part 9

809 87 12
                                    

Hari ini seperti biasanya Kao akan mengasuh Ara selama mint dan Tay pergi bekerja.

Pagi-pagi sekali Kao sudah berada di rumah Mint untuk membantu membangunkan Ara dan menyiapkan seluruh keperluan sekolah Ara.

Di saat Kao sedang menyiapkan seragam sekolah Ara, Tay memperhatikannya dengan bersandar di meja belajar Ara dengan melipat kedua tangannya di depan.

Kao yang merasa terintimidasi dengan Tay yang terus memperhatikannya, walapun Kao tidak melihatnya tapi ia tau jika saat ini Tay sedang menatapnya dengan tajam.

"Ak...aku akan kebawah untuk membantu Mint membuat sarapan" ujar Kao setelah selesai menyiapkan seragam Ara.

Tay mengagguk, ia hanya harus menunggu Ara selesai mandi dan membantu anak itu memakai pakaiannya.

Setelah Kao keluar dari kamar tersebut, Tay langsung mengubah ekspresi wajahnya yang tadi datar menjadi melunak. Tay menatap nanar pintu yang baru saja tertutup.

"Daddy" Ara menyadarkan Tay.

"Ayo Daddy bantu memakai seragam dan menguncir rambut Ara" Ara menurut pada Tay.

Setelah bersiap-siap, Tay dan Ara langsung menyusul ke ruangan makan untuk sarapan.

"Pagi Mama" Ara merentangkan kedua tangannya lalu Mint langsung membungkuk untuk memeluk anaknya.

"Pagi juga sayang" Mint mengecup puncak kepala Ara.

Semua orang duduk di tempat masing-masing, dengan posisi Mint, Ara, Tay, dan Kao, mereka duduk melingkar.

Selama sarapan, hanya terdengar suara dentingan peralatan makan yang beradu.

Tay menoleh ke samping di mana Kao yang makan sambil menunduk. Tay memperhatikan Kao, gerak-geriknya, tingkahnya, semua yang Kao lakukan tidak luput dari mata Tay.

Lagi-lagi Kao merasa terintimidasi, karena merasa Tay sedang memperhatikannya. Kao menggenggam erat sendok dan garpunya, ia kembali melanjutkan makannya mengaggap seolah tidak terjadi apa-apa.

Karena merasa Tay yang sama sekali tidak berkutik untuk memperhatikannya, tanpa sadar kao membanting sendok dan garpunya ke piring. Mint dan Ara terlonjak kaget mendengar suara dentingan keras tersebut, namun Tay masih tetap di posisinya tanpa terganggu samasekali.

"M...maaf" ujar New. "Aku sedikit tercekik" New langsung mengambil cangkirnya dan menengguk air putih itu hingga tandas.

Mint menatap Kao dengan aneh, Kao tampak gugup dan terganggu. Seketika Mint menyadari apa yang terjadi pada Kao.

"Phi Tay" panggil Mint cukup keras, dan benar saja Tay langsung menanggapinya.

"Ada apa?" Mint menggeleng.

"Hari ini aku tidak bisa ikut kalian mengantar Ara ke sekolah, aku harus pergi langsung ke kantor"

Biasanya Mint, Tay dan Kao yang akan mengantar Ara ke sekolah karena permintaan Ara yang ingin di antar oleh ketiga orang tuanya.

"Ara berangkat sama Daddy dan papa ya? Mama harus pergi bekerja langsung" ujar Mint pada Ara.

"Oke" jawab anak itu.

Setelah selesai sarapan, mereka langsung bergegas untuk melakukan kegiatannya masing-masing. Dan saat ini Tay Ara dan Kao sudah berada di dalam perjalanan menuju sekolah Ara.

Ara yang duduk di pangkuan Kao terus berceloteh khas anak kecil, sedangkan Tay dan Kao hanya sesekali menanggapinya karena mereka sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

"Daddy" Panggi Ara.

"Iya sayang?" Tay menoleh pada Ara sekilas lalu kembali memperhatikan jalan.

RememberWhere stories live. Discover now