Ngampus

4.6K 443 19
                                    

Keesokan hari nya, Alfian bangun jam 04.20. Baginya, sudah terbiasa bangun jam segini. Pemuda itu melakukan ritual mandi nya, lalu mengusap semua tubuhnya hingga keluar kulit asli dari seorang Sky, atau kita sebut saja Alfian sekarang.

Setelah selesai, Alfian memakai pakaian sesuai keinginannya. Rambut ia rapi kan, namun tidak terlalu rapi. Pakaian sopan, dan tidak memperlihatkan dada nya yang penuh dengan eightpack.

Saat melihat ke cermin, betapa kagetnya seorang Alfian menatap wajah baru nya sekarang.

"Kau bodoh karena menyembunyikan ketampanan mu Sky." Gumam nya.

"Andai kau seperti ini, mungkin sudah ada staf dari perusahaan entertainment yang akan menawarkan mu untuk ikut trainer." Tambahnya lagi.

Merasa selesai, Alfian keluar dari kamar dan melangkah menuju ke bawah. Dimana Violetta dan bodyguard nya—Axel tengah berbincang-bincang.

Dengan langkah pasti, Alfian menghampiri mereka berdua.

"Pagi." Sapa Alfian pada Violetta.

Kedua sejoli itu menoleh, betapa terkejutnya mereka melihat wajah tampan abangnya.

Apa lagi Axel yang baru kali ini melihat wajah sang bos sendiri. Bukannya apa, namun wajah Alfian sudah sangat tampan.

"Ini Abang?" Violetta bahkan tidak percaya.

"Hmm. Siapa lagi memang?"

"Bos? Ini anda?? Wah." Kagum Axel.

"Saya normal." Ucapnya membuat Axel mendengus. "Bukan begitu bos." Kesal Axel.

"Barang?"

"Barang yang anda pesan sudah siap bos."

Alfian mengangguk. Dirinya segera memakan makanannya. Di ikuti oleh Violetta, namun Axel memilih untuk pergi dari sana. Dia sudah makan.

Di Sunnyvale School, ada tiga tingkat sekolah di tiga gedung yang berbeda. Jadi SD, SMP dan SMA memiliki gedung nya sendiri, namun berada di lingkungan yang sama.

ALFIAN

Sekarang, Alfian dan Violetta dengan Axel sebagai sopir sedang dalam perjalanan ke Sunnyvale School. Violetta tak henti-henti nya tersenyum, mengingat dirinya telah sekolah di sekolah elit.

Sampai di sekolah, mereka turun dari mobil. Bak video slowmo, semua murid melongo melihat kecantikan serta ketampanan Alfian dan Violetta.

Apa lagi Axel di belakang, bos nya aja tampan, apa lagi bodyguard nya.

"Dek, Abang mau langsung ke kampus, kamu langsung ke ruang kepsek oke? Dia teman Abang, dia sudah tau kamu. Tinggal sebut nama." Ucap Alfian.

"Iya Abang. Oh iya, bang Ian ngapain ngampus lagi? Kan kata nya udah lulus?"

"Abang hanya ingin kembali ke kampus, di rumah membosankan. Kamu juga, jangan nakal di sini. Kalau ada apa-apa bilang Abang." Ucap Alfian.

"Iya bang. Letta nggak bakal berbuat nakal. Nanti kalo ada yang nakalin Letta, Letta bakal langsung lapor ke Abang kok." Ucap Violetta yang sudah terbiasa dengan sifat possesive abangnya.

"Pinter. Ya sudah, Abang pergi ya. Bye my little girl." Ucap Alfian.

"Bye my big brother." Ucap Violetta.

Alfian pergi meninggalkan Violetta. Tapi tenang saja, Alfian udah memerintahkan beberapa bodyguard nya yang terlatih buat ngawasin si Violetta.

Kembali ke sisi Alfian.

Alfian nampak sangat serius mengerjakan tugas kantor nya. Tidak ia sangka, berkasnya bahkan sampai menggunung seperti itu.

Mungkin ada yang sudah lama di sini.

"Bos, kita sampai." Ujar Axel.

"Hm.. nanti jangan lupa jemput adik saya. Juga, jemput saya. Nanti kita kumpul." Ucap Alfian.

"Baik bos."

Alfian mulai turun dari mobil. Seperti tadi, Alfian menjadi pusat perhatian semua orang. Ketampanan nya yang super itu membuat para mahasiswi terpana.

Akan tetapi Alfian tak menghiraukan bisikan-bisikan itu. Ia tak peduli, selama hal itu tak merugikannya.

Alfian pergi menuju ke rektor kampus itu. Yaa .. itu kampus miliknya. Dan rektor nya adalah orang kepercayaan nya setelah Dion, Axel dan Tian. Nama nya Roy.

Alfian terus berjalan, dengan lihai nya ia melangkah Kesana kemari, tentu saja ia sudah tau di mana ruangan rektor.

ALFIAN

"Ya, kamu siapa?" Tanya Roy ramah.

Sampai di sana, Alfian di suguhkan dengan pertanyaan menyebalkan yang selalu di lontarkan setiap orang kepercayaan nya.

Sejujurnya dia sudah muak menjelaskan situasi nya sekarang. Tapi mau bagaimana lagi?

"Ini saya, Roy."

"Maksudnya?" Tanya Roy bingung.

"Kamu mau saya ungkap kembali aib kamu yang nggak sengaja ku pergok sedang minum air su—" Ucap Alfian terpotong.

"Ahah!! Ya saya percaya kalau anda adalah bos." Ucap Roy menahan malu.

"Good."

"Ada keperluan apa anda.. ke.. sini?"

Roy mengerjap pelan, ini wajah bos nya? Kenapa sangat tampan?!! Ini pertama kali nya ia melihat wajah itu.

"Hm.. saya ingi kembali ke kampus. Umur saya sangat muda, jadi lebih baik menghabiskan waktu untuk belajar." Ucap Alfian.

"Baik tuan. Ah iya, kelas anda di.." Ucap Roy terpotong.

"Biar saya sendiri yang pilih." Ucap Alfian.

"Oh, dan sekitar pukul 18.30 kita semua berkumpul." Ucap Alfian lalu pergi.

Roy mengangguk. Dia sedikit syok saat melihat wajah asli bos nya. Tak ia sangka sangat tampan, bahkan melebihi dirinya. Memang CEO SUN Company tidak ada obat.

ALFIAN

Alfian memilih jurusan komputer atau informatika. Dirinya hanya ingin mempelajari kembali, lagi pula dulu ia tidak begitu pintar dalam bidang ini.

Seorang wanita membuka pintu kelas, ia terdiam sesaat, namun segera kembali pada kesadaran nya.

"Ya?" Tanya wanita itu.

"Anak baru." Ujar Alfian.

"Ah.. baiklah. Silahkan masuk." Ucap Wanita itu.

Alfian masuk, dan menjadi pusat perhatian semua orang di kelas itu. Bahkan tadi wanita tua itu agak terpesona dengan nya. Tapi dia sadar, kalo udah nikah.

"Baiklah anak². Kita mempunyai teman baru. Nak, silahkan perkenalkan diri." Ucap dosen itu.

"Alfian."

"Ee.. apakah hanya itu?" Tanya wanita itu, dan di balas anggukkan oleh Alfian.

"Ba baiklah, kalo gitu, perkenalkan nama saya Bu Hani. Saya dosen kamu, jadi apa ada yang mau bertanya?" Tanya Bu Hani menatap mahasiswa yang lain.

"Marga Lo apa?" Tanya salah satu mahasiswa.

"Tidak usah bertanya." Ucap Alfian.

"O oke. Kalau begitu, kamu boleh duduk di meja yang kosong." Ucap Bu Hani,
menunjuk ke meja pojok dekat jendela.

Tanpa kata dan tanpa senyuman, Alfian berjalan dengan tegasnya menuju kursi belakang yang menjadi tempat favoritnya di kelas.

"Memulai kembali rasanya tidak buruk."

TBC

Alfian [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora