ketemu dia

2.5K 264 10
                                    

Alfian masih diam. Saat ini, sudah istirahat kedua. Dan Alfian masih saja diam, dengan tatapan datar nan mengerikan itu.

Violetta aja canggung, apa lagi geng Eagle. Bisa bisa nya mereka mendapatkan teman psikopat seperti Alfian.

"Mm.. bang." Ucap Violetta hati hati.

"Hmm.." Alfian hanya berdehem.

"Abang masih marah?" Tanya Violetta hati hati.

"Menurutmu." Ucap Alfian kesal.

"Huft.. maafin Letta bang, Letta kurang hati hati tadi. Jangan marah ya, nanti tambah tua loh." Ucap Violetta asal ceplos.

Semua nya melongo mendengar ucapan Violetta, kenapa gadis itu sangat polos sih??

"Adiknya si Al asal ceplos aja ye." Batin Satria menahan nafas.

"Hiks.. Vio, lu kagak tau aja. Abang lu itu psikopat." Batin Wisnu, Zen, Albian dan Alvano menangis.

"Menarik." Ucap Daffa tersenyum tipis.

Alfian menatap Violetta datar. Apaan tuh, makin tua katanya. Hei, Alfian nih ya definis makin tua makin keliatan muda. Makin kinclong gitu loh.

Violetta yang di tatap datar pun, berusaha untuk bersikap biasa aja. Seolah gak tau apa apa. Huwaaa.. abang gw serem batinnya.

"Kenapa kamu bisa ketangkep sih hah?! Abang kan udah bilang, tunggu di dalam kantin." Ucap Alfian kesal.

"Ya kan namanya orang pemasaharan bang." Ucap Violetta.

"Penasaran Letta!" Tegas Alfian kesal.

"Hehe.. Typo bang." Ucap Violetta menyengir.

"Ck kalo tau bakal gini, kamu abang kurung aja di rumah." Ucap Alfian santai.

Violetta melotot kaget. "Ih abang mah gitu. Letta kan gampang bosan abang, malah di kurung lagi. No adek gak like."

"Mangkannya, udah tau ada tawuran. Kamu bukannya menjauh malah mendekat." Ucap Alfian mencoba sabar.

"Hehe.. maaf dong bang. Ya udah deh, abang mau apa. Adek turutin, janji." Ucap Violetta.

"Menuruti semua yang abang suruh. Janji nggak boleh di langgar." Ucap Alfian datar.
"Okee.." Ucap Violetta pasrah.

Sementara geng Eagle hanya diam mendengarkan kedua kakak beradik itu bicara. Mereka sempat heran gitu loh, kalo Alfian ngomong sama Violetta kek manusia beneran. Kalo ngomong sama mereka, kek balok. Dikit dikit terus, kagak pernah panjang.

"Benar benar balok." Batin geng Eagle, kec Daffa.

Daffa dari tadi menatap Violetta. Entahlah, dia merasa jantungnya jedag jedug minta di tonyor. Apakah ini yang di namakan penyakit jantung?

Letta yang merasa di tatap pun menoleh. Seketika aja tatapan antara Daffa dan Vio bertemu. Lalu Daffa memalingkan wajahnya, karena wajahnya memerah. Sementara Violetta memiringkan kepalanya bingung.

"Abang, kak Daffa kenapa natap Letta?" Tanya Violetta polos.

"Hah?! Tumben banget seorang Daffa menatap seorang cewe." Ucap Wisnu menatap Daffa.

"Jan macem macem." Ucap Alfian dingin.

"Hmm.. serah." Ucap Daffa memutar matanya malas.

"Ekhem.. ada hawa hawa jatuh ke mata turun di hati nih." Ucap Zen menggoda Daffa.

"Wih.. Hawa nya dari mane tu." Ucap Albian ikut ikutan.

"Ck.. shut up." Ucap Daffa kesal.

Tiba tiba aja, suara teriakan lagi.. membuat mereka menoleh. Kali ini bukan seperti tadi, kali ini tentang gadis yang di bully. Alfian menatap datar. Kapan dunia terbebas dari pembully sih hah!! Batinnya frustasi.

Alfian [TAMAT]Where stories live. Discover now