sadar

1.7K 180 5
                                    

Sudah beberapa minggu semenjak kejadian itu. Cheryl masih belum bangun dari koma, Violetta sudah sembuh dari trauma, dan keluarga Kim sendiri jadi tunduk kepada Alfian.

Sementara Alfian sendiri. Dia di sibukkan dengan berbagai berkas-berkas kantor. Saat ini, pria itu masih mengurusi para kertas, sementara Violetta di jaga oleh Axel.

Cheryl tentu saja di jaga oleh Jin Tian dan Roy. Selama ini tidak ada masalah sama sekali, yang berarti.. mereka sudah aman.. Mungkin. Catat Mungkin.

Alfian juga sudah sering pulang pergi keluar negeri. Karena perusahaan cabang lainnya sedang terkena masalah.

"Huft.." Helaan nafas dari seorang pria yang sedang duduk di kursi kebesaran nya.

"Lelah." Batinnya.

Ya siapa lagi kalo bukan Alfian, sang pemeran utama kita. Alfian sekarang sudah jarang ke rumah, karena kertas ini, dia tidak bisa pulang dan beristirahat dengan baik. Di kantor dia tidur di kamar tentu nya, tapi tetap saja. Alfian begadang, dan bangun jam 05.00 setiap hari selalu begitu.

Dia kadang juga di bantu oleh Dion. Dan Dion sendiri juga lelah, semua tumpukan kertas ini mengganggu ketenangan nya.

Drrttt

"Halo."

"Halo, Abang kapan pulang?"

"Habis ini... Mungkin." Ucapnya tak yakin.

"Kok mungkin? Kerjaan Abang masih banyak ya?"

"Maaf ya, kerjaan Abang sama sekali nggak bisa di tinggal." Ucap Alfian menyesal.

"Kalau gitu adek kesana ya, sekalian bawa bekal buat Abang."

"Yasudah hati-hati."

"Iya, sampai jumpa."

Tut tut tut tut

Telp di matikan sepihak dengan Violetta. Alfian hanya terkekeh saat mendengar suara antusias dari adiknya.

Pria itu segera melanjutkan pekerjaan nya, dengan teliti dan benar. Dan salah satu dari berkas itu, ada surat kerja sama dari perusahaan Kim.

Alfian menyeringai melihat kertas itu. Apakah mereka tidak punya malu? Sudah membuat Sky asli dengan Violetta atau Cecillia menderita, sekarang malah tunduk dan memohon untuk minta kerja sama?

"Ck.. pen bunuh sumpah!!" Batin Alfian.

"Lo bakal nerima kerja sama nya keluarga itu Al?" Tanya Dion menatap Alfian.

"Entahlah. Kalo misal gak di terima kasihan, tapi kalo di terima kok gak meyakinkan." Ucap Alfian menatap iba kertas ini.

"Iya juga sih." Ucap Dion membenarkan ucapan Alfian.

"Gw nunggu Eli ae lah, biar dia yang memutuskan." Ucap Alfian sembari menyimpan kertas itu.

Alfian segera saja melanjutkan pekerjaan nya, di ikuti oleh Dion. Hingga beberapa menit kemudian..

Ceklek

"Abang oh abang, adek abang datang nih." Ucap seorang gadis.

"Dek Vio!! Aku kaget dek, kira sapa tadi." Ucap Dion terkejut.

"Mwehehe.. maapkeun." Ucap Violetta menyengir.

Dion menggeleng pelan melihat tingkah adik bosnya yang random ini. Gadis itu bahkan menjadi lebih cantik dari biasanya.

Jika saja dia bukan adik dari bosnya—astaga Dion, kau tak boleh berpikir seperti itu! Pikirnya.

"Ya sudah, kamu duduk dulu Letta." Ucap Alfian terkekeh melihat interaksi Dion dan Vio.

Alfian [TAMAT]Where stories live. Discover now