part 15 end

1.5K 81 13
                                    

Niat awal Tay dan New untuk pergi berkencan pupus sudah karena mereka harus mendahului hal yang lebih penting.

Setelah tadi siang mereka sampai di mall, mereka hanya melakukan makan siang yang terlewatkan dan setelahnya mereka memikirkan apa yang harus mereka lakukan untuk melewati rintangan hubungan mereka.

Langit sudah tampak gelap, dan di sinilah Tay dan New berada.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama  terlewatkan, New kembali menginjakkan kakinya pada rumah tersebut, rumah keluarga Techaapaikhun.

Tay dan New menatap gerbang tinggi di hadapan mereka. Tay menoleh ke samping di mana New hanya diam menatap kearah depan.

Tay meraih tangan New lalu menggenggamnya dengan lembut. New menoleh pada Tay ketika merasakan kehangatan yang menyelimuti tangannya.

"Kita akan melewatinya bersama-sama. Ingat, tidak ada yang bisa memisahkan kita termasuk kematian" Tay menatap New meyakinkan.

New mengagguk dan tersenyum tipis "aku hanya gugup,aku merindukan rumah ini" Tay tau New berbohong.

"Kau sudah siap?"

New menarik nafasnya lalu mengagguk.

Tay menekan klakson mobilnya lalu keluarlah seorang laki-laki yang berjalan menghampiri mobil Tay.

Tay menurunkan kaca mobilnya ketika orang tersebut sudah berdiri di samping mobilnya.

"Selamat malam, ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya orang yang tak lain penjaga rumah Techaapaikhun.

"Kami ingin bertemu dengan tuan Techaapaikhun" ujar New menyela Tay.

Pria tersebut beralih menatap New dan ia langsung terlonjak kaget.

"T...tuan muda New?" Ujarnya dengan terbata-bata.

New mengagguk sambil tersenyum, pria tersebut sudah bekerja dengan keluarga Techaapaikhun sejak New masih kecil.

"Tuan Techaapaikhun nya ada pak?" Tanya New.

Pria tersebut mengagguk masih dengan wajah kagetnya.

"Sa...saya akan membuka pintu gerbangnya"

Dengan tergesa-gesa pria tersebut membuka pintu gerbang lalu Tay langsung melakukan mobilnya dengan pelan.

"Terimakasih pak" ujar New ramah ketika melewati pria itu.

Tay menghentikan mobilnya tepat di depan tangga menuju pintu utama rumah Techaapaikhun.

Tay kembali menggenggam tangan New untuk menenangkannya.

"Ayo" ajak Tay, New mengagguk dan mereka langsung turun dari mobil.

Tay dan New berdiri sejajar di samping mobil, mereka menatap pintu besar yang tertutup.

Tay meraih tangan New lalu menggenggamnya. Tay melangkahkan kakinya untuk menaikkan beberapa anak tangga dan di ikuti oleh New.

Tay dan New sudah berdiri di depan pintu besar tersebut, New bertambah panik.

"T...Tee" lirih New menatap Tay.

Tay mengeratkan genggamannya "tenanglah" bisik Tay menenangkan.

Tok... tok... tok...

Tay mulai mengetuk pintu tersebut, tak perlu menunggu lama pintu langsung terbuka, Tay dan New di sambut oleh beberapa maid yang menatap mereka dengan kaget, lebih tepatnya mentap New, tuan mereka yang di kabarkan sudah meninggal.

"Tuan muda New" semua para maid langsung membungkukkan badannya.

New tersenyum miris "tidak perlu melakukan hal itu" ya, karena New sadar jika ia bukanlah anggota Techaapaikhun lagi.

RememberWhere stories live. Discover now