3

535 19 1
                                    

Bel istirahat telah berbunyi sejak lima menit yang lalu, keadaan koridor tampak ramai dengan siswa siswi yang berlalu lalang.

||Ruang kelas XI IPA 1

" mau kemana Ar?" Tanya Galang saat melihat Arlan ingin keluar kelas

Yang mendengar namanya disebut langsung menoleh ke sumber suara "perpus" jawabnya singkat lalu pergi.

"Van yoklah ke kantin gue dah laper ini" ucap Galang seraya menepuk pelan perutnya.

"Bentar napa gue belum selesai nulis" jawab Vano yang masih menulis catatan dipapan tulis.

"Lama amat lu kek siput" gerutu Galang, Vano yang mendengar ucapan Galang tidak menanggapi ia tetap fokus dengan kegiatannya.

"Gue dah selesai gue duluan" ucap Dirga lalu melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Woy bos lu mau ke kantin apa nyusul Arlan" tanya Vano yang baru saja menyelesaikan kegiatannya seraya berdiri menyusul Dirga dan diikuti Galang disampingnya.

" Nyusul Rere" jawab Dirga seraya melanjutkan langkahnya.

"Ye bucin" saut Vano dan Galang bersamaan.

"Eh eh kalian mau kemana" tanya Lisa  dengan ngos-ngosan yang baru saja datang sambil berlari.

"Mending lu atur napas lu dulu,takutnya malah ngilang kek doi" ucap Vano.

"Alay" ucap Dirga.

"Arlan mana?" Tanya Lisa.

"Ngapain lu nyari dia?" Ucap Leon yang baru saja keluar kelas.

Lisa yang mendengar itu berdecak kesal "dia kan pacar gue"

Vano dan Galang yang mendengar itu langsung melongo "Lu serius?" Tanya mereka berbarengan.

Lisa yang mendengar itu cengengesan "ralat maksud gue calon pacar"

"Lu belum jawab pertanyaan gue,dia kemana?" Tanyanya lagi.

"Perpustakaan" ucap Galang.

"Lu mau-" belum sempat Leon melanjutkannya sudah didahului oleh suara Lisa

"Yaudah gue duluan bay" ucapnya lalu berlari meninggalkan mereka bertiga yang saling melempar tatapan.

"Lisa serius sama ucapannya barusan?" Tanya Vano.

Leon menghela nafasnya pelan "gatau tuh anak katanya mau nembak si Arlan "

"Yang bener aja lu Yon" ucap Vano.

"Serius kemar-" belum sempat lagi Leon menyelesaikan ucapannya terpotong lagi dengan teriakan seseorang.

"Woy" 

Mereka yang mendengar itu sontak langsung menoleh,mendapati Rere datang dengan nafas ngos-ngosan.

"Kalian liat Lisa nggak?" Tanya nya.

"Ke perpustakaan nyusul Arlan" jawab Dirga.

Rere menatap Leon "Tuh anak serius sama ucapannya kemarin mau nembak Arlan?" Ucap Rere dengan ngegas.

" Ya lu tau aja Lisa kek mana orangnya,kalau ada maunya pasti berusaha buat dapetin itu gak tau konsekuensinya kayak gimana nanti" jelas Leon.

Setelah mendengar ucapannya Leon,Rere segera pergi meninggalkan mereka berempat.

"Woy re lu mau kemana?" Teriak Leon

"Nyusul Lisa" jawab Rere sambil berteriak.

|| Perpustakaan

"Arlan lu dengerin gue gak sih?" Tanya Lisa.

Arlan tidak memperdulikan ucapan Lisa ia tetap fokus dengan buku bacaannya

"Gue tuh mau ngomong penting"

"Ini tuh tentang masa depan kita berdua"

"Jadi lu dengerin baik baik apa yang gue omongin nanti"

"Gue-- eh eh lu mau kemana gue belum selesai ngomong" ucap Lisa seraya berdiri dan menahan tangan Arlan yang ingin beranjak dari sana.

"Lo berisik" ucap Arlan dengan tatapan datar.

"Gue tuh nggak berisik,tapi gue antusias mau ngomong sama lo apalagi ini menyangkut tentang gue dan lo kedepannya" ucap Lisa seraya tersenyum.

Lisa menundukkkan kepalanya dan menghela pelan nafasnya,lalu kembali tersenyum dan mengangkat wajahnya menatap Arlan dengan tatapan serius.

"Lo mau kan jadi cowok gue?" ucap gadis itu dengan mata berbinar.

"nggak" ucap pria itu dan segera menepis tangan gadis yang memegang tangannya dari tadi.

"Kenapa nggak mau?" ucap si gadis itu dengan nada kesal.

"Lo burik" setelah mengatakan itu pria tersebut segera pergi meninggalkan gadis yang saat ini sedang berdiri dengan mulut yang sedikit terbuka.

10 detik berlalu...

Lo burik!

"Astaghfirullah calon pacar" ucap gadis itu yang baru sadar dengan ucapan pria tadi.

Lisa segera merogoh sakunya bajunya dan mengambil sebuah cermin kecil dan menatap pantulan wajahnya.

"Perasaan gue nggak jelek jelek amat"

||Depan pintu perpustakaan

Rere yang baru sampai langsung masuk kedalam dan melewati Arlan yang berjalan disampingnya. Dirga dan teman-temannya baru juga sampai di perpustakaan dan melihat Arlan yang baru keluar juga dari sana

"Eh Ar Lisa mana?" Tanya Leon.

Arlan tidak menjawab hanya mengangkat bahu nya dan pergi dari sana.

Baru saja Leon ingin masuk,Lisa dan Rere sudah muncul dari dalam

"Lo nggak papa kan?" Tanya Leon dengan memegang pundak Lisa.

Lisa melepaskan tangan Leon dari pundak " Lo pikir Arlan makan orang" ucapnya dengan ketus.

"Terus kenapa muka lo ditekuk gitu" tanya Leon.

"Gue kesel masa Arlan nolak gue" ucap dengan wajah cemberut.

"Ya lu ada ada aja masa cewek nembak cowok sih" ucap Leon

"Ya emang kenapa? Nggak ada larangan kan" ucap Lisa.

"Emang dia nolak lo karena apa?" Kini Vano yang bertanya.

"Dia bilang mukak gue burik" ucap Lisa dengan nada kesal.

Mereka yang mendengar kan ucapan Lisa sontak menahan tawa.

"Ya lu sadar diri sa muka kek pantat panci mana mau Arlan yang mukaknya kek oppa Korea gitu" ucap Rere tertawa sambil memegangi perutnya.

Lisa mendengar ucapan Rere sontak mendorong pelan bahu sahabatnya itu "sembarangan lo"

Vano menggelengkan kepalanya
"Lisa yang cantiknya plus plus aja di tolak ama Arlan "

"Tuhkan mukak gue tuh gak jelek-jelek amat bisa bisanya Arlan ngatain gue burik, emang selera teman lo itu kek mana sih?" Tanya Lisa.

Vano mengedikkan bahunya "Tanya aja ama orangnya langsung"

Lisa menarik tangan Rere dari sana
"Pokoknya ntar malem lu kerumah gue, temenin gue maskeran"

Dirga yang melihat Rere yang dibawa oleh Lisa sontak mengikuti dan menahan tangan Rere " ntar malem jalan yuk"

Rere menepis tangan Dirga " nggak gue sibuk" ucapnya lalu pergi.

"Yah ditolak juga" ucap Galang terkekeh dah diberi tatapan tajam oleh Dirga.











See you next part

310122

STARLA (END)Where stories live. Discover now