Cheryl dan Alfian

828 88 2
                                    

Sudah sebulan lebih, Carlos tidak ada kabar. Alfian sudah mencoba melacak keberadaan Carlos, tapi hasilnya nihil. Dia harus cepat menemukan Carlos supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"ARRRGHHH!!! Damn! Where are you Carlos. Damn bastard." Maki Alfian.

"HONEY!! Kenapa kamu teriak sih?! Nanti Letta bangun!" Tegur Cheryl.

"Huh.. gw cuma ga mau terjadi sesuatu sama kalian El. Carlos itu licik, bagaimana pun juga dia Rival ku!" Ucap Alfian.

"Iya aku tau kalau Carlos itu licik. Tapi pliss, jangan kayak gini! Kamu lupa? Aku ini Queen Mafia Al!! Aku bisa jaga diri." Ucap Cheryl.

"Kau yakin bisa mengalahkan Carlos? Walau kau Queen Mafia, kamu tetap saja yang terkuat di kalangan Mafia. Tapi di kalangan ini beda. Ini bukan Mafia-"

"Kamu ngeremehin kemampuan aku by?!!! Nggak mungkin Carlos sekuat itu, dia nggak mungkin sekuat itu!!" Bantah Cheryl.

"Dia itu manusia biasa by. Manusia pasti punya kelemahan. Pasti Carlos juga punya kelemahan!!" Lanjut nya.

Setelah mengatakan itu, Cheryl pergi ke kamarnya. Meninggalkan Alfian yang depresi karena Carlos.

Kenapa Alfian bisa sampai sedepresi itu? Karena ini menyangkut nyawa seseorang yang kita sayang. Dulu Carlos sudah berhasil merebut kakek nenek nya, dia tidak ingin Carlos berhasil merebut adik dan pacarnya.

Membayangkannya saja sudah membuat Alfian semarah itu. Apa lagi terjadi beneran? Seperti nya yang marah itu Leviathan.

Alfian, Calmdown. Jangan seperti ini

"Apa maksudmu jangan seperti ini?!!" Jawab Alfian.

Kalau begitu apa kau ingin bertukar dengan ku? Akan ku selesaikan masalah ini, akan ku hapuskan Carlos dari dunia ini

"Tidak. Untuk saat ini jangan dulu, nanti kau ada masa nya untuk keluar. Saat ini biar aku yang menyelesaikan hal ini."

Terserah kau saja

"Hmm.." Dehem Alfian.

"Abang."

Alfian reflek menoleh, dirinya melihat sang adik tengah mendekati nya dan langsung memeluknya.

Alfian sedikit heran. Kenapa Violetta malah terbangun jam segini, dan kenapa Violetta berlari ke sini memeluk Alfian?

"Kamu kenapa hmm?" Ucap Alfian lembut.

"Abang jangan marah terus dong. Kasihan kak Ery." Ucap Violetta mendongak menatap Alfian.

Alfian terdiam mendengar ucapan Violetta, memang dirinya sudah keterlaluan tadi. Seharusnya dia tidak semarah itu dengan pacarnya.

"Kalo abang butuh ketenangan, peluk aja Letta. Hehe.." Ucap Violetta lagi.

"Letta—"

"Abang, Letta ngantuk. Ayo tidur bareng Violetta bang. Letta mau bubuk bareng sama abang. Boleh ya?" Ucap Violetta.

Alfian sempat terdiam, lalu beberapa detik kemudian ia tersenyum dan mengangguk mengiyakan permintaan adiknya.

"Ya sudah ayo, kita ke kamar nya abang aja ya." Ucap Alfian lembut.

Tanpa mereka sadari, Cheryl sedari tadi memperhatikan mereka. Ia sungguh tidak bisa melihat Alfian depresi seperti tadi. Mangkanya dia membangunkan Violetta, dan meminta nya untuk menemani Alfian.

"Hiks.. pliss by, jangan kayak gini. Aku gak tega liat kamu kayak gini." Isak Cheryl.

ALFIAN


Keesokan harinya, Cheryl dan Alfian saling diam. Mereka tidak saling menyapa seperti biasa, bahkan mereka juga tidak saling melirik.

Violetta yang gak tau apa-apa bingung melihat kedua orang itu. "Apa mereka marahan ya?" Batinnya.

"Ya sudah, Letta mau pergi ke kamar dulu ya bang, kak. Mau main." Ucap Violetta lalu pergi ke kamarnya meninggalkan ruang makan.

Hening~~

Sangaaaattt, dan sangaaaaaaattttt hening. Suasana sangat canggung, bahkan suara sepeda yang lewat didepan terdengar saking heningnya.

Karena merasa jengah, Cheryl berdiri menatap Alfian dengan tatapan sulit di artikan. Sementara Alfian hanya menatap gadis itu bingung.

Cheryl mendekati Alfian, duduk di pangkuannya Alfian dan..

Cup

!!

Alfian sangat terkejut dengan tindakan Cheryl. Bahkan dia mencium nya sangat lama.

"Eli."

"Sshh.. aku tau kamu mau ngomong apa. Diam saja, dan mari berdamai." Ucap Cheryl.

"Tapi-"

Cup

Cheryl sekali lagi melakukan tindakan yang sama. Namun ini sedikit lebih lama.

Karena tak tahan, Alfian segera membalas Cheryl. Dirinya hanya mencium sekilas, setelah nya mengecup singkat kening Cheryl.


"Sudah cukup, kita akan melakukannya ketika sudah menikah Honey. Sekarang kita cukup seperti ini saja, jika kita sudah menikah, maka kita lanjut ke level selanjutnya." Ucap Alfian.

"Iya. Aku setuju denganmu. Lagi pula, aku tidak mau hamil di luar nikah." Ucap Cheryl.

Setelah mengatakan itu, mereka memutuskan untuk menonton sesuatu di ruang tamu.

ALFIAN

Sudah siang, dan para teman lelaki Alfian masih enak enakan duduk sambil numpang nyemil disana.

"Oh ya Al.. lo ga ada rencana buat liburan gitu?" Tanya Wisnu.

"Nggak."

"Ck.. Al, Al. Sekali kali lah liburan, liat noh adek lu sama pacar lu, bosen. Pengen liburan itu pasti." Ucap Satria.

"Benar kan? Cher, Vi." Tanya Satria.

"Nggak." Jawab Cheryl dan Violetta serentak.

"Nggak usah liburan bang, di sini ada kolam renang, itu aja udah kayak liburan bagi Letta." Ucap Violetta sambil makan keripik kentang nya.

"Hmm benar By. Disini juga ada ruang game, bioskop, ruang permainan, dan yang paling penting itu kayak yang di bilang Letta. Ada kolamnya, ga perlu keluar-keluar di sini aja gw dah puas. Ah ya, jangan lupakan ada koneksi internet bagus. Puas banget!!" Ucap Cheryl sambil menonton drakor.

Alfian hanya mengangguk, lalu lanjut mengerjakan tugasnya. Sementara para teman Alfian kecuali Daffa melongo mendengar jawaban Violetta dan Cheryl.

Emang beda dari yang lain batin mereka.

TBC

Sorry banget kalo ceritanya gaje🙏

Alfian [TAMAT]Where stories live. Discover now