part 3

834 83 3
                                    

Hari berlalu, dan hari ini adalah weekend dimana Tay sudah berjanji untuk mengajak Ara jalan-jalan ke taman hiburan.

Kemarin setelah pulang dari kantor Tay langsung menuju rumah Mint dan meminta izin untuk mengajak Ara menginap di rumahnya karena Tay dan Ara akan melakukan quality time hanya berdua.

Mulai dari setelah menjemput Ara Tay mengajaknya untuk makan malam bersama di luar dan setelah sampai di rumah Tay membacakan dongen untuk Ara hingga pagi ini Tay menyiapkan sarapan spesial untuk Ara.

"Tay. Apa perlu bantuan?"

"Tidak perlu Mae" ujar Tay yang fokus dengan masakannya.

"Apa Ara sudah bagun?" Tay hanya menggeleng. "Mae akan membangunkannya" namun niatnya tehenti.

"Selesai. Aku sendiri yang akan membangunkannya" Tay berlalu begitu saja.

Beginilah sikap Tay, bahkan kepada orang tuanya sendiri Tay bersikap dingin. Orang tua Tay paham apa yang sedang di alami oleh anaknya, dan mereka sangat berterimakasih kepada Ara karena hanya Ara yang mampu membuat Tay tersenyum.

Orang tua Tay juga bersyukur, setidaknya kejadian Mild yang meninggalkan Tay tidak terulang kembali.

Di kediaman Vihokratana, Tay menyediakan kamar khusus untuk Ara beserta perlengkapan lainnya seperti baju, mainan dan lain-lain agar Ara tidak perlu repot-repot membawa barang jika menginap.

Tay masuk ke dalam kamar tersebut dan membangunkan Ara dengan lembut.

"Selamat pagi Ara sayang"

Merasakan ada yang mengusik tidurnya, Ara membuka matanya dan melihat Tay yang sedang tersenyum padanya, Ara membalas senyum Tay tak kalah cera dan setelahnya Ara merentangkan kedua tangannya pada Tay.

Tay terkekeh, ia mengerti maksud Ara. Ingat bukan jika Ara adalah duplikat dari New?

Tay baring di sebelah Ara dan langsung memeluknya. Tay mengusap bahu Ara, ia tau jika Ara masih mengantuk dan Tay memberikan sedikit waktu kepada Ara untuk melanjutkan tidurnya.

Setengah jam berlalu, Tay membangunkan Ara kembali.

"Ara, ayo bangun sayang. Ini sudah hampir siang dan kita harus sarapan" ujar Tay.

"Ara masih mengantuk Daddy" Tay terkekeh mendengar suara manjanya.

"Kau lupa jika hari ini kita akan pergi ke taman hiburan?" Detik berikutnya Ara langsung mengambil posisi duduk.

"Ayo Daddy bangunan, nanti kita telat" Ara menarik tangan Tay untuk turun dari ranjang.

"Haha pelan-pelan tidak perlu terburu-buru" Tay menemani Ara untuk cuci muka dan menggosok gigi, setelahnya mereka langsung turun menuju ruang makan.

"Pagi nenek pagi kakek" sapa Ara dengan ceria.

"Hai cucu nenek yang cantik"

"Pagi juga Ara yang manis"

Ara tertawa senang mendengar sapaan dari kedua orang tua Tay.

"Ini Daddy membuatkan sarapan untuk Ara" Tay memberikan makanan yang tadi ia siapkan untuk Ara.

"Terimakasih Daddy"

"Sama-sama sayang"

Orang tua Tay menujukan senyumnya, mereka turut bahagia melihat interaksi Tay dan Ara.

Setelah sarapan, Tay langsung menyuruh Ara untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi.

Di lain kamar, Tay baru saja selesai mandi. Ia berjalan menuju ranjangnya sambil menggosok rambut untuk mengeringkannya. Pandangan Tay tertuju pada nakas di dekatnya, terdapat sebuah foto dirinya dan New. Tay tersenyum sendu menatap foto tersebut.

RememberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang