❇Bagian 2➖Orang Itu❇

19.9K 3K 416
                                    

Mimpi itu selalu terulang hingga 7 hari lamanya.

Entah kenapa aku selalu bermimpi seperti itu, dan entah kenapa juga, aku selalu berakhir dengan pasrah.

Sial!

Apakah ini pertanda bahwa aku harus segera mencari seorang pendamping?

Apakah harus seperti itu? Agar tidak mendapatkan mimpi aneh seperti itu lagi.

Selain mimpi aneh yang terus terjadi selama tujuh hari lamanya, dan di hari ke-7 aku mendapatkan hal yang tak biasa. Ada sebuah tanda merah di leherku.

Yang membuatku bertanya-tanya akan tanda merah tersebut adalah, jika tidak terlalu memikirkannya, bisa saja tanda itu didapatkan dari hasil gigitan segarangga. Akan tetapi, aku malah berpikir panjang, dan menyangkut pautkan tanda tersebut dengan mimpi yang ku alami. Karena, letak tanda tersebut, sama persis saat orang itu juga mengigitku di sana.

Entah lah, apapun itu, aku tidak peduli. Terlebih lagi, aku penganut anti-mitos. Hanya saja, rasanya tanda ini terlalu mencolok, dan terlihat seperti orang yang selepas bercinta. Akan sangat memalukan jika membiarkannya seperti ini.

Sudah ku cuci-digosok-gosok, tanda itu tidak memudar sedikit pun, dan pilihan terakhirku adalah dengan menutupinya menggunakan plester.

Meskipun terlihat aneh. Tetapi, pilihan tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan baju musim dingin. 

Selain tanda merah, aku juga mengingat ucapan yang orang itu bisikan, dan hal itu semakin memperjelas bahwa, yang selama ini aku mimpikan adalah seorang laki-laki.

Bagaimana bisa aku memiliki mimpi seperti itu?

Dia berbisik dengan suaranya yang terdengar berat namun, diucapkan secara perlahan, tapi terdengar jelas.

"Jaga baik-baik"

Aku tidak tahu, kenapa mimpiku kali ini begitu aneh, dan juga tidak masuk akal. Terlebih lagi, apa yang harus jaga?

Sebenarnya, aku ingin menceritakan akan mimpiku kepada teman-teman. Tetapi, aku sudah tahu jawaban mereka, mereka akan mengatakan; "percuma, lo gak bakalan percaya mitos"

Yah, mereka akan selalu menyangkut pautkan dengan mitos.

Kepalaku sakit hanya karna mimpi sialan itu!

Sudah ku buat diriku untuk tidak tertidur, tapi masih saja tertidur. Seolah-olah, diriku terbius sesuatu hingga, mimpi itu harus kembali aku rasakan.

Sialan!

Setelah bermimpi seperti itu, aku selalu terbangun dengan tubuh yang terasa sakit, seperti sudah bekerja rodi siang—malam.

Pagi ini, setelah meminum kopi sebagai penyegar tubuh, aku segera berangkat ke kampus menggunakan ojek online. Kendaraan yang praktis untuk pendatang sepertiku.

Setibanya di kampus, aku melihat Ujang yang sedang duduk sendirian di kelas.

"Eh, yang lain kemana?," tanya ku Setelah ikut duduk di sebelahnya.

"Biasa," jawabnya— yang menyatakan teman-temen yang lain seperti biasa tidak masuk kelas tapi di absen ada. Mereka bolos kelas.

Yah, kami tidak menyukai jurusan kami ini. Tetapi, mau gimana lagi kan. Mau tidak mau, aku harus tetap melanjutkannya hingga akhir.

Melihat Ujang yang tengah sibuk bermain ponsel, aku teringat akan mimpi sialan itu.

"Oh-oh iya, cariin pacar dong!," ujarku, bisa saja; ini sudah waktunya untukku memenuhi kebutuhanku sebagai laki-laki, hingga bermimpi aneh.

𝐓𝐨𝐮𝐜𝐡 𝐌𝐞 (𝐌𝐢𝐭𝐨𝐬) 𝐌-𝐏𝐫𝐞𝐠Where stories live. Discover now