kumpul

3.8K 360 15
                                    

Saat ini, kampus Alfian udah waktunya pulang. Alfian dan Violetta mampir ke cafe karena jam 6 masih lama. Mereka ingin makan dulu, karena perut mereka yang udah mendemo minta makan.

Alfian memesan bakso pedas dan es teh. Sementara Violetta? Dia sedang bingung mau pesan apa. Semua yang ada di menu, adalah makanan favoritnya nya.

"Mm.. Letta mau Mie ayam sama es teh anget." Ucap Violetta.

"Es teh anget??" Tanya Alfian heran.

"Eh!! Ee.. es teh maksud nya hehe." Ucap Violetta malu.

Melihat hal itu, membuat Alfian terkekeh. Tingkah adiknya sangat lucu, seperti kelinci kecil yang menggemaskan.

"Baik, Apa hanya itu?" Ucap sang pelayan yang selalu melirik Alfian.

Tentu saja Violetta mengetahui hal itu. Dia mendengus kesal melihat pelayan ini yang sedang caper ke abangnya.

"Iya kak itu aja, pergi lah. Kami menunggu. Tapi kalo bisa, pelayan nya ganti yang lain ya kak. Jangan kakak yang kesini." Ucap Violetta kesal.

Tau bahwa adiknya kesal, segera saja Alfian mengusir pelayan itu. "Pergi."

Pelayan itu segera pergi dengan dengusan kesal. Sementara Violetta, dia hanya tersenyum manis, tapi bagi yang peka, itu lebih tepatnya senyuman iblis. Alfian yang melihat adiknya marah, terkekeh gemas. Sungguh, Violetta kalo marah sangat menggemaskan.

"Abang.. mereka kok ngeliatin adek kayak gitu?" Tanya Letta polos.

"Kamu tutup mata dulu, nanti kalo Abang udah nyuruh buka mata, kamu buka mata." Ucap Alfian dan segera saja Letta menutup matanya.

Alfian yang awalnya tersenyum, berubah menjadi datar saat Letta sudah menutup mata nya. Pria itu menatap tajam mereka yang memperhatikan dirinya dan adiknya itu. Tatapan nya seolah mengatakan jangan tatap kami berdua, atau kalian akan mati!! Seperti itu lah. Yang membuat semua pelanggan dan pegawai merinding.

Segera saja semua pelanggan dan pegawai tidak memperhatikan mereka berdua lagi. Dan fokus kepada kegiatan mereka masing-masing.

Alfian menghela nafas, guna untuk menenangkan dirinya. Lalu tatapan mata nya berubah menjadi tatapan lembut..

"Letta, kamu boleh membuka mata mu." Ucap Alfian lembut.

Violetta membuka mata nya. Semua orang yang tadi menatap nya, kini sudah tidak menatap nya lagi. Letta tersenyum, lalu duduk ke samping Alfian dan memeluknya erat.

"Makasih Abang. Entah bagaimana Abang melakukan nya, Letta tetep akan terima kasih ke Abang. Terima kasih udah jagain adek ya bang." Ucap Letta.

"Iya sama sama." Balas Alfian.

Keuwuan itu membuat semua orang iri. Tentu saja, abangnya ganteng, perhatian, adeknya cantik, perhatian, manja. Lah mereka? Abang mereka boro boro mau perhatian, tingkah aja kek Dajjal. Sama seperti yang punya adek. Tingkahnya kek Dajjal semua.

ALFIAN

Alfian dan Violetta sudah berada di dalam sebuah Mansion. Mereka menunggu orang kepercayaan Alfian yang masih belum datang.

Di sini, yang udah datang cuma Roy, Axel dan Alfian. Sementara Dion dan Tian belum datang.

Violetta menunggu sambil memainkan hp abangnya. Di sana ada banyak game, yang sengaja Alfian siapkan untuk adiknya ini.

Ting tong

Suara bel berbunyi, lalu suara langkah kaki terdengar. Terlihat Dion dan Jin Tian datang. Violetta hanya memandang kagum. Lihatlah, dia di kelilingi oleh 5 orang tampan. Apa lagi yang lebih tampan dari semua itu abangnya. Alfian.

Alfian [TAMAT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt