuk dan disusul dengan Bu Eva dibelakang nya, setelah nya ia meletakkan buku buku itu di meja guru

Pandangannya teralih kepada seseorang yang sedang menulis di tempat duduknya

"Makasih ya Lisa,kamu boleh kembali ke kelas lagi" ujar Bu Eva dan duduk di tempatnya itu

Orang yang diajak berbicara oleh Bu Eva hanya terdiam dan sedang senyam-senyum sendiri,Bu Eva mengikuti arah pandang Lisa ia melihat bahwa Lisa sedang memperhatikan Arlan yang kini telah menatap nya juga,dan tanpa ekspresi

Bu Eva berdehem, tetapi tidak dihiraukan oleh Lisa ia tetap dengan kegiatannya yang memandang Arlan

"Lisa" panggil Bu Eva dengan nada sedikit keras,dan membuat Lisa kaget
Dan langsung menoleh kepada nya

" Eh iya Bu"

" Kamu mau tetap disini?"

"Emang ibu mgebolehin?"

"Nggak, sekarang kamu kembali ke kelas"

"Iya Bu" ucap Lisa, sebelum ia pergi dari sana ia kembali menatap Arlan

"Dadah Arlan" ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya
Dan beranjak dari sana

Arlan tidak menanggapi itu ia hanya acuh, berbeda dengan respon teman temannya

" Cieee dikedipin ama mbak Lisa" goda Galang

"Duh Arlan yang dikedipin tapi gue yang baper" timpal Vano

"Seandainya hati ini udah nggak dimiliki Rere,mungkin suka rela ngasih hati gue buat Lisa " ucap Dirga ikut menggoda temannya itu

Leon yang mendengar Arlan di goda langsung terkekeh

"Yang belakang kalau masih berisik silahkan keluar" ucap Bu Eva , setelahnya langsung hening seketika

"Siapkan dua lembar kertas, sekarang kita ulangan" perintah Bu Eva

" Loh kok tiba tiba gitu buk" ucap Galang

"Kita kan belum siap Bu" ucap Vano ikut menimpali

" Siap gak siap harus siap,makanya kalau dirumah itu belajar Jan main game terus apalagi kelayapan" ujar Bu Eva

"Contoh tuh temen kamu Arlan,udah ganteng pinter lagi" lanjutnya

"Kan otak orang beda beda Bu" ucap Vano

Lalu melirik Galang" iya nggak lang?"

"Yoi"

"Iya beda, otak manusia yang lain  di kepala,kalau lu di dengkul" ujar Dirga

"Ye sembarangan lu" ucap Vano

"Sudah sudah sekarang keluarkan alat tulis kalian, di atas meja hanya boleh ada kertas dan pulpen,dan Handphone ditaruh di tas lalu tas kalian bawa kedepan" perintah Bu Eva

"Kok gitu sih Bu" bantah Galang

Bu Eva menatap tajam kepada Galang "Kamu kalau bantah lagi ibu sunat lagi ya" ancamnya

"Eh jangan dong Bu" ujar Galang

" Makanya nurut" ucap Bu Eva

Dengan perasaan dongkol Galang membawa tas nya kedepan dan disusul lainnya. Setelah itu mereka menulis apa yang ditulis Bu Eva di depan papan tulis dan lanjut mengerjakan tugas nya dengan hikmat

***

Lisa berjalan berbarengan dengan Rere menuju parkiran setelah bel pulang sekolah berbunyi

Saat sudah sampai disana ia melihat Arlan menaiki motornya ia segera menghampirinya, dan langsung naik ke atas motor Arlan, membuat Arlan yang semula ingin memakai helm menghentikan pergerakannya

" Turun" ujarnya

"Nggak" tolak Lisa

"Gue mau ikut pulang ama lu" kekeh nya,lalu memeluk pinggang Arlan

Arlan segera melepaskan tangan Lisa yang memeluk pinggang nya

"Lu kalau--" belum sempat Arlan melanjutkan ucapannya, karena suara seseorang menghentikan ucapannya itu yang menyebut namanya

" Arlan" panggil Serli

Arlan menoleh dengan satu alis terangkat

"Lu mau ngajarin gue mulai kapan?" Tanya Serli

Arlan terdiam sejenak mendengar ucapan serli,dan iya baru ingat banwa ia menyetujui ucapan gurunya tempo hari yang lalu untuk mengajari Serli

"Nanti" jawabnya

Serli tersenyum " dirumah lu?" Tanyanya

Arlan menggeleng " dikafe Cemara aja jam 4" ucapnya

Serli mengangguk" ok sampai jumpa nanti" lalu pergi dari sana

Arlan menoleh sedikit menengok kebelakang " turun cepet"

"Gue bilang nggak mau ya nggak" kekeh Lisa

"Turun atau gue turunin" ancam Arlan membuat Lisa melotot

Rere yang sedari tadi diam, berdecak kesal " lu mau ikut gue pulang apa nggak?"

" Ok ok gue bakal turun,tapi gue nanti mau ikut ke cafe Cemara" ujar Lisa

Dari pada membuang waktu meladeni gadis ini, Arlan langsung bergumam " terserah" mendengar ucapan Arlan itu Lisa langsung tersenyum lalu turun dari atas motor Arlan

Dan setelah itu Arlan segera menancapkan gas motornya pergi dari sana dan disusul oleh vano dan Galang

" Re ntar temenin gue kesana ya" pintanya pada Rere

" Nggak boleh ntar gue mau jalan ama Rere"

"Tapi--" ucap Rere terpotong

" Nggak ada penolakan" ucap Dirga dan memakai helmnya dan pergi dark sana

Rere  melirik Lisa,Lisa yang ditatap seperti itu langsung mengerti " udah nggak papa,ayok pulang " ujarnya dan  segera masuk kedalam mobil milik Rere






010222

STARLA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang