❇Bagian 3➖Mr.M❇

20.9K 3K 481
                                    

Saat aku membuka mata kembali, siapapun sudah bisa menebak tempat apa yang pertama ku lihat.

Yah, sepertinya aku dibawa ke ruang kesehatan yang berada di kampus.

Selain itu, hal lain yang ku ingat adalah, teman-teman. Dimana mereka?

Dengan kesadaran seadanya, aku melihat-lihat sekeliling akan tetapi, bukan ketiga temanku yang ku temukan. Melainkan, orang itu..

Melihat dia yang berdiri tidak jauh dariku secara aneh membuatku merasa bahwa, aku sedang bermimpi. Rasanya aku seperti kembali masuk ke dalam sebuah mimpi itu. Apalagi dengan diriku yang sepenuhnya belum 100% tersadar seperti ini, siluetnya sangat mirip dengan orang yang berada dalam mimpiku.

"Siapa kamu?," tanyaku yang pada akhirnya tidak sabar ingin mengetahui orang itu. Terlebih lagi, dia orang asing, bertanya seperti itu bukan lah suatu kejahatan melainkan, sebuah keharusan.

Akan tetapi, setelah aku menunggu selama hampir satu menit, dia tidak juga membuka mulut, tetap diam, menatap ke arahku.

Mungkin saja, suaraku kecil hingga dia tidak bisa mendengar nya.

Aku mengulang kembali bertanya

"Maaf, kalo boleh tau. Kamu siapa?"

Yang membuatku benar-benar ingin tau adalah  fakta bahwa; hanya diriku yang bisa melihatnya(kejadian di dalam kelas).

Hal itu masih sulit aku percayai.

Seperti pertanyaan pertama, kali ini pun dia tetap diam.

Hemmh..

Baik, mungkin dia tidak ingin memberitahukan indetitasnya, mari kita coba tanya hal lain;

"Kamu hantu atau manusia?"

Aku tau, itu pertanyaan konyol. Akan tetapi, setidaknya kalo dia mau menjawab, bukan kah itu hal yang bagus sehingga kita bisa tau indetitasnya. Dengan begitu aku bisa mematahkan rumor; hantu adalah makhluk dengan bentuk yang seram.

Sialnya, dia juga tetap diam.

Dia bisa atau tuli?!

Dia itu membuatku benar-benar kecewa. Setidaknya, jangan buatku yang baru tersadar ini disuguhi dengan hal-hal yang tidak masuk akal.

Ku mohon, aku tidak bisa seperti ini. Aku pensaran. Aku ingin tau.

Di tengah-tengah diriku yang masih berjuang untuk 100% tersadar, serta berjuang untuk tidak memperdulikan orang itu, tanpa ku duga, dia menyentuh plester yang menutup tanda merah itu.

Dengan sikap dia yang secara tiba-tiba, secara naluri membuatku bergerak-menyingkirkan tangannya.

Namun, pada saat aku menyingkirkan tangannya, secara tidak sengaja, tanganku menyentuh tangannya. Dan, siapa sangka, tangannya begitu dingin. Mirip dengan suhu orang yang ada dalam mimpiku. Hingga, halus tangannya pun begitu mirip.

"Apa apaan kamu!," decakku menyalurkan kedua emosi dalam satu kalimat. Pertama, aku terkejut akan tindakannya yang kurang ajar. Dan yang kedua, mengapa dia begitu mirip dengan orang yang berada di dalam mimpiku.

Sayangnya, kekuatanku belum sepenuhnya pulih. Sehingga, aku tidak bisa berteriak untuk meyakinkan siapa dia yang sebenarnya. Dengan begitu, aku bisa tahu, dia manusia atau bukan.

Selain itu, kenapa ruangan ini begitu sepi?! Tidak ada kah orang lain lagi?!

Aku yang masih berjuang untuk mendapatkan jawabannya, tiba-tiba sudah berbisik di telinga, tanpa tahu; kapan dia bergerak, dan sudah membisikan sesuatu padaku.

𝐓𝐨𝐮𝐜𝐡 𝐌𝐞 (𝐌𝐢𝐭𝐨𝐬) 𝐌-𝐏𝐫𝐞𝐠Where stories live. Discover now